Anti Aging (Foto: Shutterstock)
Dream - Perilaku wanita dalam mempercantik diri berubah seiring dengan perkembangan waktu. Sebagai manusia yang lahir di era digital, generasi Z dikenal memiliki karkater unik, yang membedakannya dengan generasi lain. Termasuk dalam hal kecantikan.
Berdasarkan survei ZAP Beauty Index 2020, generasi Z mulai melirik produk kosmetik dan perawatan kecantikan sejak usia 13 tahun. Bahkan mereka telah mempertimbangkan menggunakan produk dengan fungsi anti aging.
" Menariknya lagi, generasi Z menggunakan hampir seluruh pendapatan mereka untuk perawatan. Berbeda dengan generasi Y yang hanya mengeluarkan 30 persen pendapatan mereka dan generasi X yang justru kurang dari 5 persen untuk urusan kecantikan," tutur Fadly Sahab, CEO ZAP di Jakarta, Selasa 21 Januari 2020.

Salah satu produk kosmetik yang paling laris di kalangan generasi Z adalah concealer. Mereka memakainya untuk menutupi bekas jerawat yang banyak muncul di usia pubertas. Selain itu, ada enam produk kecantikan yang juga wajib digunakan perempuan Indonesia setiap hari.
" Produknya meliputi facial wash, moisturizer, toner, serum, essence, dan eye cream. Facial wash memiliki peminat paling banyak di kategori skincare, yaitu 92,4 persen," papar Yosanova Savitry, Chief Operation MarkPlus Institute.
Jika di 2018 perempuan memaknai 'cantik' adalah bertubuh sehat atau fit, definisi tersebut mulai bergeser di awal 2019.
" Sebesar 46,7 persen responden mendefinisikan 'cantik' sebagai penampilan keseluruhan atau well-dressed. Namun yang pasti, kulit cerah dan glowing masih menjadi definisi 'cantik' bagi 82,5 persen perempuan Indonesia," ujar Yosanova.

Hal ini juga mendorong pertumbuhan tren sheet mask di kalangan generasi Z. Sebanyak 20,2 persen generasi Z memakai sheet mask setiap hari dibandingkan generasi Y dan Z.
" Yang pakai sheet mask lebih banyak dibandingkan yang pakai sunscreen. Mereka (generasi Z) ingin efek langsung, besok pagi glowing," sambungnya.
Hidup di era serba digital, keputusan generasi Z dalam membeli produk kecantikan sangat bergantung dari influencer. Terutama di sosial media Instagram dan YouTube.

" Mereka pasti punya sosok panutan. Sebanyak 54 persen memilih sosok influencer sebagai panutan dan 64,2 persennya nyaman berbelanja produk kecantikan di e-commerce," kata Yosanova.
Poin utama yang menjadi penentu generasi Z dalam membeli produk adalah review atau ulasan. Influencer kerap mengulas berbagai produk dengan bentuk yang menarik seperti foto dan vlog.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

