Kakek Ali Menjual Buku Di Bandara Kuala Lumpur Dengan Harga Seikhlas Pembeli (ohbulan.com)
Dream - Ini adalah kisah Ali, kakek sederhana asal Malaysia penjual buku-buku agama. Dia tak mematok harga, para pembeli cukup membeli dengan seikhlasnya.
Ali tidak mengharapkan untung besar. Dia hanya ingin orang-orang bisa belajar agama melalui buku-buku dagangannya. Itulah cara dia berdakwah kepada sesama umat Islam di negaranya.
Ali ini biasa mangkal mulai jam 6 sore di lantai dua di jalan antara yang menghubungkan area transit dengan terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Berdiri seorang diri, dia tak jemu-jemu memberi salam setiap penumpang yang keluar masuk pintu transit sembari menawarkan dagangannya.
Meski lelah, tapi wajahnya tenang, mukanya bersih, dan meski sederhana namun pakaiannya terlihat terurus. Dia tak nampak seperti pengemis.
© Dream
Seorang pengguna Facebook, Arif Sukri, sangat tersentuh dengan kesederhanaan dan pandangan hidup yang mulia dari Kakek Ali ini.
Arif sengaja mendekati Ali dan mengajaknya berbincang-bincang.
" Assalamu 'alaikum. Paman jual apa?" sapa Arif.
" Wa'alaikum salam. Saya jual buku ini. Mari lihat, semuanya buku-buku agama," jawab Ali.
Tepat sekali tebakan Arif. Kakek sederhana itu bukan peminta sedekah seperti orang lain yang ada di sepanjang kaki lima di bandara.
Tapi aneh juga, Ali jualan buku di tempat seperti ini. Arif kemudian menanyakan harga buku yang ditawarkan.
Dengan lembut, Ali menjawab, " Seikhlas hati anak saja. Terserah mau bayar berapa."
Ya Allah, Arif terdiam sebentar. Dia merasa tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Buku-buku agama itu dijual dengan harga seikhlasnya? Arif baru kali ini mendengar yang seperti ini.
Sembari memilih buku, Arif mencoba bertanya Pak Ali jualan di bandara dengan bayaran seikhlasnya.
" Saya berjualan di sini sudah lama. Waktu pagi saya cari buku, setelah sore saya akan jual. Kalau anak lihat, semua ini buku-buku agama. Dan siapa pun yang mau beli buku saya, bayar semampunya. Anak-anak sekolah juga banyak yang lewat sini," kata Ali.
" Tidak semua orang punya uang banyak. Jadi saya ikut kemampuan mereka saja, dan mudah-mudahan mereka paham tentang agama," ucap Ali menambahkan.
© Dream
Arif tak menyangka kakek sederhana ini begitu tinggi cita-citanya. Arif kemudian bertanya tentang keuntungan yang didapat Ali dari berjualan buku.
" Untungnya terserah yang memberi rezeki saja. Saya yakin Allah tak sia-siakan orang yang ingin menolong orang karena agama Allah," kata Ali.
" Tujuan saya ingin menolong orang lain. Saya ingin mereka rajin membaca dan menolong karena Islam. Orang bilang apa, saya tidak peduli. Ada yang memandang sinis, menyebut saya orang gila," kata dia.
" Tapi tidak apa-apa. Saya percaya janji Allah. Allah tahu usaha saya ini untuk dakwah agama dengan cara saya," kata Ali.
Mendengar cerita yang menyentuh hati, Arif tak sadar hampir berlinang air mata.
" Rupanya masih ada orang semacam beliau yang punya niat mulia mendidik orang untuk gemar membaca buku-buku agama Islam," kata Arif.
Sumber: ohbulan.com
Advertisement
Kenalan dengan Satu-satunya Nahkoda Perempuan di Dishub Jakarta

GenBI, Komunitas Penerima Beasiswa Bank Indonesia

Kemenag Bakal Monitoring Jaminan Produk Halal MBG

Menkeu Purbaya Salurkan Rp200 Triliun ke Bank Himbara, Ini Tujuannya

7 Benda di Kamar Tidur yang Wajib Dibersihkan Lebih Sering dari yang Kamu Kira


Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Mantan PM Kanada Justin Trudeau dan Katy Perry Akhirnya Mesra di Depan Publik

Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo

Kenalan dengan Satu-satunya Nahkoda Perempuan di Dishub Jakarta

