Ilustrasi Penelitian Covid-19. (Foto: Shutterstock)
Dream - Studi terbaru menyebutkan orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah tertular virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu, Kamis 15 Oktober 2020, studi dari Denmark tersebut dilakukan oleh 11 peneliti.
Mereka mengatakan dari 473.654 orang yang dites Covid-19, yang memiliki golongan darah O dikaitkan dengan risiko penularan Covid-19 yang lebih rendah.
" Penelitian kami memperlihatkan golongan darah O dikaitkan dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2 secara signifikan," kata peneliti dalam laporan yang diterbitkan Rabu, 14 Oktober 2020 di Blood Advances.
Sedangkan orang-orang dengan golongan darah A, B, dan AB berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan trombosis darah di dalam pembuluh darah dan penyakit kardiovaskular.
Hal itu merupakan kondisi signifikan yang terjadi bersamaan di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Hasil serupa ditemukan dalam studi di Kanada yang dilakukan 14 peneliti terhadap data yang dikumpulkan dari pasien unit perawatan intensif di enam rumah sakit metropolitan Vancouver.
" Pasien Covid-19 dengan golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi daripada pasien dengan golongan darah O atau B," kata laporan penelitian tersebut.
Laporan di Kanada juga menyebut bahwa orang dengan golongan darah O dilaporkan kurang rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Pasien Covid-19 bergolongan darah A atau AB juga memerlukan ventilasi mekanis dan durasi yang lebih lama dalam perawatan intensif, dibandingkan mereka yang bergolongan darah O atau B.
Sekira 84 persen pasien Covid-19 dengan golongan darah A atau AB membutuhkan ventilasi mekanis, dibandingkan pasien dengan golongan darah O atau B yang hanya 61 persen.
Rata-rata pasien yang bergolongan darah A atau AB, dirawat intensif selama 13,5 hari. Sementara itu, pasien dengan golongan darah O atau B hanya sembilan hari.
Terlepas dari golongan darahnya, warga masyarakat sebaiknya selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Protokol tersebut misalnya selalu mengenakan masker setiap kali meninggalkan rumah, menjaga jarak saat berada di tengah keramaian, dan rajin mencuci tangan.
(Sumber: Aa.com.tr)
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Sebuah penelitian yang dilakukan sebuah perusahaan bio-teknologi 23andMe baru-baru ini mengeluarkan laporan tentang golongan darah seseorang dapat menentukan seberapa besar kemungkinan tertukar virus corona.
Menggunakan lebih dari 750.000 sample, 23andMe menemukan bahwa orang dengan golongan darah O lebih kebal terhadap virus corona. Kemungkinan orang yang memiliki golongan darah O dan dites positif terkena virus corona hanya sekitar 9 hingga 18 persen saja.
Sedangkan golongan darah B dan AB merupakan pihak yang paling rentan dengan golongan darah A berada diantaranya.
" Di antara responden pada survei 23andMe COVID-19, persentase responden yang melaporkan tes positif untuk COVID-19 adalah yang terendah untuk orang yang memiliki golongan darah O. Persentase responden yang melaporkan tes positif untuk COVID-19 yang tertinggi yaitu mereka yang memiliki golongan darah AB," kutip keterangan dari perusahaan 23andMe dalam sebuah unggahan online.
Dalam keterangannya, golongan darah seseorang dapat menentukan seberapa besar kemungkinan mereka terkena virus corona.
Orang dengan golongan darah O dianggap lebih melindungi terhadap coronavirus, dibandingkan dengan golongan darah lain, dan berada di antara 9 dan 18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk tes positif COVID-19.
Hasil dari penelitian ini ditentukan melalui usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI) dan etnis.
Mereka dengan golongan darah O terbukti lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan COVID-19.
" Di seluruh populasi, mereka yang memiliki golongan darah O, hanya 9-18 persen dites positif dibandingkan dengan kelompok dengan golongan darah lain. Jika melihat secara individual, mereka yang memiliki golongan darah O, hanya ada 13-26 persen dites positif terkena Covid-19," tulis postingan 23andMe yang dilansir dari Al Arabiya, Rabu 10 Juni 2020.
Studi ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat infeksi ketika membandingkan apakah golongan darah seseorang positif rhesus atau negatif (+ atau -).
" Dalam data 23andMe kami menemukan bahwa perbedaan oleh faktor rhesus (golongan darah + atau -) tidak signifikan dan hanya sedikit kasus yang dirawat di rumah sakit," jelas postingan 23andMe.
(Sah, Sumber: english.alarabiya.net)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?