Wali Kota London Sadiq Khan, Mengukir Sejarah Sebagai Wali Kota Muslim Pertama Di Inggris (Sumber: Aljazeera)
Dream - Perjuangan Muslim di berbagai wilayah Eropa sedang dalam kondisi yang berat. Sebab, mereka harus berjuang melawan Islamophobia dan gelombang imigran Syiria. Tetapi, baru-baru ini London memilih walikota Muslim pertama dalam sejarah mereka.
Wali kota Muslim pertama itu bernama Sadiq Khan. Pimpinan Partai Buruh keturunan Pakistan itu memenangkan pemilihan suara setelah melalui proses perhitungan yang panjang.
Sadiq mengalahkan lawannya dari Partai Konservatif, Zac Goldsmith. Sadiq berhasil memperoleh 57 persen suara, sedangkan Goldsmith hanya mampu mendapat 45,6 persen suara.
Dalam pidato kemenangannya Sadiq mengatakan terima kasih kepada publik London. Sebab, di tengah isu Islamophobia, masyarakat London justru memenangkan dia.
" Pemilu ini bukannya tanpa kontroversi. Saya bangga masyarakat Inggris memilih harapan atas adanya ketakutan dan kita dapat bersatu di atas ketakutan itu. Saya berharap kita dapat lebih terbuka," ucap Sadiq.
Sadiq akan menggantikan wali kota London sebelumnya, Boris Johnson. Dia akan tercatat sebagai wali kota London beragama Islam pertama.
Di Eropa, Sadiq ialah Muslim kedua yang menjadi wali kota. Wali kota Muslim pertama di Eropa dijabat Wali Kota Rotterdam, Belanda Ahmed Aboutaleb.
Putra Supir Bus
Sadiq lahir sebagai seorang putra dari keluarga imigran Pakistan. Pria kelahiran London, 8 Oktober 1970 itu bukan berasal dari keluarga imigran kelas menengah.
Almarhum ayahnya, Amanullah Khan, bekerja sebagai seorang supir bus selama 25 tahun. Adapun ibunya, Sehrun bekerja sebagai penjahit.
Sejak kecil dia telah terbiasa dengan dunia kerja. Bahkan, jika ada waktu dia akan membantu mendapatkan pundi-pundi poundsterling.
" Aku dikelilingi oleh keluarga yang bekerja sepanjang waktu. Jadi aku membiasakan diri mendapatkan pekerjaan. Di musim panas, aku bekerja di sebuah bangunan situs. Kami bekerja untuk mengirimkan uang kepada keluarga di Pakistan," kata dia.
Meski tumbuh dalam lingkungan kelas pekerja, Sadiq menjadi sosok yang tak meninggalkan dunia pendidikan. Dia pernah bercita-cita menjadi dokter gigi. Tetapi, niat itu lama-lama pudar setelah seorang guru menyarankannya untuk belajar ilmu hukum.
Atas saran itulah dia kemudian melanjutkan studi ke Universitas North London. Lulus dari program studi hukum di universitas itu, dia kemudian aktif berorganisasi.
Dia tercatat menjadi petinggi di sejumlah organisasi kemasyarakatan. Dia tercatat sebagai wakil ketua Legal Action Grup (LAG), Ketua kelompok kebebasan sipil (NCCL). Selain itu, dia juga masih kerap diminta untuk menjadi dosen tamu di Universitas North London.
(dari berbagai sumber)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari