Dream - Masih ingat dengan Abu Azrael, salah satu tentara Irak, yang paling ditakuti kelompok teroris ISIS?
Pria dengan julukan Angel of Death itu benar-benar membuktikan bahwa dia adalah `malaikat maut` bagi anggota ISIS.
Dikutip Dream dari laman Metro.co.uk, Selasa 1 September 2015, sebuah rekaman video menunjukkan bagaimana Azrael mengancam akan menguliti tentara ISIS seperti kebab.
Dan dia benar-benar melakukan ancaman itu kepada seorang pria yang diduga anggota ISIS. Saat melakukan aksi kejinya itu, Azrael, yang juga dikenal sebagai Ayyub al-Rubaie, berkata sambil menghadap kamera: " ISIS, inilah nasib kalian nantinya."
Selain Angel of Death, Azrael juga punya julukan sebagai 'Rambo Irak'. Tetapi banyak yang mengecam tindakannya karena dianggap sudah seperti teroris ISIS.
Video ini diduga telah direkam di kota Baiji, di mana telah terjadi pertempuran sengit antara ISIS dan tentara Irak. (Ism)
ISIS Membalas
Dream - ISIS membalas dengan aksi serupa. Lewat sebuah video terbaru yang dirilis ke internet, ISIS mengikat empat pejuang Syiah Irak dengan rantai dan membakarnya hidup-hidup.
" Retribusi telah datang hari ini. Kami akan menyerang mereka seperti mereka menyerang kami, dan menghukum mereka seperti mereka menghukum kami," kata seorang militan ISIS, bertopeng dalam video yang waktu dan tempat pembuatannya tidak disebutkan.
Dari Jarak 1.000 Meter, Sniper Tembak Mati Algojo ISIS
Dream - Seorang sniper atau penembak jitu Inggris berhasil menyelamatkan seorang pria dan anaknya yang berusia delapan tahun dari tangan algojo ISIS. Sniper tersebut menembak mati algojo itu saat dia hendak mengeksekusi ayah-anak tersebut.
Dari jarak sekitar 1.000 meter, sniper Inggris menembak mati algojo ISIS di kepala sebelum menghabisi tiga teroris lainnya.
Ayah dan anak tersebut dari sekte Syiah dan akan dibunuh oleh ISIS karena menolak untuk meninggalkan ajaran mereka.
Sniper Inggris mendapat informasi dari mata-mata Irak tentang pasukan ISIS di Suriah utara dekat perbatasan Turki. Dia kemudian sampai di tempat kejadian pada waktunya untuk mencegah pembunuhan tersebut.
Saat itu sniper Inggris menyaksikan dari kejauhan pria dan anak laki-lakinya diseret keluar dengan mata tertutup. Seorang pria berjanggut siap mengayunkan pedangnya disaksikan kerumunan warga yang terlihat ketakutan.
Namun sebelum algojo ISIS mengayunkan pedangnya, sniper dari kesatuan elit SAS Inggris itu menembakkan peluru kaliber 50 dari senapan yang dilengkapi peredam sehingga menembus kepala algojo itu hingga tewas.
" Algojo ISIS yang hendak memenggal ayah dan anak itu ditembak di kepala dan jatuh. Semua orang hanya bisa binggung menatap kejadian. Sniper Inggris kemudian mengirim dua anggota ISIS lainnya dengan tembakan tunggal. Jadi tiga peluru telah menghabisi tiga anggota ISIS," kata seorang sumber yang tak disebutkan namanya kepada Daily Star Sunday.
Seorang warga kemudian membebaskan ikatan pria dan anaknya, termasuk membuka penutup mata mereka.
Sumber itu menambahkan, anggota ISIS lainnya hanya menatap tubuh rekan-rekannya yang tewas, sebelum berlari dan tidak kembali ke desa tersebut.
Dari Jarak 1.000 Meter, Sniper Tembak Mati Algojo ISIS
Dream - Raja Abdullah II dari Yordania menyuarakan kemarahan pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang telah membakar hidup-hidup pilotnya.
Ketika marah, teman akrab Prabowo Subianto itu bahkan mengutip kalimat dalam film Hollywood berjudul 'Unforgiven' yang dibintangi Clint Eastwood.
" Setiap penjahat akan merasakan tembakan saya, saya tidak hanya akan membunuhnya, saya akan membunuh istrinya dan semua teman-temannya dan membakar rumah sialan mereka," demikian bunyi dialog dalam film itu yang dikutip Raja Abdullah.
Reaksi Raja Yordania dibenarkan politikus Partai Republik AS, Duncan Hunter Jr, yang kebetulan ikut dalam pertemuan dengan Raja Abdullah saat lawatan ke negeri Paman Sam, bertemu dengan Komite Angkatan Bersenjata Parlemen AS.
" Dia menyebut 'Unforgiven' dan dia juga menyebut Clint Eastwood. Dia benar-benar mengutip bagian dari film itu," kata politikus yang merupakan veteran marinir AS ini.
Menurut Hunter, Raja Abdullah sangat marah dan memastikan akan ada pembalasan seperti yang belum dilihat ISIS. " Dia berkata, 'satu-satunya masalah yang kita akan miliki adalah penghamburan bahan bakar dan peluru'."
Terungkap, Kenapa Tawanan yang Dieksekusi ISIS Terlihat Tenang
Dream - Seorang penerjemah ISIS yang membelot membeberkan taktik licik kelompok itu saat akan mengeksekusi tawanan mereka.
Kepada Sky News seperti dikutip News.com.au, Kamis 12 Maret 2015, Saleh, mantan penerjemah untuk ISIS, menjelaskan mengapa para tawanan itu terlihat sangat tenang saat akan dieksekusi oleh algojo ISIS, Jihadi John.
Menurut Saleh, ISIS selalu pura-pura akan melakukan eksekusi pada para tawanan untuk menimbulkan rasa aman palsu di hati mereka.
Namun ketika eksekusi tersebut benar-benar akan dilaksanakan, para tawanan masih menyangka bahwa itu adalah pura-pura seperti biasanya.
Saleh mengungkapkan percakapannya dengan Jihadi John, yang sebenarnya warga Inggris bernama Mohammed Emwazi berusia 26 tahun.
Emwazi akan berkata pada para tawanan: " Tidak usah khawatir, hanya untuk video propaganda saja. Kami tidak akan membunuhmu. Kami hanya ingin negaramu berhenti menyerang Suriah" .
Emwazi ini diduga adalah algojo yang mengeksekusi beberapa tawanan asing ISIS selama ini. " Kami tidak punya masalah dengan kalian; kalian hanyalah turis," kata Saleh menirukan ucapan Emwazi saat membohongi para tawanan.
Taktik itu dilakukan berulang-ulang hingga para tawanan berpikir mereka benar-benar tidak akan mati. Saleh juga mengatakan agar para tawanan merasa menjadi 'teman' mereka, ISIS akan memanggil mereka dengan nama dalam Bahasa Arab.
`Malaikat Pencabut Nyawa` yang Ditakuti ISIS?
Dream - Dengan jenggot tebal dan kapak menakutkan, Abu Azrael adalah salah satu tentara Irak, yang paling ditakuti kelompok teroris ISIS. Demikian ditulis sejumlah media di Timur Tengah dan media massa di negeri barat.
Dijuluki 'malaikat kematian', Abu Azrael telah simbol perlawanan Brigade Imam Ali, sebuah kelompok milisi di Irak yang disebut oleh sejumlah media itu disponsori oleh Iran.
Dia diyakini mantan dosen di salah satu universitas di Irak. Pria 40 tahun ini meninggalkan rumahnya untuk memerangi ISIS pada Juni 2014.
Dalam foto-foto yang beredar luas di media sosial, dan ditulis sejumlah media massa, Azrael berpose dengan mengangkat kapak, dan memanggul senjata berat bak Rambo di film yang dibintangi oleh Sylvester Stallone.
Ada juga foto pejuang berkepala botak ini sedang berjalan ke medan perang dengan menghunus pedang dan membawa senjata berat di belakangnya.
Azrael mengklaim tergerak hatinya untuk ikut dalam milisi setelah mendengarkan seruan berperang pada khotbah Jumat yang disampaikan perwakilan Ayatollah Ali al-Sistani pada pertengahan Juni 2014.
Ketenaran Azrael membuat akun media sosial miliknya dibanjiri pengikut hingga ratusan orang dan kemudian profilnya ramai ditulis media massa.
Gempar, Nenek Maki dan Ceramahi Anggota ISIS
Dream - Video seorang nenek yang geram dengan aksi ISIS memarahi dan menceramahi dua anggota kelompok militan tersebut membuat heboh dunia maya.
Si nenek di Suriah itu dengan keberanian luar biasa menghampiri dua militan ISIS yang sedang berada dalam mobil mereka.
Dikutip Dream.co.id dari Mirror.co.uk, Sabtu 14 Februari 2015, nenek itu kemudian mengatakan bahwa ISIS bertentangan dengan Islam. " Kalian Iblis. Kembalilah kalian kepada Allah," kata nenek itu marah.
Saat dipanggil demikian oleh nenek itu, kedua orang itu tersinggung. " Tidak ada masalah di antara kita, kan?" tanya salah anggota ISIS itu agak kasar.
Namun nenek yang tak diketahui identitasnya itu tak menggubris. " Jangan membunuh siapa pun, dan tak seorang pun akan membunuh kalian," kata si nenek.
Nenek itu terus menceramahi kedua orang tersebut. " Semua ini dilarang. Saya bersumpah tidak ada tindakan kalian yang berada di jalan Tuhan," kata nenek itu. " Tak seorang pun yang akan menang, baik kalian atau Bashar (Al-Assad, Presiden Suriah, yang memerangi ISIS)."
Merasa kesal karena diceramahi seorang nenek, salah satu anggota ISIS tersebut menyuruhnya pergi. Tapi nenek itu tidak gentar, dia lagi-lagi menceramahi kedua orang itu.
" Kalian terus saling membunuh satu sama lain seperti keledai. Negara kalian (ISIS) dikutuk," kata nenek itu.
Dia kemudian membacakan dalil-dalil dari ayat Alquran untuk menangkis gertakan anggota ISIS tersebut. Tidak diketahui bagaimana nasib si nenek setelah melancarkan 'serangan' yang luar biasa.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya