Airfinity, perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, mengungkapkan sekitar 9.000 orang di China kemungkinan meninggal dunia setiap hari akibat COVID-19.
Namun karena eksperimen di China tidak dibarengi biosekuriti yang baik. Alhasil terjadi kebocoran di laboratorium di Institut Virologi Wuhan, yang kemudian memicu merebaknya virus Corona.
Belum reda penyebaran SARS-Cov-2 yang telah meluluhlantakan hampir seluruh negara di dunia, kini muncul virus baru yang mirip dengan penyebab COVID-19 itu.