Artis (2): Setelah Caisar Tak Lagi Jadi Kaisar

Reporter : Bimo
Senin, 23 Maret 2015 18:45
Artis (2): Setelah Caisar Tak Lagi Jadi Kaisar
Pencipta Goyang YKS ini melepas semua aktifitas show nya. Kini dia menggeluti berjualan tahu dan kaos.

Dream - Rumah berlantai dua di Kompleks The Address Cibubur, Blok H 58, Depok, Jawa Barat, itu tampak sepi. Semua pintu tertutup rapat. Kecuali bagian garasi yang berisi sebuah mobil Toyota Fortuner gagah berkelir putih.

Dream yang sudah membuat janji bertemu sang empunya segera mengetuk pintu, “ Assalamu’alaikum.”

Terdengar sambutan dari dalam rumah. Pintu terbuka bersama kemunculan pria bergamis merah marun dan berkopiah. Senyum ramah menyambut Dream. “ Silakan masuk.”

Dialah pemilik rumah itu. Caisar Aditya Putra. Pria yang beberapa tahun belakangan kerap wara-wiri di layar kaca. Namanya begitu kondang. Melambung melalui acara “ Yuk Keep Smile” atau YKS di sebuah stasiun televisi swasta.

Setiap show di daerah selalu membetot massa. Namanya dielu-elukan. Disambut bak raja. Tampilan khas layaknya Kaisar Romawi menjadi tren, terutama di kalangan anak-anak. Tarian “ goyang Caisar” yang dia ciptakan selalu membius penonton di manapun dia tampil.

Namun, kini semua berubah. Setelah acara yang membesarkan namanya itu dihentikan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), segala ketenaran pun perlahan pudar. Mukanya tak lagi muncul di televisi. Tiada lagi panggung gemerlap untuk Caisar.

“ Sekarang saya mendapat hidayah,”…

1 dari 4 halaman

`Saya Sudah Mendapat Hidayah`

`Saya Sudah Mendapat Hidayah` © Dream

“ Sudah nggak menerima lagi show apapun. Sekarang saya sudah mendapat hidayah, lebih fokus untuk memotivasi agama ke orang-orang,” tutur Caisar kepada Dream, Jumat pekan lalu.

Sejak lengser dari pentas hiburan, Caisar lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga di kediamannya. Kini, kostum ala Kaisar Romawi itu ditanggalkan. Berganti gamis. Mahkota yang biasa dipakai saat show juga telah diganti kopiah.

“ Tiba-tiba saya merasa terpanggil. Batin saya kurang nyaman bila lama-lama di sana (YKS). Bukan mengajak orang salat, malah ajak orang joget,” kata dia.

Caisar yang mengaku sudah ingin mundur dari dunia hiburan sejak masih berjaya di YKS itu kini bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Dia juga punya lebih banyak waktu untuk keluarga. “ Bisa saling mencintai, memeluk, lebih menikmati hidup.”

Tak menjadi artis, bukan berarti hidup Caisar dan keluarga tamat. Bersama sang istri, Indadari Mindrayanti, pemuda kelahiran Jakarta 29 Agustus 1989 itu tengah merintis sejumlah bisnis. “ Saya belajar berdagang tahu dan baju bareng sama istri,” tutur dia.

Caisar pun mengajak Dream masuk ke ruang…

2 dari 4 halaman

Menguras Tabungan untuk Dakwah

Menguras Tabungan untuk Dakwah © Dream

Caisar pun mengajak Dream masuk ke ruang keluarga. Melihat usaha kaos yang tengah dia bangun. Ruangan di bagian tengah itu terlihat seperti kapal pecah. Kaos yang terlipat di dalam plastik menumpuk di tiap sudut. Beberapa bahkan berserak di lantai.

Sejak awal 2015, rumah ini rupanya menjadi gudang kaos dagangan Caisar. “ Saya coba berbisnis sambil melakukan syiar agama. Mendapat rezeki yang halal dan berkah. Mengikuti cara berdagang Rasulullah dari kejujuran dan keikhlasan,” kata Caisar.

Bisnis kaos ini merupakan ide Caisar. Sejak “ pensiun dini” dari dunia artis, dia menyampaikan ide itu kepada sang istri. Akhirnya, dengan sisa tabungan yang ada, rencana itu diwujudkan.

“ Modal awal Rp 700 ribuan dari tabungan sendiri sama istri. Modal itu sudah termasuk sablon sampai percetakan. Kita hanya order saja sama orang percetakan.”

Dari rumah itulah roda bisnis kaos ini digelindingkan. Dagangan itu dia pasarkan melalui website www.kaoscaisar.com. “ Tapi kami punya rencana membuka toko di Blok M Square. Mungkin bulan depan sudah siap, tinggal display barang di sana,” tutur Caisar.

Kaos-kaos yang dijual bermotif unik. Caisar memilih gambar maupun kata-kata Islami untuk ditampilkan pada kaos-kaos dagangannya. Seperti kata pengingat salat maupun pesan untuk menjalankan sunah Nabi.

“ Ini juga bentuk dakwah kami melalui pesan dan gambar di kaos. Ketimbang pakai baju gambar tengkorak,” ucap Caisar.

Respons pasar pun sangat luar biasa. Banyak kalangan menyukai kaos Caisar. Terutama kalangan muda. Kaos-kaos itu banyak diorder oleh warga Indonesia di Brunei Darussalam hingga Korea Selatan untuk dijual lagi.

“ Alhamdulilah banyak yang minat, anak-anak muda, artis contohnya si Omesh, Wendi, masih banyak lagi,” tutur Caisar.

Dalam sehari, Caisar mampu menjual….

3 dari 4 halaman

Hidup Lebih Nyaman

Hidup Lebih Nyaman © Dream

Dalam sehari, Caisar mampu menjual puluhan kaos seharga Rp 99 ribu hingga Rp 125 ribu perpotong. “ Sebulan omzet Rp 20 jutaan. Kadang nggak menentu juga, yang tahu itu semua istri.”

Di tengah percakapan yang hangat, Indadari muncul. Perempuan bercadar itu turut meriung bersama dalam percakapan. “ Alhamdulilah, saya mendukung apa yang dijalankan Caisar,” tutur Indadari.

Caisar dan istri mengajak Dream ke bagian lain rumah mereka. Sebuah ruangan seukuran separoh lapangan bulutangkis. Dulu, kamar itu digunakan untuk salon kecantikan, usaha yang pernah dijalankan Indadari. Namun kini dipenuhi oleh busana muslimah. Salon itu telah disulap menjadi butik.

“ Saya lebih senang dan nyaman Caisar yang sekarang. Lebih dekat dengan Allah, dekat sama keluarga. Nggak seperti dulu pulang malam terus, sampai nggak sempat salat Subuh, Magrib, Isya,” ujar perempuan yang tengah mengandung itu.

Dalam percakapan itu pula, Caisar berkisah tentang bisnis mereka yang lain, yaitu “ tahu joget” yang mereka rintis sejak tahun lalu. “ Kalau modal tahu joget, istri yang tahu. Karena itu punya dia. Saya hanya marketingin saja, foto-foto menu,” kata Caisar.

Kios “ tahu joget” itu terletak di Jalan…

4 dari 4 halaman

Menutup Hati untuk Dunia Selebrity

Menutup Hati untuk Dunia Selebrity © Dream

Kios “ tahu joget” itu terletak di Jalan Leuwinanggung, beberapa meter dari kompleks rumahnya. Kios kecil itu diapit dua minimarket. Sebuah banner bergambar Caisar dan berbagai menu terpampang di bagian depan.

Kios yang buka mulai pukul sepuluh pagi hingga tiga sore itu menjajakan berbagai menu. Tak hanya tahu, melainkan juga siomay, cilok, soto mie, dan yamin. “ Dua bisnis ini saya nikmati saja, kenapa mesti malu dagang,” ujar Caisar.

Dia mengaku, dari dua bisnis ini keluarganya sudah bisa hidup. “ Alhamdulilah rezeki sudah ada yang ngasih, pendapatan bisa mencukupi keluarga. Asalkan kita selalu berdoa dan berusaha,” kata dia.

Bagi Caisar, penghasilan sebagai artis sama saja dengan pendapatan dari bisnis yang telah dia rintis. Yang penting, kata dia, bagaimana mensyukuri apa yang telah didapat. “ Penghasilan yang didapat sama saja. Jual baju lebih nyata, hasilnya ada di depan mata setiap harinya,” tambah Caisar.

Caisar rupanya benar-benar telah menenggelamkan diri dalam bisnis-bisnis itu. Dia sudah menutup rapat hatinya untuk dunia hiburan. “ Sudah nggak mau lagi,” kata dia.

Beri Komentar