Azab Mengerikan Menanti Mereka Yang Sengaja Batal Puasa Ramadhan
Dream - Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi tiap Muslim yang sudah memenuhi syariat. Sayangnya, karena tergoda nafsunya, ada sebagian Muslim yang membatalkan puasanya.
Padahal hukum membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan yang dibenarkan syariat bagi seorang Muslim itu sungguh sangat berat.
Menurut penulis buku " Ash-Shiyaam, Ahkaam wa Aa-daab', Dr Abdullah bin Mas’ud bin Ahmad ath-Thayyar, orang seperti ini telah melanggar haknya sendiri.
" Dia telah melakukan kesalahan atas hak dirinya sendiri dan juga hak masyarakatnya," tulis Dr Abdullah.
Dalam buku yang diterjemahkan menjadi 'Meraih Puasa Sempurna', Dr Abdullah mengatakan tingkat keharaman dan tingkat dosa orang yang membatalkan puasanya tidak bisa dimaafkan.
Hal itu seperti terungkap dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra secara marfu’, yang artinya adalah:
" ...Barangsiapa membatalkan puasa satu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan juga bukan karena sakit, maka dia tidak dapat menggantinya dengan puasa dahr (puasa satu tahun penuh) meskipun dia melakukannya...." [Diriwayatkan oleh al-Bukhari tanpa sanad. Shahiih al-Bukhari dengan syarah-nya Fat-hul Baari (IV/161)].
Selain itu, ada juga hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra, yang artinya adalah:
" Barangsiapa tidak berpuasa satu hari di bulan Ramadhan tanpa alasan, maka tidak dibolehkan baginya mengerjakan puasa dahr sehingga dia menemui Allah. Jika Allah berkehendak, Dia akan memberikan ampunan kepadanya dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengazabnya." [Fat-hul Baari (IV/161)]
Hukuman bagi orang sengaja membatalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang memenuhi hukum syariat sungguh sangat pedih.
Hal itu tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahili ra. Saat itu dia mendengar cerita Rasulullah SAW ketika didatangi dua orang laki-laki misterius.
" Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Ketika tengah tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke gunung yang terjal seraya berkata: ‘Naiklah'. Lalu kukatakan: ‘Sesungguhnya aku tidak sanggup melakukannya.’
Selanjutnya, kedua laki-laki itu berkata: ‘Kami akan memudahkan untukmu.’ Maka aku pun menaikinya sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung tiba-tiba ada suara yang keras sekali, maka kutanyakan: ‘Suara apa itu?’
Mereka menjawab: ‘Itu adalah jeritan para penghuni Neraka.’ Kemudian dia membawaku berjalan dan ternyata aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan robekan itu mengalirkan darah.’ Aku berkata, ‘Siapakah mereka itu?’ Dia menjawab: ‘Mereka adalah orang-orang yang yang berbuka sebelum waktu berbuka..."
Hadis tersebut diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam kitab, al-Kubraa, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Tuhfatul Asyraaf (IV/166), Ibnu Hibban dalam Mawaariduzh Zham-aan ilaa Zawaa-idi Ibni Hibban (no. 1800) dan al-Hakim (I/430), sanadnya shahih. Lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (no. 995, I/420).
Itulah gambaran azab mengerikan yang ditimpakan kepada orang-orang yang merusak kesucian bulan Ramadhan dengan membatalkan puasa secara sengaja tanpa alasan yang dibenarkan.
Orang-orang ini sama saja dengan merusak rukun keempat dari rukun-rukun Islam tanpa mempedulikan tujuan dari penciptaan mereka sama sekali. Hal ini sesuai dengan pernyataan Allah dalam Al-Quran yang artinya:
" Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." [Adz-Dzaariyaat: 56]
Para ulama menyebutkan bahwa umat Islam yang tidak berpuasa pada bulan Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan, berarti dia telah melakukan salah satu dari perbuatan dosa besar.
Seperti yang diungkapkan Imam adz-Dzahabi dalam kitabnya " Al-Kabaa-ir" . Disebutkan bahwa " Dosa besar yang keenam adalah orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa alasan (yang dibenarkan)..."
Sementara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam 'Majmuu’ Fataawaa' mengatakan: " Jika orang yang muntah itu diterima alasannya, maka apa yang menimpa dirinya itu tidak dipermasalahkan, dan ia seperti halnya orang sakit yang harus mengqadha’ puasa. Dia tidak termasuk pelaku dosa besar, (tidak sebagaimana dosa besar dari orang) yang tidak berpuasa tanpa alasan..."
Mereka yang secara terang-terangan tidak berpuasa sedang mereka dalam keadaan sehat serta tidak memiliki alasan yang membolehkan mereka berbuka, berarti mereka telah kehilangan rasa malu kepada Allah dan rasa takut dari hamba-hamba-Nya.
Syaikh al-Jaza-iri dalam 'Risaalah Ramadhaan' memuat ungkapan dari Imam adz-Dzahabi: " ...Yang telah menjadi ketetapan di kalangan orang-orang mukmin bahwa orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan bukan karena sakit dan tanpa alasan (yang benar) adalah orang yang lebih jahat dari orang yang berzina dan juga lebih buruk dari pecandu khamr (pemabuk), bahkan keislamannya diragukan dan menganggapnya termasuk dari kaum Zindiq dan rusak..."
Disebutkan pula orang-orang ini hati dan akal pikirannya telah terpenuhi dengan keingkaran. Hati mereka telah dipenuhi godaan setan dan dosa, dan mereka tidak mengetahui bahwa dengan tidak berpuasa itu mereka telah menghancurkan salah satu dari rukun Islam.
Mereka adalah orang-orang fasik dan kurang iman serta sudah tidak lagi memiliki harga diri. Kaum muslimin melihat mereka dengan sebelah mata sambil menghinakannya.
Orang-orang yang sengaja batal puasa tanpa alasan medis atau tidak dibenarkan syariat termasuk para pelaku dosa besar. Pada hari Kiamat kelak, azab Rabb Yang Mahaperkasa lagi Mahaberkuasa telah menanti mereka.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib