Bupati Rokan Hilir Positif Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 3 September 2020 12:36
Bupati Rokan Hilir Positif Covid-19
Suyatno tercatat sebagai pasien ke-2.015 di Provinsi Riau.

Dream - Bupati Rokan Hilir, Suyatno, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dia menjadi pasien ke-2.015 di Provinsi Riau.

Suyatno masuk dalam 106 kasus baru yang dicatatkan pada Rabu kemarin. Sehingga, total kasus Covid-19 di Riau mencapai 2.030 orang.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir. Suyatno menjadi pasien baru di Riau khususnya di Rokan Hilir.

" Iya. Kan sudah ada rilis, pasien S (61 tahun) warga Rokan Hilir," ujar Mimi, dikutip dari Merdeka.com.

 

1 dari 6 halaman

106 Kasus Baru di Riau

Mimi mengatakan dari 106 pasien baru tersebut, paling banyak berasal dari Kota Pekanbaru. Jumlahnya mencapai 47 orang.

Kemudian Bengkalis mencatatkan ada 4 kasus baru, Dumai 13 kasus baru, Kampar 19 kasus baru, Pelalawan 5 kasus baru, Rokan Hilir 3 kasus baru, Rokan Hulu 1 kasus baru, dan Siak 12 kasus baru.

" Yang paling banyak dari Kota Pekanbaru. Selain itu, ada juga dua orang pasien positif dari luar Riau yaitu dari Kepulauan Riau dan Jambi," kata Mimi.

Sumber: Merdeka.com/Abdullah Sani.

2 dari 6 halaman

Vaksin Covid-19 Buatan RI Siap Uji Coba Pra-Klinis 2 Bulan Lagi

Dream - Indonesia mengunakan dua skema dalam pengadaan vaksin untuk virus corona SARS-CoV-2 yang memicu penyakit Covid-19. Skema tersebut yaitu kerja sama dengan pihak luar negeri dan produksi dalam negeri yang dinamai Vaksin Merah Putih.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, Al Ghufron Mukti, mengatakan hasil pengembangan Vaksin Merah Putih dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Dia yakin pengembangan vaksin ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk farmasi impor.

" Kalau triple helix sudah jalan lalu ada kepastian jaminan bahwa kita bikin inovasi dan produk akan dibeli, maka kualitas dan harga akan semakin baik. Kenapa masih harus impor padahal di sini ada. Itu saya kira PR berikutnya," ujar Ali, dikutip dari Liputan6.com.

 

3 dari 6 halaman

Penelitian Relatif Singkat

Dia pun meminta antar perusahaan farmasi dan peneliti menjalin komunikasi dan koordinasi. Ini untuk menghindari adanya miskomunikasi sekaligus menjamin kelancaran riset produksi vaksin Covid-19 tersebut.

" Kalau ini semua bisa, maka kami optimistis peneliti dan produsen alkes kita akan semakin banyak yang bisa mandiri dan profesional, bayangkan dalam waktu 4 bulan saja sudah ada 61 inovasi baru terkait, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," kata Ali.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan sudah ada kemajuan dalam riset Vaksin Merah Putih. Tidak lama lagi, vaksin tersebut siap diujicobakan ke hewan.

" Mengenai perkembangan dari Vaksin Merah Putih saat ini, di mana dalam 2-3 bulan ke depan kami berharap sudah dapat memulai uji coba pada hewan," kata Amin.

Untuk diketahui uji coba vaksin pada hewan termasuk dalam tahap pra-klinis. Di tahap ini dilakukan pengujian kultur jaringan atau sistem kultur sel menggunakan pengujian hewan untuk menilai keamanan vaksin dan imunohenitasnya atau kemampuan memicu respon imun. Subjek hewan dapat termasuk tikus atau monyet. 

Jika lolos, vaksin merah putih masih harus melalui tahap uji klinis yang terbagi atas 3 fase. Di tahap ini vaksin akan disuntikan pada manusia.

(Sumber: Liputan6.com/Yopi Makdori)

4 dari 6 halaman

Ini Gejala Efek Samping yang Bisa Dialami Relawan Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Dream - Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan, mengungkapkan adanya potensi kemunculan gejala efek samping tertentu pada tubuh relawan usai disuntuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Normalnya, relawan akan merasakan pegal dan nyeri pada lengan atau badan. Lengan juga bisa bengkak dengan warga kulit berubah kemerahan di area penyuntikan. Menurut Rodman, gejala ini adalah hal wajar.

" Ya, efeknya umumnya timbul rasa sakit biasa seperti habis disuntik, lalu pegal-pegal, nyeri, bengkak kemerahan. Itu hal-hal yang ringan," ujar Rodman, dikutip dari Liputan6.com.

5 dari 6 halaman

Bisa Demam

Sejauh ini, kata Rodman, belum ada laporan relawan mengalami gejala efek samping di luar yang dia sebutkan. Meski vaksin bisa membuat demam, Rodman juga mengaku belum ada laporan relawan mengalami gejala tersebut usai disuntik.

" Laporan yang masuk ke saya masih normal semua ya. Kadang-kadang malah timbul demam, tapi laporan demam sampai hari ini belum ada, seterusnya semoga tidak ada efek demam," kata dia.

 

6 dari 6 halaman

Kantuk dan Lapar Bukan Efek Samping

Terkait dampak lain seperti mengantuk, lemas dan lapar usai disuntik, Rodman menyatakan itu bukan efek samping. Bisa jadi karena faktor psikologis dari relawan.

" Kalau dia merasa lemas dan ngantuk harus ditanya lagi. Mungkin terlalu lama menunggu saat diperiksa atau dia kurang tidur. Deg-degan semalaman karena takut, jadinya enggak bisa tidur. Kan bisa saja, jadi banyak faktor," kata dia.

" Kalau kelaparan kan bisa juga karena nunggunya kelamaan dan belum sempat makan, jadi habis disuntik merasa lapar," ucap dia.

 

Beri Komentar