Dream - Misi pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 di sebelah selatan Samudera Hindia yang hilang sejak Maret tahun lalu, diprediksi berakhir dengan sia-sia.
Hal itu diungkapkan para ahli bidang penyelamatan pesawat yang mengklaim perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam misi pencarian itu 'sengaja' mengabaikan serpihan pesawat.
Menurut para ahli, kapal yang digunakan untuk mencari pesawat tersebut telah melewatkan serpihan MH370 karena menggunakan sonar secara salah, menurut laporan Express, Inggris.
Saat ini hanya ada satu kapal yang mencari badan pesawat MH370 yang membawa 239 orang yang hilang pada 8 Maret tahun lalu.
Bahkan para ahli menyebut perusahaan yang disewa hanya mementingkan kecepatan daripada ketelitian dalam melakukan pencarian.
Mike Williamson, presiden perusahaan pencarian dan penyelamatan Williamson & Associates, mengatakan gambar sonar yang diambil oleh kapal perusahaan Belanda, Fugro NV yang ditunjuk oleh pemerintah Australia dalam misi tersebut, merekam beberapa gambar hitam besar yang dipercaya serpihan pesawat MH370.
Namun Williamson mengatakan, tim Fugro mengabaikan area gelap tersebut karena lokasi dasar laut itu terletak di daerah pegunungan dan memiliki banyak hambatan. Tetapi serpihan pesawat MH370 itu kemungkinan besar terpendam di lokasi tersebut.
" Jika mereka (Fugro) menyadari bahwa ada area pencarian yang tidak sepenuhnya dieksplorasi, maka misi untuk menemukan pesawat MAS itu adalah sia-sia dan perlu dilakukan kembali," katanya.
Seorang ahli dalam kasus kecelakaan, Geoff Dell yang kini mengajar di Universitas Central Queensland mengatakan, tim Fugro mungkin mengabaikan atau tidak melihat serpihan pesawat tersebut yang berada jauh di dasar laut.
Kompetensi Fugro juga dipertanyakan sejumlah ahli bidang penyelamatan pesawat, termasuk peranti dan teknologi yang mereka gunakan.
Steven Saint Amour, ahli pengangkatan bangkai pesawat yang berbasis di Annapolis, Maryland, AS mengatakan sangat aneh jika mereka (Australia) menyewa perusahaan yang tidak memiliki aset dan rekam jejak yang baik.
Namun Fugro nampaknya tak peduli dengan kritik yang dilontarkan oleh para ahli tersebut.
" Saya tidak peduli dengan argumen-argumen itu. Kami hanya fokus pada pekerjaan kami," kata Paul Kennedy, direktur pencarian Fugro.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk