Bocah 9 Tahun Jadi Korban Bullying Hingga Tak Tahan Dan Ingin Bunuh Diri. (Foto: Cuplikan Video Twitter)
Dream - Bullying atau perundungan telah menjadi persoalan yang memprihatinkan banyak pihak. Korban dilecehkan dan dihina, hingga emosi dan mentalnya hancur berkeping-keping.
Yang lebih mencemaskan, banyak orang yang tanpa sadar telah melakukan perundungan lewat ucapan. Mereka menganggap aksi bully itu hanya candaan.
Para pem-bully ini tak menyadari jika aksi mereka akan membuat seseorang merasa rendah diri. Korban merasa tidak berguna lagi di dunia ini hingga mengambil jalan pintas ingin bunuh diri karena tidak kuat menahan penderitaannya.
Itulah yang dirasakan oleh bocah Australia berusia sembilan tahun yang menjadi korban perundungan oleh teman-temannya.
Yarraka Bayles dari Brisbane merekam video putranya, Quaden, yang menderita dwarfisme atau kelainan yang menyebabkan penderitanya memiliki tinggi di bawah rata-rata.
Quaden terus saja menangis berlinang air mata karena sudah tidak tahan lagi menerima perundungan. Dia minta dibunuh saja.
Dalam video yang memilukan, Quaden mengatakan bagaimana dia tidak melakukan apa-apa tapi teman yang merundungnya memanggilnya anak paling bodoh di kelas.
Dia kemudian mengungkapkan kekesalannya dengan mengatakan, " Aku ingin mati sekarang! Aku ingin ada orang yang membunuhku"
Bayangkan saja perundungan macam apa yang telah dialami bocah ini setiap hari sehingga dia berbicara seperti ini.
Yarraka menjelaskan perundungan yang dialami putranya terjadi hampir setiap hari. Hal ini tidak hanya menyakiti putranya, tetapi juga menyakiti mereka sebagai keluarga.
Kesedihannya bisa dirasakan dengan jelas melalui video saat menceritakan bahwa dia harus terus mengawasi Quaden karena beberapa kali melakukan upaya bunuh diri.
Apa yang dialami Quaden dan kemudian dibagikan oleh ibunya telah menarik rasa simpati dan prihatin netizen.
Mereka juga terus memberikan semangat dan dukungan untuk Quaden agar tabah dan kuat menghadapi cobaan ini.
" Quaden, aku juga menangis. Tetap kuat teman. Kamu tidak pantas merasakan hal semacam ini," tulis seorang netizen.
Sementara netizen lainnya berharap bisa bertemu Quaden dan mengajaknya bermain sepak bola, atau memancing agar semangat hidupnya tetap ada.
" Seandainya bisa bertemu dengan sahabat kecil ini. Mengajaknya bermain bola atau memancing untuk mengangkat semangatnya bahwa dia orang yang hebat."
Entah bullying macam apa yang dialami bocah sekecil ini sampai meminta dibunuh atau ingin bunuh diri.
Semoga tindakan tegas diberikan tidak hanya kepada pelaku bullying terhadap Quaden, tapi semua orang yang melakukan perundungan.
Sumber: World of Buzz
Bocah 9 tahun bernama Quaden menjadi korban perundungan atau bullying parah hingga dia terus menangis. Dia ingin mati saja karena tak tahan dibully.
An Aussie mum's strong message about bullying has gone viral and is breaking people's hearts. pic.twitter.com/RBmLUBxtQf
— news.com.au (@newscomauHQ)February 20, 2020
Innalillahi, Habib Muhammad bin Ahmad Al Attas Meninggal Dunia
Mereka Orang Indonesia Pertama yang Mendapatkan Vaksin Sinovac
Donasi Rp200 Juta Buat Korban Bencana Alam Dicibir, Ini Kata Nikita Mirzani
Syekh Ali Jaber Meninggal, Sosok 'Kembarannya' Bakal Lanjutkan Dakwah
Tips Menulis Surat Lamaran Kerja yang Bakal Dilirik Perusahaan
Ditemukan Kalung Rosario dan Cincin Pramugari Korban Sriwijaya Air SJ-182