Dokter Dari Kementerian Kesehatan Mengoperasi Korban Bencana Di Palu Dan Donggala (Foto: Kemenkes)
Dream - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek memastikan kecukupan tenaga kesehatan dan logistik untuk menangani korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
“ Kapasitas nasional masih mampu menangani, sehingga kita belum membutuhkan bantuan dari asing, baik orang maupun logistik kesehatan,” kata Nila, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis, 4 Oktober 2018.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Ahmad Yurianto, jumlah tenaga medis yang dikirimkan saat ini masih dalam jumlah kecil. Ahmad menyebut, jumlah tenaga medis yang diturunkan belum sampai 20 persen dari kapasitas nasional.
" Kita masih mengatur kedatangan tenaga kesehatan dan tim logistik ke Palu – Donggala," ujar Ahmad.
Meski begitu, Ahmad tidak dapat mengkalkulasi jumlah ideal tenaga medis untuk menanggung beban bencana itu.
“ Ukuran kita bukan seberapa banyak tenaga yang dikirim akan cukup, 1000 Nakes akan cukup atau 5 dokter sudah cukup, tidak seperti itu, tapi fokus pada bebannya,” ujar dia.
Ahmad menyontohkan, saat ini dokter spesialis bedah yang sedang bertugas kurang lebih hanya 15 orang. Merujuk pada kasus bedah, di antara jumlah pasien yang harus dioperasi baik yang darurat maupun yang dipersiapkan, jumlah itu dinilai sudah cukup. Artinya tidak ada lagi beban yang tertunda layanannya dengan alasan tenaga kesehatan yang kurang.
“ Kita masih punya kekuatan besar, kalau tidak bisa ditangani di sini, kita masih punya rumah sakit tipe A di Makassar, kirim ke RS Wahidin, ahlinya juga masih banyak di sana. Kalau kurang ya kita kirim lagi, masih sangat sangat cukup,” ujar Yuri.
Selain tenaga kesehatan yang dianggap cukup, stok obat dalam kondisi aman. Sistem stok obat menggunakan buffer/safety stock yang dimiliki instalasi farmasi sehingga pencatatan dan pengeluaran yang selalu terpelihara. Selain itu stok obat juga terhubung dengan sistem logistik obat nasional yang dapat memantau bagian mana obat yang kurang.
“ Pedoman kita, obat harus aman untuk seminggu ke depan, nanti kalau sudah kurang tiga hari, baru kita dorong lagi,” ucap dia.(Sah)
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau