Pengalaman Bupati Banyuwangi Jadi Khatib Sholat Ied

Dalam khutbahnya Azwar Anas menyampaikan materi pentingnya kepedulian antarsesama.

Dream - Perayaan Idul Fitri selalu memberi kesan mendalam bagi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Saat menghabiskan waktu Lebaran di kampung halamannya, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Azwar diminta untuk menjadi khatib Sholat Ied.

Dia berkhutbah di masjid yang berada di komplek Pesantren Mabadiul Ihsan yang tak lain adalah pesantren peninggalan ayahnya, KH Achmad Mussayidi.

" Sepeninggal almarhum Abah (ayah), saya sebagai anak tertua dipasrahi untuk memangku kelanjutan pesantren ini," kata Anas.

Dalam khutbahnya, Anas mengajak masyarakat untuk semakin meningkatkan kepeduliannya pada sesama. " Puasa tidak hanya mengajarkan kita untuk sekadar menahan haus dan lapar. Tapi untuk melatih kepedulian sosial kita kepada sesama yang kurang beruntung," ucap dia.

Kepedulian terhadap sesama, lanjut Anas, menjadi kunci penting untuk mensejahterakan masyarakat Banyuwangi. Untuk menekan angka kemiskinan di Banyuwangi, misalnya, tidak cukup hanya mengandalkan kerja pemerintah semata. Tapi, harus diemban bersama dengan melibatkan berbagai pihak.

" Dengan kebersamaan dan saling peduli satu sama lain, maka akan menjadi modal penting bagi kesejahteraan daerah kita tercinta ini," ujar dia dikutip Dream dari Merdeka.

Selama di kampung halamannya, Bupati Anas menggelar open house bagi tetangga dan masyarakat Banyuwangi. Pada hari pertama Lebaran ini, open house akan di buka mulai pagi hingga sore hari. Kemudian, akan dilanjutkan di malam harinya.

Menurut dia, pulang ke kampung halaman menjadi kegiatan rutin. Bahkan, mudik kerap dia lakukan walaupun tinggal di Jakarta.

" Setiap tahun, saya selalu lebaran di kampung halaman. Bahkan ketika saya masih tinggal di Jakarta sejak kuliah tahun 1992 hingga 2010, tiap Lebaran selalu di tempat masa kecil ini," kata dia di kediaman keluarganya.