Dream - Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan memastikan Pegi Setiawan alias Perong sebagai satu-satunya buronan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Dari hasil penyidikan mendalam dipastikan jumlah tersangka dalam kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon hanya hanya 9 orang, bukan 11.
Surawan meyakini sosok pria di Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Eki dan Vina Cirebon delapan tahun silam sebagai Pegi Setiawan alias Perong.
Keyakinan itu diperoleh Surawan berdasarkan sejumlah bukti dan keterangan dari para saksi.
" Bahwa kita yakinkan bahwa Pegi Setiawan adalah ini," ujar Kombes Surawan dalam konfrensi pers di Mapolda Jabar, Minggu, 26 Mei 2024. Hadir pada kesempatan kala itu adalah Pegi Setiawan yang dikawal dua penyidik.
Menurut Surawan keyakinan polisi didasarkan pada sejumlah dokumen terkait identitas Pegi alis Perong yang diperoleh penyidik dari keluarga maupun sumber lain.
Dokumen yang diperoleh penyidik di antaranya Kartu keluarga, ijazah SMP, satu lembar Kartu Indonesia Pintar, dan dua lembar kartu ujian atas nama Pegi Setiawan.
Penyidik juga meyakini sosok pria yang ditangkap sebagai Pegi alias Perong dari nomor Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sepeda motor berwarna pink yang diperoleh dari rumah orangtua korban.
Saat penyidikan, polisi menemukan barang bukti baru dari rumah orangtua tersangka berupa dua lembar STNK sepeda motor dengan nomor polisi B 3408 TFV dan D 6247 PIK. " Kita sudah ada STNK-nya, walaupun motornya belum dapat," ujarnya.
Dari sejumlah dokumen dan keterangan para saksi tersebut, penyidik Polda Jabar meyakini sosok pemuda SPO yang ditangkap belum lama ini sebagai Pegi alias Perong yang menjadi otak pembunuhan Eki dan Vina di Cirebon pada tahun 2017 silam.
" Kita yakinkan bahwa ini adalah PS atau pegi Setiawan," ujarnya.
Sementara Kadiv Humas Polda Jabar, Kombes Pol Julus Abraham Abast menambahkan para penyidik selama proses penyidikan mendapat keterangan dari lebih dari dua saksi yang menyatakan bahwa tersangka PS berada di lokasi pada saat kejadian.
" Jadi kita bukan mereka-reka berdasarkan asumsi. Tentu teman penyidik bekerja berdasarkan prosedur yang ada, alat bukti, dan barang bukti yang didapatkan," ujar Abast.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik