Mark Zuckerberg Bersama Istrinya, Priscilla Chan (shanghaiist.com)
Dream - Pekan lalu, pendiri Facebook Mark Zuckerberg duduk bersama Presiden Amerika Serikat Barrack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, serta beberapa tokoh lain. Mereka tengah berkumpul makan malam bersama di Gedung Putih dalam rangkaian pertemuan pembahasan perkembangan teknologi informasi.
Dalam kesempatan tersebut, Zuckerberg sempat berbincang dengan Xi yang duduk semeja dalam bahasa Tiongkok. Zuckerberg meminta Xi untuk memberikan nama kepada calon bayi yang tengah dikandung istrinya.
Dia berharap mendapat satu nama kehormatan Tiongkok dari Xi. Sayangnya, Xi menolak permintaan tersebut dengan alasan pemberian nama akan menuntut tanggung jawab yang besar.
" Tanggung jawabnya terlalu banyak," ujar Xi, dilaporkan Page Six.
Seperti diketahui, keluarga istri Zuckerberg, Priscilla Chan, berasal dari kota Xuzhou di propinsi Chandong, China. Mereka pertama kali pindah ke Hong Kong sebelum ke Amerika Serikat. Ayahnya dulu tinggal di Vietnam. Mereka disebutkan berstatus sebagai pengungsi, namun tidak dijelaskan apa alasannya.
Sang ayah yang bernama Dennis Chan tiba di Amerika Serikat bersama keluarga pada tahun 1970-an setelah menghabiskan waktu di kamp pengungsian. Dennis kemudian bisa mengumpulkan cukup banyak uang untuk membuka sebuah restoran China.
Priscilla lahir di Amerika Serikat. Sejak kecil ia banyak diasuh oleh neneknya, karena sang ibu, Yvonne, juga sibuk bekerja. Sejak kecil, Priscila sudah tampak sebagai anak pandai. Gurunya pun terkejut karena pada usia 13 tahun, dia sudah bertekad masuk ke Harvard University yang sangat bergengsi.
Nasib mempertemukannya dengan Zuckerberg semasa kuliah di Harvard University dan akhirnya mereka bersatu menjadi suami istri setelah sembilan tahun pacaran.
Kini, Priscilla dan Zuckerberg tengah menanti kelahiran anak pertama mereka.
Zuckerberg sendiri menjadi salah satu sosok berpengaruh dalam pemerintahan Tiongkok sebagai tokoh yang mendorong penggunaan IT dalam mekanisme administrasi.
Tiongkok kini tengah menguatkan sektor IT untuk menjamin kelancaran pemerintahan dan investasi di sana.
Sumber: shanghaiist.com
Advertisement
Kesaksian Warga Soal Banjir Aceh: Seperti Tsunami

Difpala, Komunitas Pendaki Gunung Difabel Berbasis di Malang

Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

Riset 2025: Tingkat Penolakan Tawaran Kerja Menurun Drastis

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Mobil Hybrid Toyota Taklukkan Jalanan Berbukit dan Berkelok di Lombok
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Kenapa Weekly Match Padel Jadi ‘Happy Hour’ Baru Anak Jakarta




Difpala, Komunitas Pendaki Gunung Difabel Berbasis di Malang

Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker