Sumber: South China Morning Post
Dream - Setiap negara pasti memiliki tradisi yang terlihat janggal oleh penduduk dari kawasan lain. Salah satunya adalah perpeloncoan mengatasnamakan ‘tradisi’ pernikahan di China yang anggap berbahaya karena bisa menimbulkan cedera kepada orang yang mengalaminya.
Tradisi ini terungkap saat seseorang merekam video pengiring pengantin yang diikat ke tiang lampu sebelum kembang api dinyalakan di bawah gaunnya. Tradisi ini memunculkan kekhawatiran jika lelucon semacam itu lepas kendali.
Melansir South China Morning Post, awalnya sekelompok pria di China menarik pengiring pengantin dari bagasi mobil pernikahan kemudian mengikatnya ke tiang lampu di pinggir jalan.
Setelah itu, mereka tampak menyalakan petasan di bawah gaun pengiring pengantin yang mudah terbakar. Saat api dan asap tebal menyelimuti mereka, para wanita tampak berusaha melindungi wajah mereka.
Sementara orang-orang di sekitarnya hanya mengamati dan tidak ada yang tergerak untuk membantu. Sikap yang sama ditunjukan orang yang merekam video tersebut. Sedangkan sekelompok pria yang melakukannya melarikan diri dari tempat kejadian setelah menyalakan petasan.
Lelucon pernikahan yang absurd disebut tidak jarang terjadi di China, namun adanya video itu menyulut reaksi terhadap tren perilaku ekstrem yang berkembang.
“ Ini bukan tradisi budaya. Itu hanya alasan untuk melakukan sesuatu yang jahat, ”kata seorang komentator online menanggapi video tersebut.
Pejabat pemerintah kota Qujing di selatan provinsi Yunnan bekerja untuk memverifikasi klaim bahwa insiden tersebut terjadi di distrik mereka.
Seorang perencana pernikahan lokal mengatakan kepada Upstream News bahwa lelucon pernikahan yang ekstrem bukanlah tradisi lokal. Melainkan telah diadopsi dari daerah lain selama lima hingga enam tahun terakhir.
Perpeloncoan disebutkan sebagai ciri pernikahan tradisional Tiongkok dan dimaksudkan untuk menciptakan suasana karnaval yang menyenangkan.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa kasus lelucon yang lepas kendali.
Tiga hari sebelum video itu muncul, pengiring pengantin lain di provinsi Shandong, China timur, tertimpa kusen pintu yang jatuh saat pengiring pria menggunakan kekuatan berlebihan dalam upacara pemblokiran pintu di rumah keluarga mempelai wanita.
Pada Oktober 2017, seorang pria di provinsi selatan Guangdong diikat ke tiang lampu dengan petasan menempel di pantatnya. Cedera yang diakibatkannya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Video pengiring pengantin wanita yang diikat itu kemudian viral di media sosial. Banyak warganet yang mengaku terkejut melihat penderitaan para wanita dalam video tersebut.
Seorang komentator online menyebut bahwa praktik semacam itu kemungkinan besar diambil dari kabupaten terdekat, seperti Luoping atau Fuyuan
“ Mereka sama sekali tidak memiliki kesadaran akan keselamatan. Para pengiring pengantin mengenakan pakaian tipis, yang mudah terbakar,” kata seorang.
“ Di mana kedua mempelai? Apakah tidak ada yang akan campur tangan? Ini bukan sekadar lelucon pernikahan, ini merupakan ancaman bagi keselamatan pribadi. Saya berharap pengiring pengantin akan mengajukan gugatan terhadap mereka,” kata yang lainnya.
“ Mari kita boikot perilaku lelucon pernikahan yang vulgar dan berbahaya dan menganjurkan kebiasaan pernikahan yang beradab,” jawab seorang komentator.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah