Soal Vaksin Mandiri, Menkes Budi Tak Ingin Ada Persepsi yang Kaya Duluan

Reporter : Sugiono
Sabtu, 20 Februari 2021 18:53
Soal Vaksin Mandiri, Menkes Budi Tak Ingin Ada Persepsi yang Kaya Duluan
Beberapa waktu belakangan sebagian warga masyarakat dibuat bingung dengan vaksin vaksin gotong royong atau mandiri.

Dream - Dalam beberapa waktu belakangan sebagian warga masyarakat dibuat bingung dengan vaksin Covid-19 dengan sebutan vaksin gotong royong atau mandiri.

Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang vaksin gotong royong atau mandiri itu kini sedang disiapkan.

Vaksin gotong royong atau mandiri ini nanti penerapannya dilakukan secara mandiri oleh pihak swasta namun dengan beberapa panduan yang ditegaskan pemerintah.

Panduan pertama, kata Budi, vaksin mandiri tidak menghilangkan hak masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis.

" Ada prinsip dasar bahwa vaksin itu diberikan gratis ke seluruh rakyat Indonesia dari pemerintah, dan merupakan hak mereka. Jadi walaupun ada vaksin gotong royong tidak menghilangkan hak mereka untuk dapat vaksin gratis," jelas Budi dalam konferensi virtual pada Sabtu, 20 Februari 2021.

1 dari 5 halaman

Tentang Vaksin Mandiri

Yang kedua, sambung Budi, vaksinasi Covid-19 gotong royong ini merupakan hasil kerja sama pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pihak swasta. Tujuannya hanya satu, yaitu untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 secara nasional.

" Semakin cepat vaksinasi, maka akan semakin baik. Jangan sampai kekebalan tubuh masyarakat yang divaksin selesai, tapi program vaksinasi belum selesai," jelasnya.

Masalahnya, sampai sekarang belum ada bukti ilmiah pasti, yang menyatakan berapa lama vaksin Covid-19 ini bisa memberikan kekebalan tubuh.

2 dari 5 halaman

Vaksin Bukan untuk Diperjualbelikan

Prinsip ketiga, vaksinasi mandiri tidak boleh menimbulkan persepsi di kalangan warga masyarakat bahwa orang kaya yang didahulukan mendapat vaksin.

" Jangan sampai pemberian vaksin ini bisa membuka persepsi bahwa yang kaya bisa duluan (disuntik vaksin)," sambungnya.

Budi menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 bukan merupakan konsep bisnis. Menurutnya, di seluruh dunia tidak ada yang menjadikan vaksinasi sebagai bisnis untuk diperjualbelikan.

" Jadi dengan demikian, konsepnya lebih pada kita mengajak membangun mekanisme gotong royong. Semua pemangku kepentingan melakukan vaksinasi bagi seluruh rakyat," tutur Budi.

Karena itu, untuk menyelesaikan masalah pandemi dibutuhkan kerja sama semua pihak. Hal ini tidak bisa dilakukan secara eksklusif oleh pemerintah, tapi harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.

3 dari 5 halaman

Indonesia Menuju Mandiri dalam Hal Vaksin

Saat ini Indonesia tengah berusaha untuk mandiri dalam pengadaan vaksin Covid-19. Kehadiran vaksin merah putih diharapkan bisa mewujudkan hal tersebut.

Vaksin merah putih ini dikembangkan oleh konsorsium nasional yang melibatkan Lembaga Biologi Molokuler Eijkman, perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga penelitian lain. Untuk proses pengujian seperti praklinik dan uji klinik dilakukan oleh perusahaan BUMN, yakni PT Bio Farma (Persero).

Eijkman akan mengirimkan bibit vaksin Covid-19 kepada Bio Farma pada Maret 2021 untuk proses pengujian lebih lanjut, termasuk praklinik dan uji klinik.

4 dari 5 halaman

Vaksin Merah Putih Berpotensi untuk Diekspor

Dalam keterangannya, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek, Ali Ghufron Mukti, mengatakan untuk tahap awal vaksin merah putih diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Namun rencana ke depan juga untuk diekspor ke luar negeri.

" Untuk kebutuhan dalam negeri kita penuhi terlebih dahulu, lalu kita juga berorientasi ekspor. Karena sekarang kita belum bisa memenuhi sendiri, masih impor," kata Ghufron dalam diskusi daring Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi, pada Selasa (9/2/2021).

Kemandirian dalam pengadaan vaksin ini dinilai sangat penting bagi Indonesia. Salah satunya karena nilai ekonomi dari vaksin tersebut yang sangat tinggi, sehingga akan sangat penting untuk perekonomian di masa depan.

" Vaksin ini adalah bisnis besar, maka kita harus mampu mandiri. Jadi kemandirian bangsa ini sangat penting untuk ekonomi karena ekonomi yang bagus adalah yang berbasis inovasi," jelasnya.

5 dari 5 halaman

Saatnya Indonesia Mandiri Vaksin

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto, menambahkan bahwa Bio Farma sangat berharap Indonesia bisa mandiri dengan memproduksi vaksin merah putih untuk menggantikan impor. Bukan hanya dalam pengembangan vaksin, tapi juga memproduksinya di dalam negeri.

Bio Farma, kata Bambang, terus berkomunikasi dengan konsorsium riset dan inovasi Covid-19 untuk mendukung pengembangan vaksin merah putih.

" Kita memang harus mandiri di atas kaki sendiri untuk bisa memproduksi. Bio Farma dengan kemampuan yang ada saat ini mudah-mudahan bisa menyinergikan apa yang dilakukan lembaga pemerintah dan perguruan tinggi dalam berbagai berbagai riset vaksin Covid-19," jelasnya.

" Sehingga selain kebutuhan dalam negeri, kita juga bisa ekspor untuk negara-negara yang membutuhkan vaksin," sambungnya.

Terlepas dari kehadiran vaksin Covid-19, Bambang menegaskan agar masyarakat terus menjalankan protokol kesehatan agar bisa keluar dari pandemi ini.

" Jangan sampai lengah dengan adanya vaksin, karena harus tetap menjaga protokol kesehatan dan pola hidup bersih," ujarnya.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar