Profesor Asyik Kerjakan Rumus Matematika, Malah Disebut...

Rumus persamaan diferensial yang sedang dikerjakan si profesor dianggap kode-kode aneh oleh penumpang wanita disampingnya.

Dream - Seorang profesor ekonomi, Guido Menzio harus mengalami hal kurang mengenakkan ketika terbang menggunakan pesawat American Airlines dari Philadelphia menuju Syracuse. Dia dituduh teroris dan diusir dari pesawat tersebut hanya lantaran mengerjakan rumus matematika.

Insiden ini terjadi saat sang profesor tengah asyik dengan kesibukannya mengerjakan perhitungan rumus dengan tulisan Aljabar di dalam pesawat yang akan lepas landas tersebut. Aktivitas itu dilihat oleh seorang wanita yang duduk di samping Menzio.

Penumpang wanita tersebut kemudian bertanya kepada Menzio apa yang sedang dia kerjakan. Tetapi, lantaran terlalu asyik dengan kesibukannya, Menzio mengabaikan perkataan wanita tersebut.

Sesaat kemudian, wanita itu memanggil pramugari dan mengeluh tidak enak badan. Pilot lantas memutuskan memutar pesawat dan mengantar wanita tersebut kembali ke bandara.

Sesampai di bandara, wanita itu diantar pramugari turun dari pesawat. Tetapi, sessat kemudian, sejumlah petugas keamanan dan FBI masuk ke dalam pesawat dan mengamankan Menzio.

Ternyata saat turun, penumpang wanita tersebut merasa tidak enak badan jika harus terbang bersama Menzio. Dia mengira Menzio tengah membuat catatan aneh di secarik kertas dan segera menghubungkannya dengan teroris.

Menzio kemudian menjalani pemeriksaan di kantor keamanan bandara setempat. Dia sempat bingung dengan apa yang dialaminya, namun sesaat kemudian dia menjadi tertawa.

" Saya katakan pada mereka saya tengah menulis sesuatu hal yang tidak aneh. Mereka memberitahu saya apa yang dikeluhkan wanita tersebut, yang mengira saya seorang teroris karena saya menulis kode-kode aneh. Saya tertawa. Saya tunjukkan catatan matematika saya,"

Menzio kemudian dilepaskan oleh pihak keamanan lantaran tuduhan padanya tidak terbukti. Meski begitu, dia tetap mengeluh pada maskapai lantaran tidak ada upaya untuk mencari informasi lebih dalam terlebih dulu saat menerima keluhan dari penumpang lain.

Sumber: theguardian.co.uk