Terkenang Ayahnya, Miliarder Sumbang Rp438 M ke Imigran

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 15 Januari 2018 11:02
Terkenang Ayahnya, Miliarder Sumbang Rp438 M ke Imigran
Dia ingin 1.000 siswa sekolah tak berdokumen bisa kuliah.

Dream - Pendiri Amazon dan taipan teknologi informasi Jeff Bezos dan istrinya, MacKenzie Bezos menghibahkan US$33 juta untuk mendanai beasiswa perguruan tinggi bagi imigran tak berdokumen.

Dilaporkan Anadolu Agency, Bezos ingin imigran tersebut dapat berkuliah dan mendapat pendidikan yang layak di Amerika Seikat (AS) meski tak berdokumen resmi.

Para siswa tersebut tergabung dalam gerakan Dreamers. Hibah dari Bezos diajukan melalui Dana Beasiswa Dreamer, TheDream US.

Bezos mencatat beasiswa itu mengingatkan kondisi ayah angkatnya yang berstatus seorang imigran yang melarikan diri dari Kuba.

" Ayah saya datang ke AS saat dia berusia 16 tahun sebagai bagian dari Operasi Pedro Pan," kata Bezos dalam sebuah pernyataan.

" Dia mendarat di negara ini saja dan tidak bisa berbahasa Inggris. Dengan banyak keteguhan hati -dan bantuan dari beberapa organisasi luar biasa di Delaware- ayah saya menjadi warga negara yang luar biasa. MacKenzie dan saya merasa terhormat bisa membantu para pemimpi hari ini dengan mendanai beasiswa ini,” kata Bezos lagi.

Dreamer Movement

Setelah saham Amazon melonjak di Wall Street awal pekan ini, Bezos mengambil alih posisi teratas sebagai orang terkaya dalam sejarah dengan kekayaan lebih dari $ 105 miliar.

Dreamers, merupakan gerakan menuntut negara agar orang-orang yang lahir dari imigran ilegal itu tetap mendapat dokumen.

Para generasi muda tersebut memiliki status Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA).

DACA merupakan sebuah perintah eksekutif yang ditandatangani oleh mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2012 yang memberikan beberapa perlindungan untuk kualifikasi imigran tak berdokumen yang tiba di Amerika Serikat sebagai anak-anak.

Program tersebut sempat menjadi pertanyaan ketika tahun lalu Presiden Donald Trump membatalkan perintah tersebut. Pihak kongres bersidang sampai Maret untuk membuat keputusan tentang 800.000 orang yang terkena dampaknya.

(Sah)

 

Beri Komentar