Bahaya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat, Siksa-Nya Kelak Sangat Pedih!

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 2 April 2024 03:01
Bahaya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat, Siksa-Nya Kelak Sangat Pedih!
Hubb ad-dunya mampu membutakan mata manusia dan membuat mereka melakukan hal yang dilarang.

Hubb ad-dunya mampu membutakan mata manusia dan membuat mereka melakukan hal yang dilarang.

1 dari 15 halaman

Bahaya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat, Siksa-Nya Kelak Sangat Pedih!

Bahaya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat, Siksa-Nya Kelak Sangat Pedih! © Bahaya mengutamakan dunia daripada akhirat. Pexels.com

Hubb ad-dunya mampu membutakan mata manusia dan membuat mereka melakukan hal yang dilarang.

2 dari 15 halaman

Dream - Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia yang tak bisa dipungkiri.

Setiap orang berlomba untuk memiliki harta benda, baik itu rumah, kendaraan, perhiasan, dan sebagainya.

Islam memang mengajarkan kepada umatnya agar bekerja mencari nafkah yang halal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. N

amun, perintah tersebut bukan berarti harus sampai mengenyampingkan urusan akhirat.

Menjadi hal yang sangat berbahaya jika sampai umat manusia justru cinta pada dunia atau hubb ad-dunya.

3 dari 15 halaman

© Bahaya mengutamakan dunia daripada akhirat. Pexels.com

Penyakit hati tersebut mampu membutakan mata manusia dan membuat mereka melakukan hal yang dilarang. Misalnya saja korupsi, menipu, hingga ada yang sampai bunuh diri.

4 dari 15 halaman

© Bahaya mengutamakan dunia daripada akhirat. Pexels.com

Nah, berikut adalah bahayanya mengutamakan dunia daripada akhirat sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

5 dari 15 halaman

Ciri-Ciri Orang yang Lebih Mencintai Dunia

Ciri-Ciri Orang yang Lebih Mencintai Dunia © Bahaya mengutamakan dunia daripada akhirat. Pexels.com

Dikutip dari lampung.nu.or.id, berikut adalah ciri-ciri orang yang lebih mencintai dunia yang perlu sahabat Dream ketahui:

6 dari 15 halaman

1. Menganggap Dunia sebagai Tujuan Utama

Orang yang lebih mencintai dunia biasanya menganggap dunia sebagai tujuan utama. Perlu diketahui bahwasanya dunia dan seisinya adalah peranatara untuk menuju akhirat. Kesemuanya tidaklah bersifat abadi.

Segala sesuatu yang kita kejar dan dibanggakan di dunia ini, maka hanya sampai di dunia saja. Kecuali jika melalui harta itu digunakan untuk kebaikan, maka hal itu akan berdampak di akhirat kelak.

7 dari 15 halaman

2. Menghalalkan Cara untuk Mengumpulkan Harta Benda

Sebenarnya tidak ada yang salah jika kita mengumpulkan harta. Apalagi jika harta tersebut digunakan untuk perbuatan yang baik. Misalnya untuk bersedekah.

Namun, akan sangat berbahaya jika harta itu didapatkan dengan cara yang salah. Misalnya saja mencuri, menipu, dan korupsi. Caranya saja sudah haram, begitu juga dengan hasilnya yang juga menjadi haram.

8 dari 15 halaman

3. Kikir atau Pelit

Kikir atau pelit adalah salah satu penyakit hati yang tidak ingin hartanya berkurang. Bahkan, ia merasa keberatan menggunakan hartanya untuk berzakat atau bersedekah.

Hal ini perlu diingat kembali bahwa semua harta yang kita miliki adalah kepunyaan Allah SWT. Kesemuanya hanya titipan dan bisa diambil kapan saja oleh Allah SWT.

Jadi, sudah seharusnya harta tersebut digunakan sebaik-baiknya sesuai jalan yang diajarkan dalam Islam.

9 dari 15 halaman

4. Serakah

Orang yang cinta dunia biasanya memiliki sifat yang serakah. Ia merasa tidak puasa dengan apa yang menjadi bagiannya.

Sehingga merasa dirinya kurang terus. Bahkan, ia juga berharap bagian dari orang lain.

10 dari 15 halaman

5. Kufur Nikmat

Kufur adalah sifat tidak bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Padahal seberapapun harta yang kita miliki haruslah disyukuri. Barulah harta tersebut akan menjadi berkah.

Ketika memiliki harta yang sedikit saja ia bersyukur, maka ia akan semakin bersyukur ketika diberikan nikmat yang lebih banyak.

11 dari 15 halaman

Bahayanya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat

Bahayanya Mengutamakan Dunia daripada Akhirat © Bahaya mengutamakan dunia daripada akhirat. Pexels.com

Dalam kitab Majaalihus Shaalihiin oleh Syaikh Aish Al Qoni menjelaskan bahwa dunia itu terlaknat. Semua yang ada di dalamnya adalah terlaknat. Kecuali yang selalu berdzikir kepada Allah SWT, mendekat kepada-Nya, dan selalu mencari ilmu.

12 dari 15 halaman

Bahkan Rasulullah saw mengatakan, seandainya di sisi Allah SWT dunia sama dengan sayap nyamuk, maka orang tertutup imannya dan kafir tidak akan mendapatkan satu teguk air darinya.

Dunia yang semakin kita kejar, maka hal itu akan membuat semaki tidak puas. Karena pada dasarnya sifat manusia adalah selalu merasa kurang.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw:

" Jika seandainya manusia memiliki satu lembah harta, sungguh ia akan berambisi untuk memiliki lembah yang kedua. Dan seandainya ia memiliki dua lembah harta,

13 dari 15 halaman

maka sungguh ia akan berambisi untuk memiliki yang ketiga. Dan tidak ada yang membuat penuh perut manusia (puas) kecuali tanah (mati)." (HR. Ahmad dan At-Thabrani)

Para ulama menjelaskan bahwa tujuan Allah sWT menjadikan harta sebagai fitnah dan cobaan untuk manusia adalah agar bisa mengetahui siapa yang taat dan siapa yang ingkar karena mengikuti hawa nafsunya.

Dalam hal ini, Allah SWT akan memberikan pahala dan kenikmatan surga di akhirat kelak bagi hamba-Nya yang selamat dari fitnah dunia tersebut.

14 dari 15 halaman

Sedangkan, mereka yang lebih memilih dunia, maka Allah SWT akan memberikan siksa neraka sebagaimana dijelaskan dalam surat Hud ayat 15-16:

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Hud : 15-16)

15 dari 15 halaman

Selain itu, orang yang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat juga akan dibutakan mata hatinya.

Setiap manusia harus sadar bahwa kehidupan yang kekal adalah saat berada di akhirat kelak.

Beri Komentar