Dream - Libur Idul Fitri seperti sekarang biasanya para orangtua banyak yang mengajak buah hatinya untuk jalan-jalan. Di perjalanan kadang harus menempuh waktu yang lama.
Salah satu masalah yang sering muncul di situasi tersebut adalah kulit anak muncul ruam atau kemerahan. Kadang bahkan sampai muncul bintil-bintil kecil dan kulit bertekstur kasar. Kondisi tersebut banyak yang menyebutnya sebagai biang keringat.
Beberapa anak, terutama balita biasanya rewel ketika mengalami masalah kulit tersebut.
Apa itu Biang Keringat?
Keringat buntet, biang keringat, atau bahasa medisnya disebut dengan miliaria, dikutip dari SiloamHospital.com, adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya penyumbatan pada saluran keringat. Kondisi ini memicu timbulnya ruam kecil kemerahan yang bisa menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman pada kulit.
Kondisi ini memang cenderung dialami oleh anak-anak. Pori-pori kulit anak berukuran lebih kecil daripada orang dewasa. Selain itu, kelenjar keringat anak belum bisa bekerja secara optimal dalam mengeluarkan keringat karena perkembangannya yang belum sempurna.
Biang keringat pada anak biasanya terjadi di pipi, leher, dada, punggung, dan daerah lipatan (ketiak, lutut, siku, selangkangan). Biang keringat pada anak paling sering terjadi ketika cuaca panas dan lembap.
Biasanya ketika anak harus berada di mobil atau transportasi umum seharian karena perjalanan panjang seperti liburan.
Biang keringat terjadi karena tubuh akan memproduksi keringat sebagai respons untuk mendinginkan kulit. Keringat tersebut seharusnya dikeluarkan melalui pori-pori.
Ternyata, pori-pori bisa mengalami penyumbatan, sehingga keringat yang terperangkap memicu munculnya bintil-bintil kecil kemerahan.
Ada yang hanya membuat kulit jadi kasar atau ruam, tapi ada juga yang membuat anak terasa perih, bahkan sampai mengeluarkan cairan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada buah hati, ada beberapa langkah bisa ayah bunda lakukan.
Saat udara panas dan harus melakukan perjalanan panjang, kenakan pakaian yang tak terlalu tebal dan bisa menyerap keringat agar anak tidak kegerahan. Pilihlah pakaian berlengan pendek dan tidak perlu menggunakan kaus kaki maupun penutup kepala.
Saat anak tidur, pakaikan baju berbahan katun untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit. Selain itu, pilihlah pakaian yang longgar, karena baju yang sempit dapat menyebabkan gesekan pada kulit dan membuat biang keringat.
Selalu penuhi kebutuhan cairan anak jangan sampai dehidrasi. Pasalnya, dehidrasi dapat memperburuk gejala biang keringat pada anak. Selain itu, keluarnya cairan juga dapat mengurangi kadar air dalam tubuh, sehingga anak perlu minum lebih banyak untuk menggantikan cairan yang keluar. Ibu bisa memberikan ASI, susu formula, air putih, atau makanan berkuah untuk anak yang sudah boleh mengonsumsi makanan padat.
Salah satu cara mengatasi biang keringat pada anak adalah menggunakan produk perawatan kulit atau losion kalamin. Pasalnya, losion ini dapat meredakan gejala gatal dan perih pada kulitsi kecil. Sebelum dioleskan pada si kecil, sebaiknya baca terlebih dahulu cara penggunaan pada label kemasan.
Lebih hati-hati pada anak memiliki kulit sensitif. Akan lebih baik jika orangtua berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan losion tersebut untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan pada kulit anak.
Sumber: SiloamHospital
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik