Dream - Angka kasus diabetes di Indonesia terbilang sangat tinggi. Pada 2021, sebanyak lebih dari 19 juta orang di Indonesia menderita diabetes. Hal yang lebih mengejutkan lagi, 73% di antara penderita diabetes di Indonesia belum terdiagnosis.
Data kesehatan juga menyebutkan bahwa 13,7% total dari biaya kesehatan di Indonesia dialokasikan untuk diabetes. Hal tersebut berarti mencapai 0,4% PDB (Produk Domestik Bruto) negara kita.
“Diabetes adalah masalah mendesak di Indonesia dan masih banyak yang harus dilakukan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan penyandang diabetes,” kata Dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia di Jakarta, 25 April 2024.
Diabetes tidak hanya menjadi momok di Indonesia. Di dunia pun, penderita diabetes terus meningkat. Sebanyak 1 dari 10 orang dewasa menderita diabetes dan diperkirakan jumlahnya menyentuh 537 juta orang. Diabetes juga menyebabkan 6,7 juta kematian tiap tahunnya.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin. Insulin sendiri adalah suatu hormon yang mengatur gula darah.
Saat ini, ada tiga tipe diabetes yang banyak diderita oleh manusia, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe dua, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 terjadi akibat autoimun yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin.
Diabetes tipe ini tidak hanya diderita oleh orangtua. Kebanyakan diabetes ini justru diderita oleh anak, remaja, dan dewasa muda. Diabetes tipe 2 banyak diderita oleh orang paruh baya hingga tua, sekitar usia 45 tahun ke atas.
Diabetes ini diakibatkan oleh pankreas yang kurang memproduksi insulin atau sel tubuh kurang optimal dalam menggunakan insulin untuk mengatur gula darah. Tipe diabetes ini juga biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan.
Sementara itu, tipe diabetes gestasional terjadi pada ibu hamil. Ketika sedang mengandung, gula darah akan tinggi dan kembali normal saat melahirkan. Meski begitu, Sahabat Dream tetap harus waspada karena diabetes gestasional bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Sahabat Dream tentunya tidak ingin terkena diabetes, bukan? Sebenarnya pencegahan penyakit harus dilakukan sejak usia muda. Ada empat hal mendasar yang penting dilakukan untuk menurunkan risiko terkena diabetes.
Di era yang serba instan ini, pola makan Sahabat Dream tentunya juga ikut berubah. Ditambah lagi dengan menjamurnya restoran cepat saji dan tren minuman kekinian yang banyak mengandung gula, bisa membuat pola makan jadi berantakan.
Pola makan yang tidak sehat ini sangat berisiko membuat meningkatkan kemungkinan diabetes. Misalnya saja minuman manis yang mengandung gula, atau makanan cepat saji yang mengandung banyak lemak jahat. Mulai sekarang, konsumsilah makanan segar dan perbanyak asupan sayur dan buah.
Selain mengubah pola makan menjadi lebih sehat, Sahabat Dream juga perlu olahraga secara rutin. Olahraga akan membantu membakar kalori pada tubuh dan menurunkan kadar gula darah setelah makan.
Tidur teratur juga sangat diperlukan. Jangan sampai kurang tidur. Hindarilah begadang jika memang sangat tidak diperlukan. Jika kurang tidur, maka gula darah akan naik dan meningkatkan risiko terkena diabetes di kemudian hari.
Hal yang tak kalah penting adalah mengecek kadar gula darah secara rutin. Tidak perlu terlalu sering, Sahabat Dream hanya perlu mengecek gula darah minimal dua kali setahun.
Gula darah yang tinggi sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Bisa dicegah dan diturunkan dengan mengurangi konsumsi gula dan olahraga secara teratur. Gula darah yang tinggi akan sangat berbahaya jika sudah mengalami komplikasi, misalnya saja dengan penyakit jantung dan kolesterol, atau dengan gagal ginjal.
Roche Indonesia bermitra dengan Diabetes Initiative Indonesia meluncurkan program edukasi dan kesadaran akan diabetes.
Fokus utama dari program edukasi ini adalah untuk menyebarkan awareness dan menjaga kadar gula darah penderita diabetes untuk tetap stabil.
“Kami senang dapat bermitra dengan Roche Diabetes Care, yang memiliki tujuan yang sama untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik tentang manajemen diabetes proaktif di Indonesia. Melalui kemitraan ini, kami ingin membekali para penyandang diabetes dan perawat mereka dengan pengetahuan,” kata Dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia dalam event sosialisasi program ini pada media dan influencer di Jakarta, 25 April 2024.
Sementara itu, Bryan Koh, Cluster Head of Asia Emerging Markets at Roche Diabetes Care dalam kesempatan yang sama menekankan pentingnya pemantauan gula darah yang terstruktur.
“Indonesia saat ini sedang bergulat dengan meningkatnya diabetes, ditambah dengan beragamnya aksesibilitas pelayanan kesehatan dan kesenjangan gaya hidup. Pemantauan gula darah yang terstruktur sangat penting dalam manajemen diabetes,” katanya.
Laporan Salma Rihhadatul Aisy
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik