DPR Peroleh Informasi Jemaah Indonesia Tak Bisa Berangkat di Tahun Ini

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 31 Mei 2021 15:30
DPR Peroleh Informasi Jemaah Indonesia Tak Bisa Berangkat di Tahun Ini
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut belum ada kepastian dari Saudi soal haji.

Dream - Kabar mengejutkan datang dari Senayan. Indonesia disebut-sebut tidak mendapatkan jatah kuota haji tahun ini dari Arab Saudi.

Kabar itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad yang mengaku mendapat informasi yang menyatakan Indonesia tidak mendapatkan kuota untuk musim haji 1442H/2021M.

" Karena informasi terbaru yang kita dengar bahwa kita nggak dapat kuota haji," ujar Dasco, dikutip dari Merdeka.com.

Tetapi, Dasco tidak mengetahui secara pasti alasan Saudi tidak memberikan jatah kuota kepada Indonesia. Dia hanya menyebut baru sebatas mendapat kabar demikian.

" Saya belum tahu, saya baru dapat informasi begitu. Nanti mungkin akan dijelaskan oleh Komisi VIII atau Pak Muhaimin (Muhaimin Iskandar) yang akan menjelaskan."

Sementara Ketua Komisi VIII DPR-RI Yandri Susanto, saat membuka Rapat Kerja dengan Kementerian Agama di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 31 Mei 2021 juga mempertanyakan tentang informasi pelaksanaan ibadah haji 2021. 

Yandri mengaku khawatir Indonesia kemungkinan tidak bisa mengirimkan jemaah haji karena tidak termasuk dalam daftar negara yang diizinkan mengirimkan warganya ke Saudi. 

" Dari 20 negara yang selama ini diberi sanski dan tidak boleh masuk Saudi, ternyata ada 11 negara yang diperbolehkan," ungkap Yandri. 

Kesebelas negara sudah diizinkan tersebut adalah AS, Inggris, Irlandia, Italia, Jepang, Jerman, Prancis, Portugal, Swedia, Swiss, dan Uni Emirat Arab. " Jadi hanya satu negara mayoritas muslim, Uni Emirat Arab," ungkapnya.

Menurut Yandri, faktor lain yang menjadi perhatian DPR adalah tidak masuknya Sinovac sebagai salah satu vaksin yang diakui oleh pemerintah Saudi untuk para pendatang dari luar negeri. Saudi hanya mengakui empat vaksin di antara Astra Zeneca, Moderna, Pfizer, dan Johnson&Johnson. 

" Kalau dari informasi yang kami dapat, sepertinya, jemaah haji tahun ini juga belum bisa kita pastikan berangkat," tanya Yandri.  

1 dari 5 halaman

Penjelasan Menag Gus Yaqut

Sementara, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat dengan Komisi VIII DPR hari ini menyatakan Saudi hingga hari ini (Senin, 31 Mei 2021) belum kunjung memberikan kepastian terkait penyelenggaraan haji tahun ini. Termasuk apakah akan dibuka bagi jemaah luar negeri atau hanya jemaah dalam negeri.

" Pemerintah Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian. Sekali lagi belum memberikan kepastian apakah penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah atau 2021 Masehi akan dilaksanakan seperti halnya tahun 2020 lalu yaitu hanya bagi jemaah dalam negerinya atau akan pula mengundang jemaah haji dari luar Arab Saudi," kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut menyatakan persiapan haji terus dijalankan hingga saat ini. Menurut dia, masih ada waktu hingga 1,5 bulan sebelum closing date pada Bandara di Saudi yang ditetapkan pada 14 Juli 2021.

" Hitungan kami waktu yang tersisa sampai dengan closing date bandara Arab Saudi yang jatuh pada tanggal 4 Zulhijah 1442 Hijriah atau 14 Juli 2021 tinggal sekitar 1,5 bulan," ucap Gus Yaqut, dalam siaran live streaming di kanal YouTube DPR.

2 dari 5 halaman

Kemenag Segera Putuskan Kepastian Haji 2021 Bersama DPR

Dream - Kementerian Agama segera membahas perkembangan penyelenggaraan ibadah haji 2021 dengan DPR. Pembahasan ini nantinya menjadi bahan untuk mengambil keputusan.

" Apapun keputusan akan dibicarakan antara Pemerintah dengan DPR," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Khoirizi, melalui keterangan tertulis.

Khoirizi mengatakan, sejauh ini persiapan penyelenggaraan haji terus dilakukan. Tetapi, kata dia, belum ada keputusan akhir yang diambil Pemerintah.

" Arab Saudi juga belum mengumumkan teknis operasional penyelenggaraan haji tahun ini," kata dia.

Khoirizi pun berharap segera ada keputusan dari Saudi soal haji. Terutama keputusan mengenai teknis operasional dan kuota haji untuk jemaah Indonesia.

 

3 dari 5 halaman

Faktor Waktu

Selanjutnya, Khoirizi juga mengatakan persiapan haji juga sangat dipengaruhi faktor waktu. Sehingga semakin cepat ada keputusan dari Saudi, maka Pemerintah dapat mengambil keputusan dengan cepat pula

" Itu (waktu) juga menjadi pertimbangan penting, apakah cukup untuk proses pemberangkatan, pengadaan layanan, dan lainnya," kata Khoirizi.

Terkait kemungkinan berlakunya opsi seperti tahun lalu yang diambil Saudi, Khoirizi kembali menegaskan hal itu masih harus dibahas dengan DPR.

" Waktu terus berjalan, kita akan bahas semua opsi berikut persiapan dan mitigasinya bersama DPR," kata dia.

4 dari 5 halaman

Saudi Tetapkan Kuota Haji Tahun Ini Hanya 60 Ribu Jemaah

Dream - Arab Saudi tetap menggelar ibadah haji tahun ini. Meski masih di tengah pandemi, Saudi memberikan kesempatan bagi jemaah luar negeri untuk berhaji.

Selain itu, diberlakukan sejumlah pembatasan, baik kuota, usia, maupun kondisi kesehatan. Untuk kuota, Saudi membatasi hanya 60 ribu jemaah.

Keputusan ini diumumkan Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci lewat akun Twitter resmi @HaramainInfo. Pengumuman tersebut juga didasarkan pada keputusan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Saudi.

" Hanya 60.000 Hujjaj (jemaah haji) dijadwalkan melaksanakan haji tahun ini mencakup jemaah lokal dan asing," demikian pengumuman tersebut.

Selain itu, usia calon jemaah haji dibatasi antara 18-60 tahun. Jemaah juga diharuskan dalam kondisi sehat dan tidak dalam perawatan medis untuk semua penyakit dalam 6 bulan terakhir sebelum keberangkatan.

 

5 dari 5 halaman

Vaksinasi Diharuskan

Kemudian, jemaah harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin ditunjukkan melalui kartu Vaksinasi yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan/rumah sakit/kementerian masing-masing negara asal.

" Vaksin yang dipakai harus masuk daftar persetujuan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi," lanjut pengumuman tersebut.

Saudi juga memberlakukan keharusan menjalankan karantina tiga hari sebelum jemaah berangkat ke Tanah Suci.

Untuk penyuntikan vaksin, Saudi menetapkan dosis pertama harus diberikan kepada jemaah terhitung mulai 1 Syawal 1442 Hijriah. Hari tersebut bertepatan dengan Idul Fitri.

Sedangkan dosis kedua, harus diberikan 14 hari sebelum jemaah tiba di Arab Saudi.

" Kondisi menjaga jarak dan memakai masker serta upaya pencegahan lainnya tetap dilanjutkan untuk melindungi jemaah," demikian pengumuman tersebut.

Beri Komentar