Salurkan Bantuan Modal Kerja, Jokowi: `Saya Titip Ibu Bapak Jangan Menyerah`

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 6 Januari 2021 18:01
Salurkan Bantuan Modal Kerja, Jokowi: `Saya Titip Ibu Bapak Jangan Menyerah`
Jokowi meminta para pelaku usaha tidak menyerah meski untung sedikit.

Dream - Presiden Joko Widodo menyalurkan bantuan modal kerja senilai Rp2,4 juta kepada perwakilan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang diundang di Istana Negara. Bantuan ini diharapkan dapat membantu para pelaku UKM untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Jokowi memahami banyak usaha yang mengalami penurunan omzet akibat pandemi. Kondisi ini tidak terkecuali dialami para pelaku UKM.

" Ssaya titip bapak ibu jangan menyerah. Pertahankan usaha bapak ibu semuanya," ujar Jokowi kepada para penerima bantuan, disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden.

Meski keuntungan yang didapat kecil, Jokowi meminta para pelaku UKM untuk tetap bertahan. Dia juga mengajak para pengusaha kecil itu tetap optimistis kondisi akan berangsur kembali normal sehingga usahanya bisa terus berjalan.

" Yakin, Insya Allah bahwa keadaan ini akan berakhir tapi memang bukan sekarang," kata dia.

 

1 dari 4 halaman

Yakin Kondisi Kembali Normal

Jokowi meyakini kondisi akan normal bila dampak pandemi dapat ditangani. Salah satunya dengan vaksinasi. Mulai berlangsung pekan depan, presiden mengatakan dirinya akan menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin Sinovac.

" Saya hanya ingin menunjukkan bahwa vaksin aman karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali dua kali," ucap Jokowi.

Untuk saat ini Pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat dari BPOM. Jokowi berharap izin dapat keluar pekan ini.

" Setelah itu mungkin sehari dua hari setelah itu saya disuntik yang pertama," kata dia.

Para pelaku UKM mendapatkan bantuan sebesar Rp2,4 juta. Bantuan ini dialokasikan untuk modal usaha selama empat bulan.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

2 dari 4 halaman

Muncul Gelombang III, Satgas Covid-19: `Negara Maju Belum Tentu Mampu Menopang`

Dream - Perkembangan penyebaran Covid-19 menunjukkan perkembangan mengkhawatirkan. Bahkan potensi gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 mulai muncul di sejumlah negara.

" Jika gelombang ketiga terjadi, maka kenaikan kasus akan terjadi untuk kali ketiga," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan channel YouTube Sekretariat Presiden.

Merujuk dari data dari beberapa negara, Wiku menjelaskan sebaran infeksi Covid-19 di masyarakat lebih meluas lagi. Muncul klaster baru setelah adanya pelonggaran aktivitas di berbagai sektor khususnya ekonomi.

Sebagai contoh, di Jepang telah terjadi gelombang ketiga Covid-19 yang disumbang oleh klaster tempat kerja. Terjadi lonjakan cukup tinggi pada kasus positif harian akibat ketidaksiapan mitigasi.

 

3 dari 4 halaman

Mitigasi, Kunci Keberhasilan Cegah Lonjakan

Menurut Wiku, langkah mitigasi meliputi upaya kuratif dengan mempersiapkan fasilitas kesehatan yang memadai. Kemudian didukung dengan penegakan disiplin protokol kesehatan.

Kasus Jepang menandakan pencegahan Covid-19 tidak akan bisa dilakukan tanpa upaya mitigasi yang baik. Bahkan status negara maju tidak menjadi jaminan akan bisa menangani Covid-19.

" Walau negara yang tergolong maju dari segi penanganan kesehatan yang baik dan fasilitas kesehatan lengkap nyatanya belum tentu dapat mampu menopang perkembangan kasus jika tidak disertai dengan kepatuhan protokol kesehatan," kata Wiku.

 

4 dari 4 halaman

Langkah Indonesia Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Selanjutnya, Wiku mengatakan Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah antisipatif lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya menyusun pedoman rekayasa pelayanan kesehatan, koordinasi Satgas Covid-19 pusat hingga kelurahan atau desa untuk mendorong perubahan perilaku di masyarakat.

" Ini sampai ke tingkat mikro, dengan menggunakan sistem pelaporan perubahan perilaku untuk menghasilkan data yang realtime supaya dapat dilakukan tindakan dengan cepat," kata dia.

Selain itu, diberlakukan pembatasan mobilitas khususnya dari dan keluar negeri untuk mencegah imported case dengan varian baru Covid-19. Pembatasan juga berlaku untuk perjalanan di dalam negeri.

Lebih lanjut, Wiku meminta masyarakat bekerja sama dengan semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan dan patuh pada aturan yang telah dibuat. Upaya yang dijalankan Pemerintah tidak akan berhasil jika tidak ada partisipasi dari masyarakat.


Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar