Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Dream - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menegaskan takkan mengizinkan perayaan tahun baru di wilayah administrasi yang dipimpinnya. Tindakan tegas ini juga sudah disepakati sejumlah kepala daerah di provinsi lain di Indonesia.
" Jabar tidak mengizinkan ada perayaan tahun baru," ujar Ridwan dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube Humas Jabar.
Ridwan mengatakan keputusan yang disepakati para kepala daerah di Jabar ini bertujuan untuk menekan potensi lonjakan kasus Covid-19.
" Pemerintah Provinsi Jabar bersama komite penanggulangan covid-19 bersepakat dengan gubernur lain bahwa tidak mengizinkan perayaan tahun baru yang punya potensi keriuhan keramaian yang membahayakan," kata Ridwan.
Sementara untuk wisatawan, Ridwan mewajibkan para pelancong membawa bukti bebas Covid-19 dengan rapid test antigen jika ingin rekreasi di Jabar. Ridwan tidak ingin terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang pada akhirnya menambah beban rumah sakit.
" Kami ingin memastikan tamu yang datang dan pergi sudah bersih Covid-19. Kami tidak akan menggunakan tes antibodi, kita sudah hentikan sama sekali," kata dia.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan terdapat wacana untuk mendetailkan penerapan rapid test antigen di libur panjang. Menurut dia, pengunjung zona pariwisata seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Pangandaran akan diwajibkan rapid test antigen.
" Kalau di Bali itu harus dengan PCR kesepakatannya," kata Ridwan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Juru bicara vaksin Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro, mengingatkan masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M. Dia mengatakan ada kecenderungan masyarakat mulai kendur dalam memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
" Ada kecenderungan penerapan 3M mulai kendur bahkan longgar, akhirnya banyak terjadi penambahan jumlah kasus, terutama sejak bulan November hingga pekan awal Desember," ujar Reisa dalam konferensi pers disiarkan channel YouTube FMB9ID_IKP.
Reisa meminta masyarakat tidak meremehkan penularan Covid-19 meski tingkat kesembuhan cukup tinggi. Ditambah lagi, vaksinasi harus dilakukan dengan diimbangi protokol kesehatan agar pandemi bisa dikendalikan.
" Vaksin memang sangat bermanfaat sebagai pelindung spesifik, tapi ingat vaksin bukan satu-satunya cara pencegahan," kata Reisa.
Reisa mengungkapkan baris terdepan dapat penanganan Covid-19 tidak lain adalah masyarakat. Dengan menerapkan protokol 3M, penyebaran Covid-19 bisa ditangkal.
Lebih lanjut, Reisa mengatakan Pemerintah tetap berhati-hati dalam pelaksanaan vaksinasi. Vaksin Covid-19 baru akan digunakan setelah hasil akhir uji klinis tahap tiga keluar dan harus melalui pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan terlebih dulu.
" Sebagai tahap pertama vaksin akan diberikan kepada pekerja dengan risiko tinggi terhadap Covid-19, yaitu para tenaga kesehatan dan aparat yang membantu proses penelusuran, pengujian dan perawatan pasien Covid-19," ucap Reisa.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 Sinovac yang dipesan Pemerintah telah tiba. Tetapi, vaksin tersebut belum bisa digunakan untuk vaksinasi.
Juru bicara vaksin Covid-19, dokter Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya belum dapat memberikan kepastian kapan vaksinasi dapat dijalankan.
Karena saat ini Pemerintah sedang menunggu hasil uji klinis tahap 3 serta proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Majelis Ulama Indonesia.
" Kita belum sampai tahap ke sana (vaksinasi) karena tergantung hasil uji klinis tahap tiga, persetujuan dari BPOM, dan kehalalan dari MUI," ujar Nadia dalam diskusi virtual bertajuk Setelah Vaksin Datang.
Menurut Nadia, jika proses di BPOM selesai akan keluar Emergency Use Authorization (EUA). Izin ini bergantung dari hasil uji klinis.
" Jadi kalau kita masih mengingat Kepala BPOM mengestimasi akhir Januari, tapi ini tergantung dari hasil uji klinis,"
Setelah UEA terbit, proses belum selesai. Proses selanjutnya berada di MUI.
" Jika sudah tepat, nantinya akan diteruskan ke BPOM dan MUI," kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati