Dede Iskandar Pelaku Bakar Pacar Indah Daniarti Di Cianjur (Foto: Guruh/PojokSatu.id)
Dream - Polres Cianjur berhasil mengungkap kasus pembakaran seorang gadis bernama Indah Daniarti pada tanggal 1 Mei 2021. Dalam kasus ini, kekasih korban telah diamakan sebagai pelaku.
Kapolres Cianjur AKBP M Rifai menjelaskan, pelaku diketahui bernama Dede Iskanda alias Bentar, 31 tahun, warga Cidaun, Kabupaten Cianjur.
“ Pelaku Dede ini tega membakar hidup-hidup Indah (sebelumnya yang merupakan pacarnya) karena merasa cemburu dengan korban,” kata M Rifai dikutip dari Pojoksatu.id, Selasa, 11 Mei 2021.
Dari hasil penyelidikan, pelaku mengaku sakit hati atas ucapan korban.
" Jadi motifnya dia sakit hati," ucap Rifai.
Lebih lanjut Kapolres Cianjur itu juga membeberkan kronologi kejadian pembakaran gadis 22 tahun itu. Dikatakan, korban dibakar di rumahnya pada Sabtu, 1 Mei 2021 sore hari.
“ Jadi korban dibakar dengan cara menyiramkan bensin (Pertalite) pada seluruh tubuh korban dalam jarak dekat dan memantikan korek gas dilemparkan. Pelaku sempat memeluk korban, akibatnya ia pun mendapati luka bakar di bagian wajah,” terangnya.
Pelaku sendiri berhasil diamankan pada Senin, 10 Mei 2021 siang di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Peristiwa penangkapannya pun beredar di media sosial dan menjadi viral.
Informasi terakhir, setelah mendapat perawatan di Puskesmas Cidaun dan harus dirujuk ke RSHS, korban akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Luka bakar yang cukup serius menjadi penyebab utama kematiannya.
Kepada pelakunya, kita sangkakan kepada pelaku dengan Pasal 340 Jo. Pasal 338 KUHP, Pasal 355 ayat (1) dan (2) KUHP, Pasal 354 ayat (1) dan (2) KUHP, serta Pasal 353 ayat (1) dan (2) KUHP.
“ Untuk ancaman hukuman paling tinggi hukuman seumur hidup,” pungkasnya. (rif/pojoksatu)
Sumber: pojoksatu.id
Dream - Sungguh kejam perlakuan pasangan Lin dan Xiao kepada anak mereka. Pasangan tersebut sengaja membuat anak mereka kelaparan sampai meninggal dunia.
Pasangan ini mengunci anak mereka yang berusia dua tahun di dalam kamar mandi selama tiga hari. Tak sampai di situ saja. Mereka sama sekali tak memberi makan anak yang tak berdosa tersebut.
Menurut Sin Chew Daily, Lin tidak ada selama Xiao bersama putra mereka di rumah. Merasa jengkel karena anaknya sering rewel, Xiao menguncinya di kamar mandi.
Saat Lin pulang ke rumah tiga hari kemudian, dia melihat anaknya sudah tidak bernyawa karena tidak makan selama tiga hari.
Badannya yang terkulai dekat kakus tampak kurus karena tidak makan tiga hari. Tubuhnya juga sudah dipenuh dengan kotoran dan air kencing.
Ketika petugas medis dan Pemadam Kebakaran Kota Taipei, Taiwan, datang ke lokasi, mereka menemukan anak itu penuh luka trauma di tubuhnya.
Anak itu sangat kurus dengan berat badan hanya 5,7 kilogram. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan dia tidak makan selama lebih dari seminggu.
Ketika polisi melakukan penyelidikan pada 2018, diketahui bahwa Lin, yang bekerja sebagai staf hotel, mengidap gangguan mental ringan.
Saat melahirkan anaknya, Lin dirawat oleh kerabat dan teman-temannya. Namun mereka berhenti pada bulan Agustus di tahun yang sama.
Bersama saudara lelakinya, Lin dipaksa pindah ke Taipei. Dia bekerja di hotel untuk membiayai kehidupan bersama anaknya.
Lin dan saudaranya akan mengunci anak malang itu di kamar mandi setiap kali dia menangis. Namun sebelumnya mereka akan memukuli anak itu.
Pada bulan September di tahun yang sama, Lin bertemu Xiao secara online dan mengundangnya untuk tinggal bersama saudaranya di kamar sewaan berukuran sempit.
Selama tinggal bersama, Lin dan Xiao akan melemparkan sisa-sisa roti kepada anak itu setiap kali dia menginginkan makanan!
Parahnya lagi, setiap kali anak itu membuat keributan, Lin akan 'menanganinya'dengan memasukannya ke kamar mandi.
Ketiga orang dewasa tersebut terus menerus menganiaya korban sampai mereka meninggalkan kamar sewaan pada bulan Oktober.
Di pengadilan, jaksa mendakwa Lin telah menelantarkan anaknya untuk waktu yang lama tanpa memberikan makanan, perawatan atau bantuan yang layak.
Sementara Xiao, yang mengetahui situasi yang sebenarnya tetapi tidak melakukan apa pun untuk membantu. Dia hanya sibuk dengan Lin setiap hari, menghabiskan uang mereka bersenang-senang.
Lin dan Xiao saat ini sedang menjalani persidangan di Kantor Kejaksaan Distrik Taipei atas kasus penelantaran dan kematian seorang anak akibat kelalaian.
(Sah, Sumber: World of Buzz)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR