Ilustrasi Fiksi Yang Merupakan Prosa Naratif Imajiner Yang Berisi Kebenaran Relatif (Foto: Freepik.com)
Dream – Fiksi adalah bentuk prosa naratif yang bersifat imajinasi. Fiksi juga bisa disebut karangan non-ilmiah dan bukan berdasarkan realita.
Fiksi berangkat dari daya imajinatif seseorang yang melahirkan sebuah karya sastra yang disebut karangan fiksi.
Meskipun hanya imajinasi, namun fiksi tetaplah sebuah karya yang masuk akal dan mengandung nilai-nilai kebenaran di antara manusia.
Biasanya fiksi akan melahirkan karya sastra berupa cerita fiksi yang sudah sangat populer di masyarakat.
Seperti telah dikatakan, cerita fiksi adalah prosa naratif imajiner yang berisi kebenaran dalam hal hukum, moral, agama, dan logika.
Jika kamu penyuka cerita fiksi maka sudah pasti pikiran pembaca seakan-akan bisa masuk ke dalam tubuh cerita fiksi.
Untuk mengetahui arti sebenarnya dari fiksi, mari kita simak paparan Dream berikut ini yang akan membahas definisi, ciri-ciri, jenis, unsur dan proses pembuatan karya fiksi.
© freepik.com
Asal kata fiksi adalah fiction dari Bahasa Inggris yang artinya rekaan atau khayalan. Menurut The American College Dictionary, fiksi adalah cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif, terutama dalam bentuk prosa, seperti novel atau dongeng-dongeng, yang ceritanya diimajinasikan.
Sementara itu menurut Henry Guntur Tarigan, fiksi adalah suatu karya sastra yang berasal dari hasil imajinasi penulis. Fiksi adalah cerita naratif yang timbul dari imajinasi pengarang dan tidak memedulikan fakta sejarah.
Meskipun fiksi disebut tidak memedulikan fakta sejarah, akan tetapi banyak cerita fiksi yang berangkat dari fakta-fakta sejarah. Maka dari itu fiksi dibedakan menjadi beberapa jenis yang akan kita paparkan setelah ini.
© freepik.com
Fiksi memiliki sifat dasar yang umum sebagai penanda bentuk karangan fiksi. Segala sesuatu yang diungkapkan dalam cerita fiksi tidak dapat dibuktikan kebenarannya dalam kehidupan. Tokoh, setting, dan persoalan di dalam cerita fiksi bersifat realitas imajinatif bukan objektif.
Kebenaran yang ada di dalam cerita fiksi adalah bukan kebenaran objektif, melainkan kebenaran logis melalui penalaran. Kebenaran logis ini menyebabkan setiap cerita fiksi selalu multi penafsiran, sebab pembaca bebas menafsirkan.
Sementara itu, ciri-ciri cerita fiksi adalah sebagai berikut:
© freepik.com
Menurut teori pengkajian fiksi, jenis-jenis cerita fiksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu fiksi historis, fiksi biografis, dan fiksi sains.
Fiksi historis adalah fiksi yang berangkat dari fakta sejarah. Data dalam fiksi seperti latar tempat, tokoh, alur, dan elemen fiksi memiliki kesamaan dengan fakta sejarah yang ada. Fiksi jenis ini justru menjadi alternatif sumber sejarah, meskipun tidak 100 persen benar.
Fiksi biografis adalah fiksi yang berdasarkan pada fakta penulisan biografi seseorang. Contohnya buku Catatan Seorang Demonstran, Bung Tomo, dan Amien Rais.
Fiksi sains adalah fiksi yang berangkat dari dasar penulisan ilmu pengetahuan. Contohnya Supernova karya Dewi Lestari dan Bilangan Fu karya Ayu Utami.
© freepik.com
Selain jenis-jenis fiksi di atas, masih ada jenis-jenis fiksi lainnya berdasarkan buku “ Perkenalan dengan Prosa Fiksi”, kesemua jenis fiksi tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
Novel adalah cerita fiksi yang menceritakan tokoh utama dengan konflik di dalamnya dan memiliki cerita klimaks dan ending di akhir cerita.
Roman adalah cerita fiksi yang menceritakan beberapa tokoh di setiap alurnya, roman mengandung banyak hikmah dan cenderung mengarah ke cerita klasik. Cerpen adalah kaya fiksi yang isinya jauh lebih sedikit dari roman dan novel.
Cerpen adalah cerita fiksi dengan cerita yang lebih pendek dan lebih padat dibanding novel dan roman.
Selain itu ada jenis fiksi yang disebut sebagai fiksi eksistensialis, fiksi realis, prosa fiksi romantik, fiksi naturalistik dan proletarian, fiksi gotik (horror), fiksi satire, fiksi psikologis, dan fiksi alegori.
© freepik.com
Unsur fiksi adalah segala hal yang ada di dalam karya sastra fiksi yang terdiri dari:
Kaidah bahasa cerita fiksi adalah sebagai berikut:
© freepik.com
Bagi Sahabat Dream yang hendak belajar membuat karya fiksi, maka langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk menghasilkan karya yang ciamik adalah sebagai berikut.
Tentukan ide sebagai modal utama untuk menentukan arah dan tujuan karya fiksi yang akan kita buat.
Ide bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, buku, tragedy, dan segala persoalan kehidupan sehari-hari.
Pengembangan ide. Setelah kita mendapatkan ide untuk membuat karya fiksi, maka lakukan pengembangan terhadap ide tersebut. Pengembangan ini berupa penentuan tokoh-tokoh, alur cerita, karakter tokoh, dan konflik yang akan ditulis dalam karya fiksi.
Bangkitkan daya imajinasi. Saat mengembangkan ide gagasan fiksi, tentu kita harus membangkitkan daya imajinasi supaya mendapatkan ide pengembangan cerita yang unik dan original. Berkhayallah setinggi mungkin dan ciptakan fantasi-fantasi yang aneh dan tidak biasa.
© freepik.com
Menuliskan sinopsis. Sinopsis adalah gambaran umum cerita yang akan kamu buat menjadi karya fiksi. Sinopsis berisi cerita singkat sejak awal hingga ending.
Buat kerangka karangan. Saat membuat kerangka karangan fiksi, kamu bisa membagi cerita menjadi beberapa pembahasan. Pada setiap baba da beberapa adegan. Tentukan seberapa banyak bab yang akan menjadi ceritamu dan tentukan adegan serta konflik apa saja yang akan membuat karyamu semakin berbobot.
Mulailah mengembangkan cerita. Proses ini termasuk proses yang sangat Panjang sebab kamu harus pandai mengolah kata, memilah ide, supaya menjadi sajian fiksi yang menggugah emosi. Kamu bisa memilih adegan romantic, melankolis, atau bahkan adegan tragis.
Editing, setelah penulisan karya sudah selesai, lakukanlah editing dengan membaca ulang seluruh karya. Proses ini penting untuk membenarkan kata yang tidak cocok, kata yang perlu diganti, salah ketik, kalimat rancu, tanpa mengubah alur cerita.
Jika kamu sudah yakin bahwa karya fiksimu sudah selesai maka carilah penerbit supaya karyamu bisa dinikmati banyak orang.
Cerita fiksi memiliki fungsi untuk mengembangkan nilai normatif dan juga nilai estetis, serta mengembangkan nilai praktis.
Nilai praktis yang didapatkan dari cerita fiksi, diambil dari permasalahan realitas objektif yang dijadikan titik tolak pencerita. Sedangkan untuk nilai normatif dan estetis, berdasarkan hasil penalaran dan pengolahan intelektual dan visi dari pengarang.
Cerita fiksi juga memiliki fungsi sebagai media atau sarana, untuk menularkan pikiran kreatif dari sang pengarang. Cerita fiksi dapat membuat pembacanya mengenali dan menganalisis nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
© freepik.com
Ada banyak sekali contoh cerita fiksi yang bisa dinikmati sesuai dengan genre yang kamu sukai. Contoh karya fiksi adalah:
8 Potret Lucinta Luna Sebelum Kenal Oplas, Beda Bak Bumi dan Langit, Dulu Macho Banget!
Inilah Sosok Desainer Balenciaga yang Bikin Tas Sampah Termahal di dunia
Rambut Putranya yang Masih 1 SD Dipotong Asal oleh Guru, Curhatan Ibu Viral
Potret Santi, Petani Jamur di Tasikmalaya, Parasnya Bak Bidadari Turun Ke Bumi!
Ayah Brigadir J: Pak Ferdy Sambo, Buka Motif Pembunuhan Anak Kami
Adu Perbandingan Kampus Milik Prabowo VS Luhut, Mana Pilihanmu?
Terungkap Alasan Cita Citata Berhijab, Ada Kaitan dengan Kekasih Baru