Walikota Muslim Rotterdam Ahmed Aboutaleb (youtube.com)
Dream - Walikota Muslim Rotterdam, Belanda, Ahmed Aboutaleb menyerukan dunia untuk lebih mengutamakan dialog dalam menghadapi kelompok ektrimis yang mengatasnamakan. Menurutnya, dialog dan pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk mengurangi kesalahan tafsir mengenai Islam.
" Ketegangan internasional berdampak pada masyarakat lokal. Untuk itu, harus ada ruang bagi bertemunya kemarahan dan kesedihan," ujar Ahmed dalam sambutannya pada pertemuan para pemimpin dunia membahas isu terorisme mengatasnamakan agama di Gedung Putih, seperti dikutip Dream.co.id dari NL Times, Kamis, 19 Februari 2015.
Ahmed meyakini jalan dialog dapat menekan berkembangnya potensi konflik menjadi lebih besar. " Kita harus memastikan konflik tidak berlanjut menjadi permusuhan di jalanan," terangnya.
Di samping itu, terang dia, komunitas Muslim akan lebih didengar melalui dialog ketimbang menggunakan kekerasan. Ia menganggap suara akan menjadi obat paling mujarab dalam menyelesaikan konflik.
" 16 juta Muslim di Eropa dan dua juta di Amerika dapat menunjukkan pada dunia bahwa keyakinan agamanya dapat berpadu secara sempurna dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Barat," katanya.
Selain itu, Ahmed juga menekankan kekuatan akses pada informasi menjadi salah satu cara untuk menjaga keharmonisan. Tetapi, hal itu menuntut kerelaan para pemimpin untuk terlibat langsung dengan menyebar informasi seluas mungkin kepada masyarakat.
" Jika Anda tahu apa yang sedang terjadi di sebuah kota, Anda bisa cepat merespon dan meredam ketegangan di masyarakat, terutama pada kaum muda," ungkap dia.
Ketegangan atas nama agama yang terjadi di beberapa negara maju disebabkan pemikiran ektrimis yang tumbuh subur di kalangan anak muda. Hal ini lantaran tidak adanya pengetahuan yang cukup mengenai agama tertentu, khususnya Islam.
Belanda merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim yang semakin bertumbuh. Saat ini, jumlah Muslim di Belanda mencapai 16 juta jiwa. Mereka kebanyakan berasal dari kawasan Turki dan Maroko.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN