Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Hadis merupakan salah satu rujukan dalam literasi keilmuan Islam. Hadis sendiri berisi ucapan, perbuatan, maupun sikap Rasulullah Muhammad SAW terkait masalah tertentu.
Sebagian hadis juga memuat kisah yang terjadi di seputar kehidupan Rasulullah dan para sahabat. Kisah itu menjadi dasar bagi umat Islam dalam memandang suatu masalah.
Ada beberapa kisah yang terkenal dalam sejarah Islam. Salah satunya adalah badui yang kencing di dalam masjid.
Kisah itu menjadi rujukan bagaimana Rasulullah mengajarkan cara membersihkan najis di dalam masjid. Tetapi, hingga saat ini tidak diketahui siapa nama orang yang kencing di masjid tersebut.
Memang banyak nama yang tidak disebutkan dalam hadis. Padahal, mereka merupakan sosok utama yang menjadi latar belakang munculnya sebuah hadis.
Dikutip dari NU Online, para ulama hadis menyebut mereka yang namanya tidak dicantumkan dalam hadis dengan istilah 'mubham'. Asal katanya yaitu 'abhama-yubhimu' artinya 'tidak jelas'.
Terkadang, dalam redaksi hadis digunakan istikah 'rajulun' yang berarti 'seorang pria'. Ada juga hadis yang menggunakan istilah lebih spesifik seperti 'rajulun min a'raby' artinya 'pria dari Arab kampung' atau 'badui'.
Sampai sekarang, sosok semacam ini tidak diketahui identitasnya. Bahkan kita tidak bisa memastikan apakah dia pria atau wanita, anak-anak atau dewasa, jompo atau muda. Identitas baru bisa diketahui apabila Rasulullah SAW menjelaskannya kepada para sahabat di akhir kisah.
Sebagai contoh, Rasulullah SAW didatangi seorang pria ketika berada di padang pasir. Pria itu muncul tiba-tiba dan membuat para sahabat keheranan.
Penyebabnya, tidak ada jejak perjalanan dari pria itu. Di belakangnya, tanah ada bekas pijakan kaki.
Barulah para sahabat tahu setelah Rasulullah mengatakan siapa pria itu.
" Dia adalah Jibril, dia datang untuk mengabarkan tentang agama kalian."
Mahmud Thahhan dalam kitab Taysir Musthalahil Hadis menjelaskan cara mengenali mubham. Caranya dengan membandingkan berbagai riwayat hadis serupa atau lewat keterangan ahli biografi.
Pada taraf lanjut, sosok mubham diketahui melalui hubungan guru-murid, wilayah tinggal, dan banyak cara lainnya. Tentu masing-masing ulama punya cara masing-masing.
Para ulama menilai penting mengetahui mubham dalam matan hadis. Tujuannya untuk memahami pesan yang disampaikan dalam suatu hadis.
Tetapi, ulama menekankan jauh penting memahami maksud disampaikannya hadis daripada berdebat mengenai siapa orang yang dimaksud. Tentunya, persoalan penilaian sanad sudah selesai dulu.
Sumber: NU Online.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi