Dream - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat, berdampak pada kegiatan belajar mengajar. Bangunan milik beberapa sekolah mengalami rusak parah.
Meski begitu, aktivitas pendidikan tetap berjalan. Proses belajar-mengajar terpaksa dijalankan di tempat yang memungkinkan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan, tempat darurat untuk belajar para siswa yang terdampak banjir segera dibangun. Sehingga kegiatan belajar-mengajar di sekolah terdampak dapat tetap berjalan.
" Perlu diadakan tempat darurat untuk sekolah," ujar Willem melalui keterangan tertulis diterima Dream, Kamis, 22 September 2016.
Menurut Willem, pendidikan merupakan prioritas. Untuk itu, perlu penanganan khusus. Selain, pendirian sekolah darurat, BNPB juga mengirimkan bantuan seragam sekolah kepada anak-anak yang terdampak banjir bandang.
Banjir bandang di Kabupaten Garut pada Senin, 20 September 2016 merusak sejumlah fasilitas umum, termasuk sekolah. Data Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 11 bangunan SD, SMP, dan SMA rusak parah. Nilai kerugian dari kerusakan tersebut diperkirakan mencapai Rp1,4 miliar.
Hingga saat ini, Tim Posko Tanggap Darurat terus melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang. Selain itu, tim juga masih terus mengupayakan pelayanan kebutuhan dasar bagi para pengungsi.
Berikut data 11 sekolah yang mengalami kerusakan:
1. SD IT Muhammadiyah Tarogong Kidul
2. SDN Sukaratu 1 Banyuresmi
3. SMP Negeri 2 Banyuresmi
4. SMP Negeri 3 Tarogong Kidul
5. SMP Negeri 5 Tarogong Kidul
6. SMP Negeri 2 Samarang
7. SMP Negeri 3 Cisurupan
8. SMP Qurota Ayun Samarang
9. SMP PGRI Garut
10. SMP Negeri 1 Pasirwangi
11. SMA PGRI Garut
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu