Mohd Nasir Dan Muridnya Di Sebuah Pasar (World Of Buzz)
Dream - Tidak peduli sesulit apa kehidupan, luangkan waktu sejenak untuk melihat sekeliling kita. Karena ada banyak alasan untuk selalu bersyukur.
Mungkin banyak dari kita punya pengalaman mengenakan pakaian bekas dari saudara kita. Ini merupakan cara yang tepat untuk berhemat. Orang Jawa menyebutnya 'lungsuran'.
Hal ini juga dialami seorang bocah sekolah dasar di Sungai Petani, Kedah, Malaysia. Bocah tersebut memakai seragam cukup aneh.
Seorang guru, Mohd Nasir, memergoki bocah itu datang dengan tingkah yang aneh. Menurut dia, si bocah datang ke sekolah sembari memegangi celananya yang sangat kedodoran.
Selain itu, si bocah kesulitan berjalan. Sebab, ukuran sepatunya tidak sesuai dengan kakinya.
Mohd Nasir melihat bocah tingkat tiga itu berjalan dengan menyeret sepatunya. Dia pun mengunggah kisah si bocah di akun Facebooknya.
" Saya tanya dia mengapa berjalan seperti itu," kata Mohd Nasir, dikutip dari World of Buzz.
" Dia berkata tidak bisa berjalan dengan baik karena sepatunya kebesaran. Saya sampai bisa memasukkan tiga jari di lubang antara kaki bocah itu dengan sepatunya," kata Mohd Nasir melanjutkan.
Mohd Nasir juga mengatakan celana bocah itu juga kedodoran. Ternyata, bocah tersebut memakai celana kakaknya yang baru lulus kelas 6 SD.
Seketika, guru itu membawa si bocah ke kantor kepala sekolah dan meminta izin membawanya keluar sebentar. Mohd Nasir kemudian membelikan si bocah baju seragam lengkap dengan sepatu di Kepala Batas segera setelah diizinkan oleh kepala sekolah.
Lebih lanjut, Mohd Nasir mengingatkan agar masyarakat segera mengambil tindakan menolong bocah semacam ini. Sebab, kondisi si bocah yang sedang dalam tumbuh kembang bisa mempengaruhi kejiwaannya.
Bisa jadi bocah itu datang dengan rasa malu yang sangat. Bisa jadi pula, anak lain memilih tidak sekolah.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik