Larangan Rasul yang Sering Dilanggar Suami Saat Jimak

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 4 Agustus 2016 08:01
Larangan Rasul yang Sering Dilanggar Suami Saat Jimak
Padahal bila hal terus berlangsung, maka dapat menjadi penyebab kehancuran rumah tangga. Apakah larangan tersebut?

Dream - Sejatinya Islam telah mengatur tata cara berjimak (hubungan intim) antara pasangan suami istri. Namun ada beberapa hal yang seringkali terlupakan.

Seperti halnya larangan dari Rasulullah SAW ini. Padahal bila hal terus berlangsung, maka dapat menjadi penyebab kehancuran rumah tangga.

Apakah larangan tersebut? Simak halaman berikutnya!

 

 

 

(Ism) 

1 dari 3 halaman

Banyak orang yang Justru Melanggar

Banyak orang yang Justru Melanggar © Dream

Dream - Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menjada pandangan dan kesucian diri. Sebab setelah menikah seseorang bisa memenuhi kebutuhan biologisnya dengan halal dan terhormat.

Namun sayangnya banyak umat Muslim yang asal menikah dan lebih banyak lagi yang asal-asalan ketika mendatangi istrinya. Padahal jima adalah salah satu ibadah unggulan yang disebut kenikmatan surga.

Dikarenakan minimnya ilmu dan kurangnya semangat untuk mempelajari hal-hal yang terkait jima', maka banyak orang yang justru melanggar apa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

 

2 dari 3 halaman

Tidak Terburu-buru

Tidak Terburu-buru © Dream

Dream - Salah satunya adalah tidak terburu-buru mengakhiri jimak. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Haitsami dan Abu Ya'la dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“ Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi (jimak dengan) istrinya, maka hendaknya berlaku jujur. Jika ia mengakhiri hubungan sebelum istri terpenuhi kebutuhannya, maka jangan terburu-buru mengakhiri sampai istri terpenuhi hajatnya.”

 

3 dari 3 halaman

Dapatkan Kenikmatan Sedangkan Istrimu...

Dapatkan Kenikmatan Sedangkan Istrimu... © Dream

Dream - Kemudian Umar bin Abdul Aziz pun berkata, ”Janganlah kamu menjimak istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan, supaya engkau tidak mendahului dia menyelesaikan jimaknya (maksudnya engkau mendapatkan kenikmatan sedangkan istrimu tidak).” (Al-Mugni lbni Qudamah 8/136, Darul Fikr, Beirut, cet. I, 1405 H, syamilah)

Inilah salah satu diantara panduan jimak yang sering diabaikan oleh para suami. Kebanyakan mereka hanya mendatangi istrinya di saat butuh dan kemudian segera menuntaskan tanpa memperhatikan kondisi istrinya.

Para lelaki ini ingin segera dilayani dan menuntaskan kebutuhannya, namun tidak memperhatikan istri dan pencapaian kebutuhan dalam hal ini.

Berdasarkan penelitian terakhir ada lebih dari 70% istri tidak tercukupi kebutuhan jimaknya. Sehingga... Ulasan selengkapnya klik di sini.  (Ism) 

Beri Komentar