Mencari Angeline Di Denpasar, Bali. (Antara Foto/Fikri Yusuf)
Dream - Angeline, bocah 8 tahun yang dilaporkan hilang ditemukan tewas membusuk di halaman belakang rumahnya, Jalan Sedap Malam No 26 Denpasar. Ia dikubur di dekat kandangan ayam.
Saat digali jasad Angeline dibungkus dengan kain. Polisi juga menemukan boneka kesayangannya.
" Saat ditemukan Angeline masih memeluk boneka Korea," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Polisi, Anak Agung Made Sudana, Rabu 10 Juni 2015.
Menurut Sudana, boneka kesayangan Angeline itu ukurannya kecil, berwarna kuning kecoklatan, rambut panjang, seperti boneka wanita Korea.
Polisi sudah mengamankan ibu angkat Angeline, Margareth (50). Saat ini yang bersangkutan tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik di markas Kepolisian Resor Kota Denpasar.
Penyidik belum menetapkan status ibu angkat korban apakah menjadi saksi atau tersangka.
Namun polisi menduga orang-orang dekat korban terlibat dalam peristiwa tragis, yang menimpa bocah cantik itu. Sehingga polisi perlu mendalami keterangan mereka.
Sejak awal ibu angkat Angeline memang tidak kooperatif terhadap pemeriksaan yang dilakukan kepolisian. Hal itu ditunjukkan saat dua menteri ditolak masuk ke dalam rumahnya.
Kepolisian masih menunggu hasil forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya Angeline. (Ism)
Dream - Agus (25), bekas satpam di rumah Angeline usai memperkosa dan membunuh Angeline, dalam keadaan tak bernyawa, ternyata masih sempat memperkosa lagi bocah malang tersebut.
" Jadi sudah tewas, sudah jadi mayat, Agus masih memperkosa lagi. Total dua kali dia memperkosa Angeline," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Polisi, Anak Agung Made Sudana, Rabu malam 10 Juni 2015.
Agus tega mengabisi nyawa bocah berusia 8 tahun itu lantaran ia takut perbuatan bejatnya diketahui ibu angkat Angeline, Margarete.
" Korban diperkosa saat keadaan rumah sedang sepi di malam hari. Margareth dan seluruh keluarga tengah tertidur lelap," ujarnya.
Menurut hasil forensik RSUP Sanglah, pelaku membunuh korban menggunakan benda tumpul. " Benda tumpul itu dipukul ke kepala korban."
Dream - Kakak angkat Angeline, Ivon, mengamuk di Mapolresta Denpasar, Bali. Perempuan itu meracau tak jelas saat diperiksa sebagai saksi terkait kasus pembunuhan Angeline. Tak hanya berteriak histeris, dia juga memukul-mukul pintu ruang pemeriksaan.
Polisi pun dibuat sibuk. Mereka berusaha menenangkan Ivon yang sudah tak terkendali. Sejumlah polisi kemudian memegangi Ivon dan membawanya kembali ke dalam ruang pemeriksaan.
Sementara, ibu angkat Angeline, Margareth, beberapa kali meminta izin untuk ke toilet. Saat ke luar ruangan, Margareth, yang ditemani penyidik perempuan, selalu menutup kepalanya dengan baju berwarna krem.
Polisi sudah menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan bocah 8 tahun itu. Dia adalah mantan satpam berinisial Ag.
Saat ini polisi juga masih memeriksa sejumlah orang. Selain Margareth juga diperiksa kedua kakak angkat Angeline, Ivon dan Christine; pembantu di rumah Angeline; serta dua orang yang tinggal di tempat kos rumah Angeline.
Polisi masih melakukan pemeriksaan intensif. Tim pemeriksa dipimpin langsung oleh Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana. (ism)
Polisi menemukan fakta baru terkait tewas Angeline. Bocah berumur ternyata diperkosa sebanyak dua kali oleh Agus, mantan satpam di rumah Angeline.
" Agus mengakui telah memperkosa Angeline. Perbuatan itu dilakukan di lantai dua rumah Angeline," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Pol, Anak Agung Made Sudana di sela rehat penyidikan di Mapolesta Denpasar, Rabu malam 10 Juni 2015.
Menurut pengakuan Agus ke penyidik, aksi pemerkosaan dilakukan pada malam hari. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan intensif untuk menggali keterangan baru.
Selain Agus, penyidik juga memeriksa Margareta, ibu angkat Angeline. Namun dari keterangan sementara, kata Sudana, Margareta tak terkait kasus pembunuhan anak angkatnya itu.
" Sementara ini Margareth tidak ada kaitan kematian Angeline. Pemeriksaan masih terus belanjut," ujarnya.
Tim forensik RSUP Sanglah Denpasar mengaku tak bisa melacak dugaan perkosaan pada kelamin Angeline. Pasalnya, jasad bocah cantik itu sudah membusuk.
Dream - Petugas yang mengevakuasi jasad Angeline di halamanan belakang rumahnya No 26 Jalan Sedap Malam, Denpasar, ikut meneteskan air mata.
Mereka sangat iba melihat Angelina yang sudah membusuk. Saat digali jasad Angeline dibungkus dengan kain. Jasadnya terlungkup dalam posisi miring sambil memeluk boneka kesayangannya.
Ratusan warga yang mengikuti proses pemindahan jenazah ikut sedih. Banyak di antara mereka yang menangis saat melihat bocah malang itu 'keluar' dari pintu samping rumah.
Penemuan ini bermula saat polisi mendapati gundukan tanah tak beraturan di belakang rumah yang ditempati Angeline bersama keluarga angkatnya.
Tumpukan sampah menutupi gundukan tersebut. Posisi gundukan berada di lahan pisang yang dekat dengan kandang-kandang ayam.
Polisi yang curiga lantas menggali gundukan sampah itu. Ternyata, di sanalah Angeline 'berbaring'.
Saat penggalian lubang, tak satupun anggota keluarga angkatnya yang menyaksikan. Ibu angkatnya, Margareta, yang melaporkan Angeline hilang sejak 16 Mei 2015 tak tampak di lokasi.
Polisi bergerak cepat dan langsung mengamankan Margareta, anak-anak kandungnya, lalu satpam, pembantu rumah tangga dan dua orang yang ngontrak di rumah Margareta
Penyidik menduga orang-orang dekat korban terlibat dalam peristiwa tragis yang menimpa bocah cantik itu sehingga polisi perlu mendalami keterangan mereka.
Dream - Meninggalnya Angeline bocah delapan tahun asal Denpasar, yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak 16 Mei 2015 lalu, mendapat simpati di media sosial.
Para pengguna twitter sampai membuat tagar khusus menyuarakan belangsukawa, #Angeline dan #RIPAngeline.
Berbagai komentar bela sungkawa pun bermunculan menanggapi meninggalnya Angeline. Salah satunya dari pemilik akun @meditaaariana.
" How beautiful you are .. Semoga kamu tenang ya dear .. Masih ga habis pikir sama yg bunuh . Ga punya perasaan .. #RIPAngeline" tulis pemilik akun, Rabu, 10 Juni 2015.
Bahkan, advokat senior Gabriel Mahal pun turut berkicau. Melalui akunnya @GabrielMahal,advokat ini mengakut turut berbela sungkawa.
" Rest in peace angel #Angeline. Play with the Angel in Heaven where's no more tears of sorrow, no more pain. (Tenang di surga malaikat #Angeline. Bermainlah dengan malaikat di surga dimana tak ada air mata dukacita, tak ada rasa sakit.)," tulis Gabriel.
Hingga pukul 19.01 WIB, menurut topsy.com, taggar #Angeline dikicaukan sebanyak 717 kali. Adapun taggar #RIPAngeline dikicaukan sebanyak 3.089 kali oleh netizen, dan menjadi Trending Topics nomor satu Indonesia.
Dream - Angeline, bocah ayu delapan tahun itu ditemukan tak bernyawa dengan posisi terkubur dekat kandang ayam di belakang rumahnya, Denpasar, Bali.
Dari hasil autopsi, lebih dari 20 luka memar, lecet, dan jeratan tali di sekujur tubuh. Temuan lain yang tak kalah mengejutkan, adanya empat lilitan tali di leher.
Autopsi dipimpin Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, Dudut Rustyadi, dan disaksikan Kabid Dokkes Polda Bali, Felix Sangkalia serta, Kepala Satuan Reskrim Polresta Denpasar.
Di leher Angeline ditemukan jeratan tali rapia sebanyak empat lilitan. Kemudian, ujung tali plastik itu disambung dengan tali plastik berwarna biru. Dan diikat mati.
" Ada jeratan di leher Angeline," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana, Rabu 10 Juni 2015.
Jasad Angeline sendiri saat ditemukan menggunakan baju warna putih motif bunga. (Ism)
Dream - Aminah, ibu kandung Angeline, menangis histeris saat mendatangi ruang forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu sore, 10 Juni 2015.
Aminah terus berteriak memanggil nama anak perempuannya itu. " Angeline jangan tinggalin ibu nak, ini ibu nak, ibu datang" teriak Amidah sembari menangis dan menggedor pintu ruang jenazah.
Perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur ini tak mampu menahan kesedihan. Ia lalu jatuh tepat di depan pintu ruang jenazah.
" Siapa yang membunuh anakku? Siapa yang berani bunuh anakku?" teriak Aminah yang datang didampingi keluarganya.
Diketahui, sejak masih bayi berusia tiga hari, Amidah merelakan Margareta dan suaminya mengangkat Angeline sebagai anak mereka.
Amidah senang lantaran Angeline diasuh keluarga yang serba berkecukupan secara materi. Ia berharap masa depan Angeline bisa lebih baik, dibanding jika bersamanya yang ekonominya sulit.
Namun, 16 Mei 2015, menjadi kabar buruk bagi Amidah. Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Dan tadi siang, Amidah mendapat kabar Angeline ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Polisi menemukan Angeline terkubur di bawah kandang ayam, belakang rumah Margareta.
Dream - Polisi sudah menetapkan Agus (25) sebagai tersangka pembunuhan Angeline (8). Sebelum dibunuh pelaku memperkosa korban. Bahkan, diperkosa lagi saat Angeline sudah tak bernyawa.
" Dia (Agus) pelaku tunggal," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di Mapolresta Denpasar, Rabu malam 10 Juni 2015.
Adapun orangtua angkat Angeline, Margareth sampai saat ini masih berstatus saksi.
Namun, penyidik masih terus mendalami keterangan Agus, Margareth, dua kakak Angeline, Ivon dan Christine serta beberapa saksi lainnya. " Masih ada waktu 1 x 24 jam. Kita tunggu saja," kata Sudana.
Pelaku Agus dijerat dengan pasal berlapis, 338 KUHP dan undang-undang Perlindungan Anak juncto pasal 80 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Penemuan ini bermula saat polisi mendapati gundukan tanah tak beraturan di belakang rumah yang ditempati Angeline bersama keluarga angkatnya.
Tumpukan sampah menutupi gundukan tersebut. Posisi gundukan berada di lahan pisang yang dekat dengan kandang-kandang ayam.
Polisi yang curiga lantas menggali gundukan sampah itu. Ternyata, di sanalah Angeline 'berbaring'.
Dream - Angeline, bocah delapan tahun berparas ayu itu akhirnya ditemukan tewas. Dia ditemukan dalam posisi terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, di dekat kandang ayam.
Dari hasil autopsi, tim dokter menemukan luka-luka di sekujur tubuh bocah yang dilaporkan hilang oleh ibu angkatnya, sejak 16 Mei 2015 itu.
" Ada bekas jeratan dan tali di leher saat tubuhnya ditemukan," kata Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di Denpasar, Bali, Rabu 10 Juni 2015.
Seberapa banyak luka memar yang ditemukan? Autopsi yang dipimpin Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, Dudut Rustyadi, Kabid Dokkes Polda Bali, Felix Sangkalia dan Kasat Reskrim Polresta Denpasar menemukan hasil yang mengejutkan.
Terdapat jeratan tali dan bekas sundutan api rokok di tubuhnya. Luka memar di paha kanan samping luar, bokong kanan, pinggang kanan, dan perut kanan bawah.
Luka memar juga ditemukan di tungkai kaki kanan samping luar, tungkai bawah kaki kanan, belakang kaki kanan, paha kiri samping dalam, punggung kaki kiri samping, dada samping kanan, leher samping kanan, dahi samping kanan, pelipis kanan, dahi samping kiri, batang hidung, pipi kiri atas, pipi kiri bawah telinga, leher samping kanan dan leher kanan atas bahu.
Ditemukan juga luka lecet di Lengan kanan, punggung kanan luka bakar berbentuk bulat, punggung kanan bawah bahu terdapat luka bakar akibat di sundut rokok. Juga terdapat luka lecet pada kanan bagian depan bawah lutut.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN