Niat Puasa Syawal Sekaligus Senin Kamis, Hukum, dan Keutamaan Menjalankannya

Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dengan Senin Kamis

Seperti dikutip dari Instagram @bimasislam, menurut para ulama menggabungkan puasa Syawal dengan puasa Senin Kamis hukumnya adalah sah atau diperbolehkan. Hal ini karena puasa Syawal dan puasa Senin Kamis memiliki kesamaan dari segi jenis dan bentuk ibadahnya, yakni sama-sama ibadah puasa sunah. Oleh karena itu, puasa Syawal dan puasa Senin Kamis boleh dikerjakan secara bersamaan.

Hal ini seperti dikatakan oleh Syakh Abu Bakar Syatha dalam kitab I’anatut Thalibin berikut:

“ Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kami bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya. Ini Seperti bersedekah kepada famili yang niat sedekah dan silaturahmi.”

Jadi, ketika sahabat Dream ingin melaksanakan puasa Syawal dan kebetulan saat itu adalah hari Senin atau Kamis, maka diperbolehkan untuk melakukan niat secara sekaligus, yakni niat puasa Syawal dan niat puasa Senin atau Kamis.

Dengan begitu, nantinya sahabat Dream bisa mendapatkan pahala dari kedua puasa sunah tersebut. Hal ini juga berlaku untuk puasa sunah Arafah dan Asyura seperti yang dijelaskan dalam kitab I’anatut Thalibin di atas.

Bacaan Niat Puasa Syawal Sekaligus Senin Kamis

Islam mengajarkan agar sebelum melakukan ibadah, maka dahulukan dengan membaca niat. Seperti halnya ketika sahabat Dream hendak menjalankan puasa sunah Syawal dan puasa sunah Senin Kamis atau menggabungkan keduanya. Lalu, bagaimana cara menggabungkan niatnya?

Caranya adalah dengan membaca niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis secara bergantian. Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis yang bisa sahabat Dream hafalkan:

Niat Puasa Syawal

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

Nawaitu Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

Artinya: “ Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala.

Artinya: “ Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: “ Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Keutamaan Puasa Sunah Syawal dan Senin Kamis

Setelah mengetahui bacaan niat puasa Syawal sekaligus Senin Kamis, sahabat Dream juga perlu mengatahui keutamaan dari menjalankan kedua puasa sunah tersebut secara bersamaan. Dengan begitu, kamu bisa lebih semangat untuk menjalankannya.

Perlu sahabat Dream ketahui bahwa puasa Syawal sendiri memiliki keutamaan, yakni ibarat menjalani puasa selama satu tahun. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim berikut ini:

“ Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).

Hadis di atas bisa diperjelas lagi sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi sebagai berikut:

“ Pahala puasa Syawal seperti puasa setahun penuh. Karena satu kebaikan senilai dengan sepuluh kebaikan. Puasa Ramadan sebulan senilai dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari senilai dengan dua bulan (60 hari).”

Jadi, sayang sekali bukan jika harus melewatkan puasa sunah Syawal tersebut jika sudah mengetahui keutamaannya?

Sedangkan di sisi lain puasa sunah Senin Kamis juga tak kalah istimewa. Keutamaan puasa Senin Kamis dijelaskan dalam hadis riwayata Muslim berikut ini:

“ Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim).

Bolehkah Puasa Syawal Tidak Berurutan?

Diketahui sebelumnya bahwa umat Islam disunahkan untuk melakukan puasa selama 6 hari pada bulan Syawal. Tapi, bolehkah jika pelaksanaannya dilakukan secara tidak berurutan?

Biasanya orang-orang melakukan puasa Syawal secara berturut-turut. Tetapi, perlu sahabat Dream ketahui juga bahwa orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut dan dilakukan secara tidak berurutan tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Syawal seperti halnya puasa penuh. Oleh karena itu, puasa Syawal meski tidak dilakukan secara berurutan, hal tersebut tetap boleh dilakukan.

Kemudian untuk orang yang mengganti atau mengqodho puasa atau melakukan nazar puasa di bulan Syawal, maka akan mendapatkan keutamaan dari puasa Syawal. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut:

“ Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).