Detik-detik Mendebarkan Kembaran Ifan Seventeen Lolos dari Maut Tsunami Banten

Reporter : Nur Ulfa
Kamis, 27 Desember 2018 15:27
Detik-detik Mendebarkan Kembaran Ifan Seventeen Lolos dari Maut Tsunami Banten
Riedhan sudah berusaha lari saat ombak tinggi menerjang. Namun gelombang telah lebih dulu menenggelamkannya yang tengah memegang anaknya.

Dream - Ifan Seventeen menjadi satu-satunya personil Seventeen yang selamat dari terjangan gelombang tsunami Banten yang menerjang Pantai Tanjung Lesung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Tak hanya Ifan, saudara kembarnya, Riedhan Fajarsyah yang juga hadir di tempat kejadian selamat dari amukan laut Selat Sunda. Sama seperti Ifan, Riedhan juga harus bertaruh nyawa agar selamat dari gelombang tersebut.

Riedhan menceritakan jika di hari nahas tersebut dia bersama personil Seventeen tengah bersantai dengan berenang di villa tempat mereka menginap. Kegiatan santai itu dilakukannya saat Magrib menjelang. 

“ Sebelum magrib saya ngobrol sama Andi, Herman, Bani di kolam renang, waktu itu kita berenang magrib," kenang Riedhan saat ditemui di Kawasan kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 26 Desember 2018.

Saat magrib menjelang, Road Manager Seventeen Oki Wijaya menghampiri mereka dan mengingatkan jadwal manggung yang akan berlangsung sekitar jam 8 malam. 

" Tolong bangunin Ifan gitu di atas,” kata Riedhan menirukan permintaan mendiang Oki hari itu.

 

1 dari 4 halaman

Panik Sampai Tak Bisa Teriak

Mendengar penjelasan Oki, Riedhan yang mengajak serta keluarganya segera bergegas menyusul personil Seventeen yang bersiap untuk manggung.

Namun Riedhan tak bisa langsung bergegas karena harus menunggu istri Ifan, Dylan Sahara yang tengah berdandan. Setelah semua siap, Riedhan akhirnya berjalan mendekati panggung dimana Seventeen telah beraksi. 

Suasana terlihat masih normal saat Seventeen bersiap menyanyikan lagu kedua berjudul Jaga Selalu Hatimu usai memperkenalkan satu per satu anggota personilnya.

Malang, saat memperkenalkan sang drummer Seventeen, Andi, ombak tsunami menerjang panggung. 

Riedhan yang melihat ombak menghancurkan panggung langsung refleks berlari menyelamatkan diri. 

“ Saking cepatnya pas saya melihat itu (ombak) saya nggak sempet teriak. Jadi saking cepet arusnya saya nggak sempet teriak jadi lari," katanya. 

 

2 dari 4 halaman

Berjuang Lolos dari Maut Sambil Pegang Anak

Saat kejadian berlangsung, Riedhan belum menyadari jika wilayah Tanjung Lesung saat itu sedang diterjang gelombang tsunami. Riedhan masih menganggapnya sebagai gelombang tinggi air laut datang tiba-tiba tanpa ada tanda peringatan sebelumnya.

 

Meski sudah berlari menyelamatkan diri, Riedhan tak bisa lolos dari terjangan ombak yang bergerak cepat. Sambil memegang anaknya, dia merasa tubuhnya didorong sesuatu.

“ Itu saya masih belum ngeh (tsunami) karena saya pikir, kok kenapa saya tiba-tiba di dorong," katanya. 

Lama-kelamaan, Riedhan mulai menyadari jika tsunami tengah menerjang Tanjung Lesung saat seluruh tubuhnya mulai terendam air.

" Pas di dalem baru sadar 'oh ternyata tsunami' nah itu sampe beberapa kali gelombang, kronologis kejadiannya sih seperti itu,” paparnya.(Sah)

 

 

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Merinding, Detik-detik Terakhir Dylan Sahara Sebelum Tsunami Banten Datang

Dream - Kepergian Dylan Sahara untuk selama-lamanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besarnya. Salah satunya dirasakan oleh kakak ipar Dylan, Cynthia wijaya.

Kakak dari vokalis Riefian Fajarsyah alias Ifan itu menceritakan jika saat gelombang tsunami datang Dylan tengah berada disamping Cynthia.

Saat itu mereka berdua tengah menikmati keindahan laut Tanjung lesung.

" De, kita kan sebelahan duduknya.Tadinya aku pikir dan berharap kita kan larinya bareng-bareng, harusnya kita selamatnya juga bareng," tulis Cynthia dalam instastories akun Instagram, @cyncynwijaya dikutip Dream, Rabu, 26 Desember 2018. 

Cynthia menceritakan momen terakhir itu dengan mengunggah sebuah foto saat bersanding dengan istri Ifan tersebut.

cynthia wijaya© instagram

Namun takdir berkata lain. Dylan meninggal dunia diterjang gelombang tsunami Banten. Cynthia yang selamat dari musibah alam tersebut mengaku ikhlas dengan kejadian ini dan berharap keduanya bisa bertemu lagi di dunia berikutnya. .

" Allah punya rencana yang lain untuk kamu. Kami ikhlas, yang tenang ya de (emoji love) Sampe ketemu lagi ya sister @dylan_sahara," kata Cynthia Wijaya.

Minta Maaf ke Dylan

Selain itu, cynthia juga meminta maaf kepada istri dari Ifan Seventeen tersebut, karena tidak bisa mengantarkan ke tempat peristirahatn Dylan untuk yang terakhir kali.

cynthia wijaya© instagram

" Innalillahi wainailaihi rojiun. De, kamu pasti udah tenang ya di sana sekarang.Sampai kita ketemu lagi ya de (emoji senyum) Selamat jalan de, maaf ga bisa anterin kamu sampe ponorogo.Buat temen-temen mohon doanya ya buat @dylan_sahara (emoji love)," ujarnya.

 



4 dari 4 halaman

Cerita Kru Seventeen Saksikan Ganasnya Tsunami Banten

Dream Kisah perjuangan melawan ganasnya tsunami Banten akhir pekan lalu mulai bermunculan. Salah satunya hadir dari kisah Dedy Saputra, salah satu kru band Seventeen yang selamat dari terjangan gelombang ganas dari Selat Sunda itu. 

Dedi Hadi Saputra adalah saksi mata yang melihat dengan jelas detik-detik gelombang laut di pesisir Tanjung Lesung, Banten menghantam panggung kala band Seventeen beraksi. 

Saat kejadian, Dedi yang bertugas sebagai kru sound system berada di sisi panggung saat sang vokalis, Riefian Ifan Fajarsyah, dan ketiga personil lainnya menampilkan aksi terbaik sekaligus terakhirnya. 

Dia menceritakan gelombang tsunami menerjang saat Ifan baru menyanyikan lagu kedua.

" Saat mulai main, stand by, satu lagu, dua lagu, (terdengar) air menggemuruh," ujar Dedi, Selasa, 25 Desember 2018.

Diakui Dedi, sebelum gelombang tsunami datang dia menyadari air laut mulai naik. Dilanda kepanikan, Dedi langsung langsung tanpa memberitahu orang-orang disekitarnya. 

" Saya lari, langsung ada air. Ombak langsung menimpa panggung sekaligus. Sekitar lima meter (tinggi air) di atas panggung," ujarnya.

Dedi bisa selamat dari ganasnya gelombang tsunami, itu karena dia menaiki mobil pick up yang berada tepat disampingnya, sebelum air laut menyeretnya.

" Saya di (mobil) pick up, kena ombak, saya selamat," kata dia.


(Sah, Laporan : Fachrur Rozie/ Liputan6.com)

Beri Komentar