Dream - Baru-baru ini, produsen vaksin AstraZeneca menyatakan bahwa vaksinnya memiliki efek samping langka, yaitu thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS). Tentunya, hal ini membuat masyarakat heboh.
Padahal, pemberian vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca pun telah berselang lebih dari setahun.
TTS sendiri merupakan penyakit yang membuat penderitanya mengalami pembekuan darah.
Trombosit darah penderitanya juga akan menurun. Hal ini bisa menyebabkan kondisi serius pada seseorang. Tidak heran kalau sebagian masyarakat memperhatikan efek samping vaksin yang telah diberikan cukup lama.
Rasa khawatir masyarakat diredam dengan pernyataan Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI), Profesor Hinky Hindra Irawan Satari.
Ia menegaskan bahwa tidak ada kejadian TTS akibat vaksin Covid-19 AstraZeneca di Indonesia.
Pernyataan tersebut didasari oleh survilans aktif dan pasif yang masih dilakukan hingga saat ini oleh Komnas KIPI bersama Kemenkes RI dan BPOM sesuai arahan WHO.
Dilansir dari Liputan6, survei tersebut dilakukan di 14 rumah sakit di 7 provinsi selama setahun dari Maret 2021 hingga Juli 2022.
Setelah surveinya diperpanjang dan hingga hari ini, tidak ada orang yang mengalami efek samping TTS akibat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.
Efek samping TTS akibat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca harusnya dialami 4-42 hari setelah disuntikkan.
Oleh karena itu, kalau ada orang yang mengalaminya saat ini, bisa dipastikan penyebabnya bukan karena vaksin Covid-19 dari AstraZeneca karena sudah lewat waktu kejadiannya.
Kalau mengalami efek samping setelah vaksin atau imunisasi, Sahabat Dream bisa melaporkan pada Komnas KIPI melalui puskesmas terdekat.
Sebelumnya, AstraZeneca merupakan merek vaksin yang cukup banyak dipakai di Indonesia sewaktu Covid-19. Sebanyak 70 juta dosis vaksin Covid-19 berasal dari merek tersebut.
Indonesia sendiri merupakan negara keempat terbesar yang menggunakan vaksin Covid-19 dengan jumlah sebanyak 453 juta dosis.
Merek vaksin selain AstraZeneca di antaranya adalah Sinopharm, Moderna, Sinovac, dan lain-lain.