Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Kantongi Tersangka Pembunuh Mirna

Polisi Kantongi Tersangka Pembunuh Mirna

Dream - Polisi sudah mengkantongi nama tersangka dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin. Setelah melakukan lagi koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, penyidik mendapatkan masukan yang cukup penting.

"Masukannya bagus. Lanjut dari masukan itu ada bekal kami untuk melangkah ke depan (penetapan tersangka)," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Khrisna Murti, Jakarta, Jumat 29 Januari 2016. 

Dia melanjutkan, usai berkoordinasi penyidik akan langsung melakukan rapat internal. "Nanti setelah rapat itu apa yang diputuskan akan keluar dalam gelar perkara," ujar Krishna.

Sebelum ekspose ke Kejati, penyidik sempat melakukan pra rekonstruksi ulang di Olivier Cafe. Pra rekonstruksi fokus kepada pembuatan kopi. Mulai dari awal pembuatan sampai selesai disajikan di meja.

Seperti mengetahui pembuatan kopi di mesin dari biji-bijian. Kemudian, takaran es batu, susu, dan bahan lain. Sampai akhirnya tersaji di meja dan diminum korban.

"Nanti kalau sudah gelar perkara dan nanti ada penetapan tersangka, baru kami lakukan rekonstruksi sebenarnya," ujarnya.

Pra rekonstruksi berdasarkan BAP awal dari keterangan para saksi. Semua hasil itu menjadi bahan untuk menguatkan ekspose di depan Kejati.

"Intinya kami yakin. Tapi keyakinan kami beda dengan keyakinan JPU. Makanya kami lengkapi. Termasuk dari 3 saksi ahli," ujarnya.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Waluyo menjelaskan, dalam forum koordinasi yang digelar, terdapat beberapa penyempurnaan hasil penyelidikan.

"Dalam forum itu diadakan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap data yang sudah di dapat, ya intinya seperti itu," kata Waluyo.

Waluyo menegaskan agar semua pihak bersabar menunggu hingga jalannya persidangan. "Kalau materi perkara, kami terus terang tidak bisa menyampaikan di sini. Keterangan secara terbuka nanti ya di persidangan. Tunggu berkasnya datang dahulu," kata dia.

Menurutnya, JPU tidak akan gegabah dalam kasus kematian Mirna ini. Dia mengatakan, jika JPU akan terus menunggu hingga diselesaikannya berkas perkara dari kepolisian.

"Tunggu berkasnya perkaranya selesai dahulu. Setelah itu baru akan kami teliti secara profesional," ucapnya. (Ism)

Tiga Fakta Hubungan Jessica dengan Suami Mirna

Dream - Darmawan Salihin, Ayah Wayan Mirna mengaku tidak mengetahui sejauh apa kedekatan Jessica dan suami Mirna, Arief.

Dia juga tak mengetahui secara pasti jalinan perkawanan Mirna, Jessica dan Arief di Negeri Kanguru, tempat mereka kuliah. "Wah ngga ngerti itu anak-anak," kata dia.

Sebelumnya, Jessica membantah jika ia memiliki hubungan spesial dengan suami Mirna, Arief. 

Berikut fakta-fakta hubungan antara Jessica dengan suami Mirna berdasarkan penuturan Jessica dalam wawancara dengan salah satu stasiun televisi nasional, beberapa waktu lalu;

Pertama, ia mengenal Arief sejak sebelum menikah dengan Mirna dan itu hanya sekadar kenal, tetapi bukan teman.

Kedua, Jessica mengaku jarang bertemu Arief. Pertemuannya dengan Arief selalu bersama Mirna.

Ketiga, sebelum ngopi bersama Mirna dan Hani, Jessica pernah bertemu di restoran bersama Arief dan Jessica di Jakarta, 12 Desember 2015.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Dream, aktivitas Arief di Australia tidak semenonjol Jessica. Di kalangan warga Australia di Indonesia, sosok Jessica dikenal aktif bekerja di lembaga sosial bernama Sidney Ambulance.

"Kami tidak mengenal Arief. Kalau Jessica, kami dengar bekerja di Sidney Ambulance," tulis sumber Dream di kalangan pelajar Indonesia di Australia melalui pesan WhatsApp.

Hal ini dibenarkan Darmawan. Dia juga mendengar jika Jessica pernah bekerja di lembaga itu. "Saya dengar kerja di ambulans di Australia," kata Darmawan.

Sidney Ambulance merupakan layanan kesehatan milik pemerintah Australia. Di sana, Jessica berperan sebagai desainer poster kampanye kesehatan. (Ism) 

Temui Lagi Jaksa, Polisi Tentukan Pembunuh Mirna?

Dream - Tim penyidik Polda Metro Jaya kembali mengunjungi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk berkonsultasi dengan jaksa penuntut umum (JPU), Jumat 29 Januari 2016.

"Kami sudah berkonsultasi dengan Aspidum (Asisten Tindak Pidana Umum-red) untuk koordinasi, jam 2 siang ini," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya.

Dalam koordinasi tersebut, penyidik akan kembali memaparkan beberapa alat bukti baru. Menurut Krishna akan menjadi kartu AS untuk meyakinkan jaksa.

"Saya yakin apa yang kami sampaikan kali ini dapat berjalan lancar," ujar dia.

Barang bukti yang ia bawa yakni rekaman CCTV, keterangan saksi ahli dan beberapa barang bukti yang berkaitan dengan kematian Mirna.

Meski begitu dia enggan memberikan komentar mengenai pemeriksaan salah satu saksi yang dipanggil, yaitu Arief Soemarko, suami sari korban.

"Kalau pemanggilan saksi ada di Kasubit (Kejahatan dan Kekerasan). Bukan saya. Untuk saksi ahli, semuanya sudah diperiksa," ungkap dia.

Krishna mengatakan, nantinya, dari hasil koordinasi tim penyidik dengan jaksa ini akan menjadi pertimbangan untuk melakukan gelar perkara.

"Jika JPU setuju, kami akan gelar perkara sehingga nama tersangka dapat diumumkan," ujar dia sembari berjalan memasuki ruang kerjanya.

Jika nantinya koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta jadi dilakukan maka ini akan menjadi kali kedua tim penyidik berkoordinasi dengan jaksa.

Sebelumnya, tim penyidik telah mendatangi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk berkoordinasi pada Selasa, 26 Januari 2016. Saat koordinasi pertama, JPU memberi catatan agar tim penyidik menambahkan keterangan ahli.

`Pembunuh Mirna Orang Spesial?`

Dream - Misteri kematian Wayan Mirna Salihin terus menyisakan misteri. Kepolisian terus mencoba menguak siapa pelaku di balik terbunuhnya Mirna.

Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini telah meminta keterangan belasan saksi dan saksi ahli. Uji Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri pun telah memastikan Mirna tewas karena zat berbahaya sianida.

Tetapi, hasil penyidikan polisi belum membawa titik terang siapa pelaku pembunuh Mirna. Opini publik tergiring untuk menebak-nebak siapa pelaku pembunuhan perempuan yang belum genap sebulan menikah tersebut.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel pembunuhan Mirna tidak dilakukan sembarang orang. Reza melihat pelaku yang menggunakan sianida merupakan orang yang terlatih.

"Pelaku tidak awam dengan sianida. Jadi pelaku bukan orang biasa. Melainkan orang dengan profesi, akses dan otorisasi khusus," papar Reza, saat berbincang dengan Dream, Jumat 29 Januari 2016.

Menurut dia, penggunaan sianida yang difungsikan sebagai racun mengindikasikan pelaku tidak ingin secara frontal berhadapan dengan korban. Pelaku, menurut dia, ingin bersembunyi.

"Jadi pelaku tidak dalam jarak yang sedemikian dekat dengan korbannya," ucap dia.

Dia menjelaskan jika pembunuhan dengan racun atau sianida biasanya tidak mengarah pada status sosial korban yang biasa-biasa saja. Sebab, zat sianida bukanlah bahan yang bisa diakses secara bebas oleh masyarakat.

"Bahkan di beberapa negara, hanya bisa dibeli lewat online khusus," kata dia.

"Makanya, aneh jika sianida dipakai utk menghabisi korban yang berstatus sosial biasa-biasa saja. Terlalu costly. Usaha yang dikeluarkan pelaku tidak sebanding dengan, maaf, nilai korban," ucap dia. (Ism) 

Ayah Mirna Sebut Jessica Bohong

Dream - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin menuding ada kebohongan dari salah satu saksi dalam kematian putrinya.

Menurut dia, kebohongan salah saksi terungkap saat Darmawan bertanya perihal minuman yang diminum Jessica.

"Dia bohong sama saya. Saya tanya minum apa? Minum air mineral kata dia," ucap Darmawan usai melengkapi keterangan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis 28 Januari 2016.

Meski begitu, saat dimintai penjelasan mengenai orang yang dia maksud adalah Jessica, dia mengelak. Dia hanya mengatakan jika semua pihak akan tahu siapa yang berbuat.

"Ya nggak tahu. Itu Anda yang ngomong. Saya enggak ngomong itu Jessica. Ya tahu sendirilah," ujar dia.

Darmawan menjelaskan jika dilihat dari daftar pesanan Jessica, Mirna dan Hani di Kedai Kopi Olivier, Grand Indonesia, tak ditemukan pesanan air mineral. Dalam bon pesanan hanya ditemukan dua minuman beralkohol dan satu kopi Vietnam.

"Dalam bon itu ada tiga pesanan. Dua koktail dan satu Es Vietnam Kopi. Bagaimana bisa ada air mineral, jika bersamaan dia minum koktal," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Darmawan juga membantah jika keluarganya akrab dengan Jessica. Darmawan mengaku jika dia baru mengetahui sosok Jessica di rumah sakit.

"Bohong, saya baru lihat dia di rumah sakit (RS Abdi Waluyo-red) waktu Mirna sudah enggakada," kata dia.

Bantah Bohong

Yudi Wibowo, pengacara Jessica mengatakan, penyidik telah menyampaikan hasil pemeriksaan tim forensik kepada keluarga Jessica. Hasilnya, kata Yudi, menyatakan Jessica tidak memberikan keterangan bohong.

"Hipnoterapi, psikiatri, psikologi itu bagus hasilnya, nggak ada kebohongan pada Jessica," kata Yudi. 

 

(Ism) 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-detik Siskaeee Dijemput Paksa Polisi usai Mangkir dari Panggilan Penyidik

Detik-detik Siskaeee Dijemput Paksa Polisi usai Mangkir dari Panggilan Penyidik

Tiga kali mangkir dari panggilan penyidik, Siskaeee akhirnya dijemput paksa oleh pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Ketika Karyawan Tak Mau Tersaingi Anak Baru

NOTED KAK! Ketika Karyawan Tak Mau Tersaingi Anak Baru

Sahabat dream, bersaing secara sehat di dunia pekerjaan adalah hal lumrah. Namun kalau senior gak mau kalah sama junior?

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! POV Kerja Hari Pertama

NOTED KAK! POV Kerja Hari Pertama

Sahabat Dream, kalian ada gak yang vermak CV biar diterima kerja? Nah, begini jadinya jika kamu berlebihan menulis profil.

Baca Selengkapnya