Masjid Darul Muttaqin Balaroa, Palu (Fajaronline)
Dream - Pergerakan tanah di Balaroa, Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah, membuat sejumlah bangunan hancur. Bahkan tidak sedikit bangunan yang bergeser jauh dari posisi semula.
Seperti yang terjadi pada Masjid Darul Muttaqin. Tempat ibadah ini sampai bergeser sejauh 500 meter lalu roboh dan menyisakan bagian kubah.
Dikutip dari Fajar Online, Selasa 2 Oktober 2018, salah satu warga terdampak, Nasar, 38 tahun, mengatakan posisi kubah masjid berada jauh di atas. Gempa dahsyat membuat masjid hanya terlihat kubahnya saja.
Pria itu menduga banyak jenazah yang terperangkap reruntuhan. Sebab, ketika gempa terjadi, jemaah sedang berada di masjid dan sebagian anak-anak bermain di halaman.
Beruntung, ada delapan orang selamat dari bencana itu. Mereka, termasuk anak Nasar, berlindung di bagian kubah masjid.
Mereka kemudian menyelamatkan diri usai gempa terjadi. Tanah terus bergerak hingga pukul 23.00 waktu setempat.
Nasar berharap bantuan alat berat segera datang. Sehingga warga dapat menggali reruntuhan untuk menolong keluarga mereka.
Sumber: Fajar Online.
Dream - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada ratusan gempa susulan yang terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Hingga pukul 11.00 WIB, setidaknya ada 254 kali gempa bumi susulan yang terjadi, setelah gempa 7,4 mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat lalu.
" Jadi sampai dengan hari ini sudah pukul 11.00 WIB, sudah terjadi 254 gempa susulan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta.
Baca juga: Video Pasha Solat di Masjid Apung Sebelum Tsunami Bikin Merinding
Meski demikian, kata dia, tidak semua gempa itu dirasakan oleh masyarakat. Karena, tergantung dari di mana posisi gempa itu berasal.
" Yang dirasakan hanya 9 kali, jadi sistem yang ada peralatan yang ada setiap ada gempa kurang dari 2 menit sudah dapat informasi kurang dari lima menit disampaikan," ucap dia.
Baca juga: Mencekam, Pilot Batik Air Rekam Gelombang Aneh Sebelum Tsunami Palu
Sutopo mengajak seluruh masyarakat Indonesia mendoakan warga Sulteng. Diharapkan tak ada gempa susulan yang lebih parah.
" Kalau dari tren 254 gempa susulan kekuatannya menurun ya, mudah-mudahan tidak seperti di Lombok. Kalau di Lombok itu mengecil tapi tiba muncul gempa lagi di segmen sebelahnya. Kita doa tidak ada gempa susulan yang lain. Bila rasakan gempa, keluar cari tempat yang aman,"
Hingga pukul 13.00 WIB tadi, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 844 orang terdiri dari 821 Palu, 12 Parigi Moutong dan 11 Donggala.
Dream - Dua wilayah, yakni Kelurahan Petobo, Kota Palu, dan Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, mengalami kerusakan cukup parah usai gempa yang disusul tsunami, Jumat kemarin.
Perut bumi memuntahkan lumpur, menenggelamkam rumah, kendaraan, jalan, serta menyeret kampung Petobo hingga dua kilometer.
" Daratan seperti hanyut dan tergeser dua kilo dari posisi semula. Rumah tenggelam," kata Muh Sutomo, warga Masamba yang saat ini berada di Petobo mencari keluarganya yang hilang, dikutip dari laman Fajaronline.id, Senin 1 Oktober 2018.
Menurut laporan jurnalis Fajaronline.id, Ridwan Masrzuki, hampir seluruh bangunan di wilayah tersebut rata. Lumpur yang tiba-tiba muncul dari permukaan tanah menyapu seisi daratan.
Kini Kelurahan Petobo dan Desa Jonooge berubah menjadi lautan lumpur. Sebagian rumah dan fasilitas umum tenggelam. Dari lokasi bencana usai gempa dan tsunami, keluar sumber air bercampur lumpur. Saat kejadian, juga muncul suara ledakan.
Baca juga: Innalillahi... Satu Kampung Lenyap Dilumat Lumpur Usai Gempa Palu
Akses menuju lokasi bencana di Desa Jonooge masih lumpuh. Banyak badan jalan yang terbelah dan berubah jadi gundukan. Jembatan ambruk dan rusak berat. Sementara itu, wilayah Kota Palu yang juga belum tersentuh proses evakuasi adalah Kelurahan Petobo.
Hampir satu kelurahan wilayah tersebut berubah menjadi padang lumpur. Perumahan BTN dan permukiman penduduk setempat dilumat air bercampur lumpur dari perut bumi.
Baca juga: Geger Fenomena Alam Aneh Muncul Setelah Gempa
Material rumah bercampur kendaraan berserakan hingga menggunung. Belum diketahui jumlah korban jiwa di dua wilayah terisolasi tersebut.
Dream - Para ilmuwan terkejut dengan kekuatan tsunami yang menghancurkan Kota Palu pada Jumat pekan lalu. Sebab, dalam pandangan mereka, gempa yang sebelumnya terjadi seharusnya tidak menimbulkan gelombang yang merusak.
" Kami kira itu bisa menimbulkan tsunami, tidak sebesar itu," ujar geofisikawan pada firma konsultan Temblor sekaligus pengajar di Humboldt State University Kalifornia, Amerika Serikat, Jason Patton, dilansir Sydney Morning Herald.
Dia menambahkan apa yang terjadi di Palu belum pernah ditemukan oleh para ilmuwan. " Kita cenderung belum pernah mengamati sebelumnya," kata dia.
Gempa 7,4 Skala Richter pada Jumat sore kemarin berpusat di 80 Kilometer utara Kota Palu. 30 menit kemudian muncul gelombang air setinggi 5 meter menerjang Kota Palu, menerjang bangunan, kendaraan, dan menewaskan ratusan orang.
Musibah tsunami kerap terjadi setelah adanya gempa bumi megathrust, yang terjadi akibat sesar naik turun pada patahan bumi.
Gempa ini memicu gelombang besar yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan menyebabkan kerusakan pada radius ribuan mil dari pusat gempa.
Gempa di Sulteng kemarin diyakini bergerak dengan kecepatan 800 kilometer per jam. Tetapi, karakter gempa ini berbeda dengan gempa di Sumatera dengan kekuatan 9,1 SR yang menimbulkan tsunami hebat setinggi 30 meter di Aceh dan sekitarnya yang termasuk sesar megathrust.
© MEN
Sesar yang adalah strike-slip, yaitu bergerak secara horisontal. Sesar ini diyakini seharusnya tidak menimbulkan tsunami.
" Tetapi, dalam keadaan tertentu bisa saja terjadi (tsunami)," kata Patton.
Sesar strike-flip di Sulteng diprediksi memiliki beberapa gerakan vertikal. Bisa juga sesar pada daerah patahan melewati kawasan dasar laut yang bisa naik turun, sehingga terjadi gesekan bisa mendorong air laut.
Kemungkinan lain tsunami terjadi akibat adanya longsoran dasar laut karena gempa. Longsoran itu menimbulkan tekanan pada air, seperti yang terjadi di Alaska pada 1964. Saat itu, Alaska diguncang gempa 9,64 SR.
© MEN
Patton pun menjelaskan berbagai macam faktor bisa menjadi penyebab tsunami Palu. Kajian dasar laut menjadi sangat penting untuk memahami apa yang sedang terjadi.
" Kita tidak akan tahu penyebabnya sampai semuanya selesai," ucap dia. (ism)
Doa Sesampainya di Tanah Air Usai Ibadah Haji, Jangan Lupa Tunaikan Sholat Sunnah 2 Rakaat Dahulu!
Hijab Syar'i Style Inara Rusli, Tengok Tutorialnya
Masya Allah! 5 Artis yang Pergi Haji Bareng Pasangan, Terbaru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Akhir Pandemi Covid-19, Berakhirnya Darurat Global Covid-19
Akhir Pandemi Covid-19, Terimakasih Sarah Gilbert