Ketuban Pecah Dini Berbahaya Bagi Janin, Kenali Tanda-tandanya

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 22 Februari 2022 08:07
Ketuban Pecah Dini Berbahaya Bagi Janin, Kenali Tanda-tandanya
Banyak ibu, terutama yang pertama kali tak menyadari kalau ketubannya telah pecah.

Dream - Air ketuban memiliki fungsi yang sangat vital bagi perlindungan dan pertumbuhan janis di dalam rahim. Saat kondisinya kurang, janin bisa bermasalah. Begitu pun ketika pecah saat usia kehamilan sebelum 37 minggu.

Ketuban pecah sebelum waktunya atau disebut ketuban pecah dini (KPD). Dikutip dari KlikDokter.com, KPD merupakan kondisi pecahnya ketuban pada ibu hamil sebelum bayi mencapai usia kehamilan 37 minggu. Jika hal ini terjadi sebelum adanya kontraksi bisa membahayakan kondisi ibu hamil dan janin yang dikandun.

Umumnya, KPD terjadi karena adanya infeksi pada uterus (rahim) yang disebabkan oleh bakteri. Menurut dr. Nadia Octavia, ketuban pecah dini ini rentan memicu persalinan dini atau bayi lahir prematur.

Tanda-tanda ketuban pecah dini
Terkadang ibu hamil ada yang belum bisa membedakan antara pecahnya air ketuban dengan air kencing yang mengalir, terutama bagi ibu hamil yang baru akan memiliki anak pertama. Sebab, warnanya sama-sama bening kekuningan. Jadi, saat hamil, sebaiknya ibu membekali diri dengan mengetahui perbedaannya.

Pecahnya ketuban sebelum waktunya bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk trauma hingga infeksi. Untuk membedakan antara pecah ketuban atau air seni yang keluar dari vagina, perhatikan gejala berikut:

- Cairan ketuban akan keluar seperti menyembur dan mengucur
- Terasa lega saat air keluar
- Keluarnya cairan tak bisa ditahan, berbeda dengan saat ingin buang air kecil
- Terkadang ibu hamil tidak merasakan gejala tertentu hingga air ketuban mengalir

 

1 dari 4 halaman

Bahaya Ketuban Pecah Dini

Bahaya Ketuban Pecah Dini © Dream

Pecahnya ketuban sebelum waktunya tak bisa dianggap sepele. Saat ketuban pecah, ibu hamil akan merasakan adanya rembesan air yang keluar dari vagina. Air ketuban ini seharusnya berwarna bening kekuningan.

“ Jika berwarna merah, berarti sudah bercampur dengan darah. Bila warnanya kehijauan atau cokelat, segeralah ke unit gawat darurat, karena tandanya terdapat infeksi. Hal ini sangat berbahaya bagi janin,” kata dr. Nadia.

Bila usia kehamilan di bawah 24 minggu, kemungkinan janin untuk bertahan hidup sangatlah rendah. Jika kehamilan sudah berusia lebih dari 30 minggu, kemungkinan bayi bertahan hidup bisa sampai 95 persen.

2 dari 4 halaman

Hamil Tua, Ketahui Posisi Tidur Terbaik dan Lebih Aman

Hamil Tua, Ketahui Posisi Tidur Terbaik dan Lebih Aman © Dream

Dream - Memasuki usia kehamilan 7 bulan ke atas, sebagian besar ibu mengalami kesulitan untuk tidur. Tak bisa terlentang, karena akan terasa begah serta sesak.

Posisi tidur pun cenderung miring ke kiri atau kanan. Dikutip dari KlikDokter.com, menurut penyataan dari American Pregnancy Association, ada beberapa alasan mengapa ibu hamil merasa tak nyaman saat tidur dengan posisi biasanya.

Ketika hamil, tubuh mengalami berbagai perubahan. Perubahan tersebut cenderung mengganggu tidur dan makin menjadi-jadi saat trimester tiga kehamilan. Selain itu, posisi tidur yang tidak tepat pada ibu hamil juga bisa memicu sejumlah keluhan.

Misalnya nyeri otot, kaki bengkak, tekanan darah rendah atau tinggi, tak terkecuali gangguan pada janin. Saat hamil besar memang serba salah saat tidur tapi ada posisi terbaik yang sangat dianjurkan.

3 dari 4 halaman

Menyamping Hadap Kiri

Menyamping Hadap Kiri © Dream

Dokter Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, mengungkap bahwa posisi tidur yang optimal untuk ibu yang sedang hamil tua adalah menyamping, yaitu menghadap kiri.

“ Pada posisi tersebut, pembuluh darah yang mengalirkan darah ibu ke plasenta dan janin tidak mengalami penekanan sama sekali, sehingga darah dan nutrisi bisa sampai ke janin dengan optimal,” katanya

Untuk lebih nyaman, dr. Resthie, sebaiknya letakkan bantal di antara kedua tungkai saat tidur. Tidur menyamping menghadap kiri juga bisa mengurangi keluhan nyeri pada ibu hamil yang sering mengalami nyeri punggung.

“ Agar punggung jadi lebih relaks, bisa taruh bantal di bawah perut,” kata dr. Resthie.

Penjelasan selangkapnya baca di sini.

4 dari 4 halaman

Dokter Ingatkan Ibu Hamil yang Hobi Makan Junk Food

Dokter Ingatkan Ibu Hamil yang Hobi Makan Junk Food © Dream

Dream - Junk food memang jadi salah satu godaan terbesar. Teksturnya yang garing, rasanya gurih, dan harganya cukup terjangkau. Mengonsumsinya sesekali tidak masalah, tapi jika terlalu sering bisa sangat berbahaya.

Terutama bagi ibu hamil. Dokter Muhammad Ilham Aldika Akbar, spesialis obstetri dan ginekologi yang praktik di RSIA Kendangsari, Surabaya mengingatkan para ibu hamil untuk menghindari junk food.

" Mengapa sebaiknya bumil tidak makan junk food/ fast food/ makanan instan selama hamil? Tahukah bahwa dampaknya tidak hanya jangka pendek namun jg jangka panjang untuk bayi ke depan," tulis dr. Aldy dalam akun Instagram @dr_aldi_obgyn.

Menurutnya, kebiasaan makan junk food saat hamil akan membuat otak janin sejak dini akan diprogram untuk menyukai makanan tidak sehat. Hal ini bisa membuatnya terus berpengaruh sampai dia dewasa.

" Ini sama dengan memprogram anak mempunyai pola hidup tidak sehat yang akan terus terbawa sampai dewasa," ungkap dr. Aldy.

Ia juga mengingatkan kalau junk food tak memiliki kandungan nutrisi vitanin dan mineral, yang baik. Hanya gula, garam dan zat tidak sehat lainnya.

" Meningkatkan risiko alergi asma, obesitas, penyakit metabolik pada bayi di masa depan. Menggangu pencernaan bumil dan risiko diabetes kegemukan saat hamil," pesannya.

Beri Komentar