Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Media sosial kini jadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari pergaulan sosial. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram dan masih banyak lagi. Anak-anak, terutama yang berusia remaja, sudah sangat akrab dengan media sosial tersebut.
Sebagai orangtua di generasi sekarang, kita tak boleh lengah dengan hal ini. Penting untuk memantau dan mengontrol serta mendidik anak menggunakan media sosial dengan bijak.
Caranya adalah dengan follow akun media sosial anak-anak. Lihat bagaimana postingan atau apa yang disukainya.
© Dream
Hal ini juga dianjurkan oleh Vera Itabiliana, seorang psikolog keluarga. Ia meminta para orangtua juga memiliki media sosial dan follow akun anak-anaknya.
" Orangtua harus berteman di media sosial dengan anak. Tapi, jadi teman yang cool atau silent friend," katanya di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 30 Juli 2019.
Maksud dari 'teman yang cool' adalah orangtua sebaiknya hanya memantau anak lewat media sosial tanpa berinteraksi sama sekali. " Temanan tapi nge-like pun engga," ungkap Vera.
© Dream
Hal tersebut dilakukan agar anak tidak memiliki second account dan masih bisa dipantau kegiatannya di media sosial. Kegiatan yang dimaksud tidak hanya unggahan anak, tapi juga konsumsi kontennya.
Jadi, orangtua pun disarankan untuk mengikuti akun yang juga diikuti anak. Bisa dengan akun sendiri atau akun lain. Sebenarnya yang lebih penting menurut Vera adalah, orangtua membuka diskusi dengan anak, terkait pengaruh media sosial ini
" Orangtua juga harus follow akun yang anak follow supaya anak bisa dihindari dari konten vulgar. Dengan follow akun anak, orangtua bisa diskusi kalau ada postingan aneh, menyimpang atau cyberbully," tutupnya.
© Dream
Dream - Media sosial tak bisa dipungkiri mengubah cara kita berkomunikasi, mendapat informasi termasuk keleluasaan untuk membagi hal-hal yang pribadi. Apa yang terjadi di rumah, dalam kamar tidur, bahkan kamar mandi bisa diketahui banyak orang, hanya dengan menginformasikannya di media sosial.
Hal tersebut tentu saja sangat mempengaruhi pola asuh orangtua, lebih tepatnya para generasi milenial atau orangtua muda yang banyak berinteraksi dan aktif di media sosial.
Lalu bagaimana media sosial mengubah gaya pola asuh?
© Dream
Media sosial menghentikan otak kita sebentar. Hal yang seharusnya kita rayakan bersama anak jadi harus kita tinggalkan sejenak untuk memutuskan apakah hal ini cocok tidak sebagai status. Akibatnya, kita jadi kehilangan momen yang spesial.
2. Membandingkan
Sebagai orangtua, Anda mungkin banyak menemui ibu-ibu yang selalu menyombongkan tentang prestasi anaknya. Seperti dia diterima di sekolah terbaik di daerahnya dan seberapa banyak bahasa yang dikuasainya. Tapi berkat sosial media, semuanya bisa dilihat dari timeline tanpa perlu keluar rumah.
Banyak orangtua yang membandingkan kesuksesan pola asuh orangtua berdasarkan apa yang mereka lihat di sosial media. Semakin banyak likes, loves, favorites, dan retweets, menjadi tolak ukur kesuksesan.
© Dream
3. Overshare
Jika ada yang bertanya apakah Anda terlalu sering mengunggah infromasi pribadi dan keluarga di media, Anda mungkin akan menjawab " tidak" . Tapi jika yang ditanyakan adalah teman di
Facebook, Path, Twitter atau Instagram, bisa jadi jawabannya " iya" . Media sosial membuat orangtua menjadi terlalu sering membagi segala hal, termasuk yang sepele atau tak pantas dibagi ke publik.
4. Sombong
Hal apapun yang dibagikan di media sosial tentunya karena ingin dilihat dan agar orang bereaksi. Tanpa disadari hal ini sedikit memicu hasrat kesombongan dalam diri. Ingin menunjukkan pola asuh kita lah yang paling baik, anak sekolah di sekolah elit, prestasi suami dan sebagainya.
5. Membuat jejak digital
Dengan mengunggah foto dan video ke media sosial, Anda membuat jejak digital yang bisa dilihat siapapun dan membuka privasi keluarga. Setiap kali membagi informasi di internet, tidak akan bisa diambil lagi atau 'dibersihkan'. Semuanya bisa disimpan dan dibagikan tanpa Anda ketahui.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud

AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
