Ulama Nigeria Lindungi 262 Umat Nasrani di Masjid

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 23 Juli 2019 14:00
Ulama Nigeria Lindungi 262 Umat Nasrani di Masjid
Imam Abubakar Abdullahi dengan berani menghadapi para penyerang yang merupakan kelompok ekstremis.

Dream - Pemerintah Amerika Serikat memberikan penghargaan kepada Imam Abubakar Abdullahi, ulama 83 tahun asal Nigeria, karena dinilai memiliki jasa sangat besar terhadap kemanusiaan.

Ulama sepuh ini menjadikan rumah dan masjidnya sebagai tempat persembunyian 262 umat Nasrani. Mereka akhirnya terselamatkan dari serangan kelompok ekstremis Fulani.

Kunjungi juga alkitab online.

Peristiwa kelam itu terjadi pada 23 Juni 2018. Kelompok penggembala Muslim menargetkan serangan kepada petani Nasrani di sepuluh desa di Bakin Ladi, Negara Bagian Plateu.

Imam Abubakar langsung meminta umat Nasrani tetangganya untuk masuk dan bersembunyi di rumah dan masjidnya. Dia juga menolak memberi informasi ketika para ekstremis itu bertanya di mann para petani Nasrani itu bersembunyi.

" Sang Imam memberi perlindungan bagi 262 tetangganya yang Nasrani di dalam masjid dan rumahnya," ujar Duta Kebebasan Beragama Internasional, Sam Brownback, dikutip dari CNN.

1 dari 5 halaman

Berani Hadapi Para Penyerang

Imam Abubakar dengan berani mengadang para penyerang dengan berdiri di depan pintu. Dia juga meminta kelompok ekstremis tersebut memaafkan para petani Nasrani yang tengah bersembunyi.

" Dia bahkan menawarkan nyawanya demi menyelamatkan mereka. Tindakannya menunjukkan keberanian, tanpa pamrih, dan kasih sayang sesama," kata Brownback.

Atas jasa besarnya terhadap kemanusiaan, Pemerintah Amerika Serikat memberikan penghargaan kepada Imam Abubakar. Sang Imam berdiri bersama empat tokoh keagamaan lainnya dari Sudan, Irak, Brasil, dan Siprus menerima International Religious Freedom Award 2019.

Sedikitnya 80 orang tewas akibat serangan kelompok ekstremis Fulani. Para penggembala itu juga membakar sejumlah desa, dan menargetkan serangannya kepada pemeluk Nasrani di Nigeria.

Serangan kelompok Fulani diklaim jauh lebih kejam dibandingkan dengan gerombolan milisi bersenjata pimpinan Boko Haram.

2 dari 5 halaman

Wajah Teroris Masjid Selandia Baru Diburamkan, Kenapa?

Dream - Foto wajah teroris saat penembakan dua masjid di Christchruch, Selandia Baru, Breton Tarrant diburamkan. Permintaan itu diajukan hakim kepada pewarta yang menghadiri persidangan.

Dilaporkan New Zealand Herald, menurut seorang ahli, permintaan diburamkannya wajah teroris itu karena hakim percaya Breton akan menjadi orang yang paling ditargetkan di penjara.

Setelah serangan yang yang terjadi pada Jumat, 15 Maret, anggota geng telah menandai Breton sebagai salah satu sasaran aksi.

Salah satu anggota geng mengatakan, " Kami juga punya teman di dalam" . Anggota geng yang tak disebut namanya itu tidak merinci peringatan itu.

" Ancaman harus ditanggapi dengan sangat serius," kata kriminolog Universitas Canterbury, Greg Newbold.

" Saya akan menganggapnya sangat serius dan saya akan mengatakan dia akan berada dalam bahaya yang ekstrem. Akan ada orang-orang di penjara yang sangat marah tentang serangan itu, terutama kenyataan dia mendukung seorang supremasi kulit putih," ujar Greg.

Greg mengatakan mayoritas populasi penjara adalah non-kulit putih. Greg menyebut, seandainya Greg dinyatakan bersalah dan dihukum karena pembantaian itu, dia kemungkinan besar akan menjalani waktunya di fasilitas keamanan maksimum di Auckland.

3 dari 5 halaman

Pasca Aksi Teror, Komunitas Muslim New Zealand Minta Umat Tenang

Dream - The Federation of Islamic Association of New Zealand (FIANZ) meminta orang-orang Muslim Selandia Baru, tenang pasca penembakan di Christchurch. Komunitas ini menyebut aksi terorisme ini tak boleh ada di Selandia Baru.

" Kami meminta (umat Muslim) tenang dan berdoa untuk komunitas kita. Kami setuju dengan Perdana Menteri yang menyebut kekerasan seperti ini tak dapat tempat di Selandia Baru," kata Pimpinan FIANZ, Mustafa Farouk, dalam keterangannya, dikutip Dream, Sabtu 16 Maret 2019.

Dia juga meminta orang-orang tak memberikan reaksi dan pernyataan yang berlebihan terhadap aksi penembakan. FIANZ meminta orang-orang untuk fokus terhadap keamanan dan kesejahteraan anak-anak dan anak muda di sana.

Farouk mengatakan pihaknya juga bergerak cepat untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan komunitas Muslim di Christchurch pasca penembakan. Organisasi ini menggandeng otoritas dan polisi untuk memastikan keamanan dan dukungan bagi komunitas Muslim.

Tak hanya itu, Direktorat Kesehatan dan Kesejahteraan Muslim Selandia Baru untuk juga memberikan pendampingan psikologis bagi komunitas Muslim di Christchurch.

" Kami sangat peduli terhadap kesejahteraan anak-anak dan anak muda yang memerlukan dukungan," kata dia.

FIANZ membentuk tim yang terdiri dari 20 orang pria dan wanita untuk mengurus jenazah korban penembakan di Christchurch. Tim ini bertugas untuk mengurus proses pemakaman orang Muslim yang menjadi korban.

Dibuka juga Crisis Response Office di Christchurch selama 24 sejak Sabtu malam waktu setempat.

" Tim FIANZ di Christchurch akan membantu untuk berkoordinasi," kata Farouk.

4 dari 5 halaman

Butuh Rumah Singgah

Farouk meminta masjid di Christchurch juga berkontribusi untuk memastikan keamanan orang-orang Islam di sana. " Kami meminta semua masjid lokal untuik mengambil langkah yang bijak," kata dia.

Diperlukan bantuan dari orang-orang di kota lain untuk menjadi rumah singgah sementara anak-anak dan keluarga di Christchurch. Bantuan berupa pendampingan psikologis juga diperlukan.

" Kami juga menggalang dana untuk disalurkan kepada para korban," kata dia.

5 dari 5 halaman

Lantunan Azan di Trafalgar Square London untuk Hormati Korban Teror Christchruch

Dream - Ribuan orang berkumpul di Lapangan Trafalgar London, Inggris. Suara terompet keong berkumandang kencang.

Suara itu menandai dimulainya peringatan untuk menghormati para korban aksi teror di Masjid Al Noor dan Pusat Islam Linwood, di Christchurch, Selandia Baru.

Dikutip dari New Zealand Herald, Jumat 22 Maret 2019, dalam perayaan tersebut, dibacakan pesan Walikota Christchurch, Lianne Dalziel. Pesan itu disambut orang-orang yang berdiri di alun-alun sembari membawa spanduk perdamaian, memegang lilin listrik, dan karangan bunga.

Selain itu turut terdengar azan di Trafalgar Square.

Dalziel menyatakan kebanggaannya pada Pemerintah Selandia Baru dalam menanggapi serangan teror. " Apa yang terjadi pada Jumat lalu tidak akan pernah membatasi kita ... apa yang telah terjadi sejak itu, curahan cinta, itulah yang menguatkan kita. Komunitas Muslim kita tidak berdiri sendiri ... Kita semua berdiri bersama," kata Dalziel, dalam suratnya.

Dalziel juga berterima kasih kepada warga London karena berdiri bersama warga Christchurch, dan seluruh Selandia Baru.

Komisioner Tinggi Selandia Baru untuk Inggris, Sir Jerry Mateparae turut mengikuti acara ini dan mengungkapan terima kasih atas dukungan warga Inggris. " Serangan terhadap salah satu komunitas kita adalah serangan terhadap kita semua," kata Jerry.

Sementara itu, seorang pelajar dari London, Kauther Hussan, 19 tahun, melihat bagaimana orang-orang dari berbagai agama dan budaya berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada komunitas Muslim Selandia Baru.

" Saya tidak berharap ada begitu banyak orang di sini, dan mayoritas bukan Muslim," kata Hussan.

Dukungan warga Inggris terhadap warga Selandia Baru, sebelumnya juga diberikan oleh Wali Kota London, Sadiq Khan. Dua hari pasca serangan teror, Sadiq menulis ucapan belasungkawa untuk korban dan warga Selandia Baru.

" Malam ini aku bergabung bersama warga London di Selandia Baru menandatangani buku duka cita untuk menghormati korban serangan teror di masjid di Christchruch. Siapapun yang terdampak serangan teror ini: kalian di hati warga London," kata Sadiq dalam cuitannya.

Beri Komentar