Ilustrasi CCTV (Shutterstock)
Dream - Kamera Closed Circuit Television (CCTV) terpasang di beberapa titik di kawasan Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Salah satunya terletak di pos sekuriti yang jaraknya dengan rumah Ferdy Sambo hanya selemparan batu.
Rumah itu baru-baru ini menjadi sorotan usai insden baku tembak antar personel Polri pada Jumat, 8 Juli 2022 yang menewaskan seorang anggota polisi berinisial Brigadir J.
Ketua RT 05 RW 01, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto memastikan jika setiap sudut jalan dilengkapi CCTV termasuk di ruas jalan kediaman Irjen Ferdy Sambo.
" RT di sini punya CCTV seperti di jalan situ, kalau CCTV di rumah saya tidak ini, karena itu kewenangan masih-masing (pemilik rumah)," kata Seno saat disambangi, Rabu 13 Juli 2022.
Seno memastikan seluruh CCTV dalam kondisi baik termasuk yang terpasang di pos sekuriti. " Di luar masih aktif. Saya tidak tahu kalau di dalam (Rumah Irjen Ferdy Sambo)," ujar dia.
Namun Seno menyebut decoder CCTV yang ada di pos sekuriti sempat diganti oleh sejumlah orang tak berseragam pada Sabtu, 9 Juli 2022, atau sehari setelah insiden baku tembak. Sementara itu, sekuriti menyampaikan kepada pihak RT pada Senin, 11 Juli 2022.
" (Siapa yang ganti) dari mereka. Saya tahunya hari Senin," ujar dia.
Seno mengaku tak mengetahui alasan decoder CCTV di pos sekuriti diganti. Sepengetahuannya, ruang kontrol CCTV yang terpasang di RT 05 berada di pos sekuriti.
" Saya tanya sama satpam, ya dia aja nggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu. Ya mungkin, karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos," ujar dia.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Jenazah Brigadir J yang tewas ditembak sesama anggota polisi di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, telah dimakamkan oleh keluarganya di TPU Krsitiani di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, Senin 11 Juli 2022.
Prosesi pemakaman diringi isak tangis keluarga yang tidak menyangka dengan kepergian Brigadir J yang begitu mendadak. Tidak seperti pemakaman anggota polisi lain, tidak ada upacara penghormatan terakhir dari pihak kepolisian atas tewasnya Brigadir J.
" Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan dengan upacara kepolisian. Rupanya tidak ada. Pemakaman hanya ada kami, keluarga, tanpa ada pengawalan dari kepolisian," kata bibi Brigadir J, RS, di kediamannya, Selasa 12 Juli 2022.
Kematian Brigadir J menimbulkan sejumlah misteri dan tanda tanya bagi keluarganya di Jambi.
Setibanya di Jambi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Perumahan SDN 074 Unit I, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, yang berjarak 57 kilometer dari Kota Jambi, pada Sabtu 9 Juli 2022. Pihak keluarga tidak mendapatkan penjelasan yang mendetail dari kepolisian atas peristiwa yang menimpa Brigadir J itu.
" Tidak ada penjelasan permasalahannya apa. Cuma dikasih tahu tentang ada tembak-menembak itu. Katanya (Brigadir J) meninggal karena ada tembak-menembak," kata RS.
RS mengatakan, ketika jenazah keponakannya itu tiba di rumah duka, pihak keluarga tidak dibolehkan melihat kondisi jasad korban. Meski sempat dicegah, keluarga yang sedang berduka ini tetap ingin melihat kondisi tubuh Brigadir J yang mengalami luka tembak.
Dia mengungkapan menemukan 4 luka tembak di beberapa bagian tubuh Brigpol J. Selain itu, juga ditemukan 2 luka yang diduga akibat senjata tajam di bagian kaki.
Keluarga menemukan empat luka tembak di beberapa bagian tubuh Brigadir J. Bahkan, juga menemukan 2 luka sayatan di bagian kaki. Pihak keluarga juga mendapati 2 jari Brigadir J putus setelah memeriksa kondisi jenazah yang berada di dalam peti.
" Kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu, di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka. Lalu, di kaki bekas benda senjata tajam," tuturnya.
RS menyebut kejanggalan lainnya. Yang mana beberapa jam sebelum peristiwa tragis itu, korban dan keluarganya masih intens berkomunikasi.
RS bilang, keluarganya yakin bahwa korban tak hanya tewas karena tembakan, tapi ada penyiksaan karena kondisi jasad korban banyak ditemukan keanehan.
SH, ayah korban merasa terpukul melihat kondisi anaknya. Menurut dia, jika memang anaknya melakukan kesalahan, tidak seharusnya diperlakukan dengan cara-cara seperti itu.
" Misalnya anak saya salah, ya jangan disiksa begitu," kata SH.
Sejumlah ponsel milik keluarga Brigadir J diduga mengalami peretasan. Hal itu diungkapkan SH, ayah kandung Brigadir J.
" HP kami sekeluarga di-hack, kami sekeluarga tidak bisa gunakan WhatsApp," kata SH di kediamannya.
Dia mengatakan peretasan ini terjadi berangsur. Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB. Aplikasi yang sering digunakan komunikasi seperti Whatsapp dan Facebook tidak bisa dibuka.
Sumber: liputan6.com
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya