
Tembok Ratapan Di Yerusalem (Shutterstock)
Dream - Suasana di situs suci Tembok Barat, Yerusalem, pada Kamis lalu berbeda dari hari biasa. Di hari itu, sejumlah umat Yahudi, bahkan beberapa pejabat utama Israel hadir di situs tersebut.
Momen berkumpul ini diinisiasi oleh Menteri Pertanian Israel, Uri Ariel. Bersama Kepala Rabbi Israel, David Lau dan Yitzhak Yosef, Ariel mengajak umat Yahudi berdoa bareng agar turun hujan.
Dilaporkan Times of Israel, 2017 menjadi tahun kelima Israel mengalami kekeringan. Para ahli cuaca dari Israel menyebut musim kekeringan ini terburuk dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
Selama bertahun-tahun, Israel hanya menerima 45 persen hujan sejak September hingga November. Pada Desember 2017 ini hujan hanya turun dua kali.
" Saya meminta masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara," kata Ariel saat mengumumkan acara awal pekan ini, " dan untuk membawa payung, karena bersama-sama kita akan merobek pintu gerbang surga."
Warga Israel lain mengkritik upaya Ariel tersebut. Mereka mengatakan cara tersebut tidak akan berguna.
Tapi Ariel menegaskan kekerangan tidak dapat disembuhkan, namun doa bersama itu diharapkan dapat membantu.
" Saya merupakan orang yang tidak bergantung pada keajaiban dan melakukan semua yang saya ketahui untuk menemukan solusi atas krisis air," kata Ariel dalam wawancara di Ynet.
Ariel pun mengatakan pemerintah telah melakukan sejumlah upaya seperti mengebor sumber air bawah tanah di Dataran Tinggi Golan dan Galilea. Juga membangun pabrik desalinasi tambahan untuk melengkapi yang sudah ada, serta melakukan penelitian pertanian untuk menciptakan varietas tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air.
Sejak musim dingin yang lalu, Danau Galilea hanya menghasilkan 10 persen air rata-rata per tahunnya. Kondisi ini terburuk selama 100 tahun terakhir.
Sementara itu, Sungai Yordan juga mengalami kekeringan. Debit air Sungai Yordan turun menjadi 30 juta meter per kubik per tahun.
Meskipun Israel dapat memproduksi semua kebutuhan air minum dari lima pabrik desalinasi yang ada di pantai Mediterania, kekeringan berdampak serius terhadap pertanian.
Ahli meteorologi Israel menyebut pada bulan-bulan yang akan datang kondisi akan lebih kering daripada musim dingin tahunan rata-rata.
Dream - Sebanyak sembilan negara menentang resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Yerusalem sebagai wilayah Palestina. Ini artinya, sembilan negara tersebut memberikan dukungan terhadap Amerika Serikat (AS).
Sembilan negara yang menentang resolusi PBB itu Guatemala, Honduras, Israel, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, Togo, dan Amerika Serikat.
Times of Israel melaporkan, dalam sidang Majelis Umum PBB pada Kamis, 21 Desember 2017, sebanyak 162 negara anggota memberikan suara mengenai kedudukan Yerusalem.
Dari pemungutan suara yang digelar sebanyak 128 negara mendukung resolusi PBB yang mengecam kebijakan AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan meminta negara-negara PBB tidak memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Sementara itu 35 negara tidak memberikan suara alias abstain. Yang unik, negara-negara yang diharapkan AS mendukung kebijakan mengenai Yerusalem itu, antara lain Kolombia, Meksiko, Malawi, dan Rwanda turut abstain.
Usai pemungutan suara, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley menanggapi pemungutan suara dengan mencuit, " 65 negara menolak mengutuk (kebijakan) AS, tapi dengan tidak memberikan suara, abstain, dan tidak menunjukkan apapun."
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menolak resolusi PBB. Netanyahu menganggap sikap PBB tidak masuk akal.
" Yerusalem adalah ibu kota kita - selalu selalu demikian.
Meski begitu, Netanyahu mengapresiasi upaya negara-negara anggota PBB dalam pemungutan suara.
Wakil Tetap Indonesia untuk PBB Dian Triansyah Djani melalui cuitannya mengatakan bahwa Indonesia bakal terus mendukung kemerdekaan Palestina.
" Indonesia tidak akan pernah mundur sejengkal pun dalam perjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.
Twitter Ads info and privacyIndonesianMission UN ✔@indonesiaunny
Watap RI untuk PBB @DTDjani : “ Indonesia tidak akan pernah mundur sejengkal pun dalam perjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina” #PBB #Palestina
· United Nations General Assembly
“ Keputusan tersebut sangat berbahaya bagi keamanan Timur Tengah dan melukai perasaan umat muslim,” ujar Djani, dikutip dari Anadolu Agency.
Mengenai ini, Indonesia menegaskan keputusan AS tidak sah dan meminta semua negara tidak mengikuti atau mengakui langkah AS.
“ Negara-negara lain diharapkan mencegah dampak keputusan, yang dapat mengancam proses perundingan damai, serta situasi perdamaian dan keamanan di Timur Tengah,” ujar Djani.
Resolusi PBB yang berisi kecaman atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu disponsori oleh Turki dan Yaman.
Dream - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-bangsa Nikki Haley, mencatat dan melaporkan ke Presiden AS Donald Trump negara-negara yang menolak pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Penolakan itu muncul saat sidang Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 19 Desember 2017.
" Presiden akan mengawasi pemungutan suara secara hati-hati dan meminta saya melaporkan kembali, negara-negara yang memberikan suara menentang kami," kata Haley, kepada Arab News, Rabu, 20 Desember 2017.
" Kami akan mencatat masing-masing dan setiap suara mengenai masalah ini," tulisnya kepada beberapa duta besar PBB.
Dewan Keamanan PBB akan kembali menggelar sidang pada Kamis, 21 Desember 2017 untuk menggelar pemungutan suara mengenai pengakuan AS kepada Yerusalem.
Di Twitter pribadinya , Haley mencuit bahwa " AS akan mengingat nama negara" selama pemungutan suara pada esok hari.
Turki dan Yaman meminta PBB menggelar pertemuan khusus atas nama Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI). Kedua negara itu merupakan inisator resolusi penolakan Yerusalem yang kemudian diveto AS.
Duta Besar Palestina Riyad Mansour mengatakan bahwa dia mengharapkan " dukungan yang luar biasa" atas tindakan AS tersebut. Dia menyatakan, Yerusalem merupakan sebuah isu " untuk diselesaikan melalui negosiasi" antara Israel dan Palestina.
" Majelis Umum akan mengatakan, tanpa rasa takut akan hak veto, bahwa masyarakat internasional menolak untuk menerima posisi sepihak Amerika Serikat," kata Mansour. (ism)
Dream - Dalam Alquran, nama 'Israel' disebut beberapa kali dan sejumlah ayat. Beberapa ayat itu seperti ayat 56-57 Surat Maryam dan ayat 93 Surat Ali Imran.
Ada pendapat yang menyatakan Israel sebenarnya merujuk pada sosok nabi, yaitu Nabi Yaqub AS. Disebutkan Nabi Yakub memiliki nama lain yaitu Israel.
Benarkah demikian?
Terdapat sebuah riwayat dari Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad yang menjelaskan mengenai hal ini. Riwayat tersebut berisi peristiwa ketika Rasulullah Muhammad SAW sedang berkumpul bersama orang-orang Yahudi.
Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu pernah berkisah, " Saya pernah hadir di kumpulan orang-orang Yahudi. Lalu Nabi bertanya kepada mereka, 'Tahukah kalian bahwa Israel adalah nama Yaqub?' Mereka menjawab, 'Iya benar.' Kata Nabi shallallahualaihi wa sallam, 'Ya Allahsaksikanlah.'
Imam As Syaukani memberikan penjelasan mengenai hal ini.
" Seluruh ahli tafsir sepakat, bahwa Israel adalah Yaqub bin Ishak bin Ibrahim 'alaihissalam. Maknanya adalah hamba Allah, karena 'Isra' dalam bahasa mereka artinya adalah hamba, dan 'el' artinya Allah."
Dream - Komandan militer senior Iran, Ahmad Karimpour, mengklaim negaranya bisa menghancurkan Israel hanya dalam hitungan delapan menit. Pasukan Garda Revolusi bisa melakukan serangan kapan pun diperintahkan oleh pemimpin tertinggi.
" Jika Pemimpin Tertinggi memerintahkan untuk eksekusi, dengan kemampuan dan peralatan yang kami miliki, kami akan meruntuhkan rezim Zionis kurang dari delapan menit," ujar Ahmad Karimpour, dikutip Dream dari Al Arabiya, Selasa 24 Mei 2016.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, memang berkali-kali mengancam membuat binasa Israel. Pada September tahun lalu, pemimpin berusia 76 tahun ini menyatakan negeri Israel akan musnah dalam rentang 25 tahun mendatang.
Presiden Iran saat ini, Hassan Rowhani, merupakan representasi dari kelompok moderat. Dia cenderung melontarkan pernyataan-pernyataan yang tidak terlalu keras. Meski demikian, Rowhani mendukung program rudal Iran.
Awal bulan ini, militer Iran mengklaim sukses menguji coba rudal balistik kendali dengn jangkauan 2.000 kilometer. Rudal itu mampu menjangkau hingga wilayah Israel.
Meski pada Juli silam Iran menandatangani perjanjian dengan enam negara untuk menahan program nuklir agar sanksi ekonominya dicabut, pengembangan rudal tak termasuk di dalamnya. (Ism)
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online