Kacang Dal (Foto: Twitter)
Dream - Persiapan pernikahan tentunya harus dilakukan secara matang. Bukan hanya dilakukan oleh para calon pengantin, tapi juga orangtua mempelai. Seperti yang dilakukan seorang ibu di India.
Ia menyiapkan 'kamus kacang dal' untuk putranya karena bakal menikah dan keluar dari rumah. Beberapa jenin kacang sal yang merupakan makanan pokok warga India dimasukkan ke dalam plastik transparan.
Setelah itu, kacang tersebut ditempel di kertas lengkap dengan namanya. Hal ini agar sang anak tak salah dalam saat membeli kacang dal. Cerita ini diunggah oleh akun Twitter @ipskabra pada 18 Juli 2020 lalu.
A mother made this for his son ????
who is getting married Soon. ???????? pic.twitter.com/7ya9WF4W7k— Dipanshu Kabra (@ipskabra)July 18, 2020
" Seorang ibu membuat ini untuk putranya, yang sebentar lagi bakal menikah," tulis akun tersebut.
Cuitan tersebut kemudian viral dan banyak merespons kalau 'kamus dal' tersebut juga dibekali para ibu di India untuk anak perempuan yang segera menikah. Seperti komentar akun @drsushmita.
Ia menulis " Pak, ini bukan hanya untuk anak lelaki, tapi juga anak perempuan," ungkapnya. Wah, tampaknya 'kamus' kacang dal ini jadi modal penting sebelum menikah di India.
Dream - Setelah pandemi Covid-19 merebak pada April di Kalkuta, India, semua warga berusaha menjaga imunitas lebih ekstra dari biasa. Mulai dari minuman ramuan hingga makan manisan.
Sebuah kedai manisan di India sampai membuat produk khusus bernama 'Immunity Sandesh'. Sang pembuat mengungkap kalau manisan tersebut tersebut dari 15 rempah alami dan tanpa gula atau pemanis buatan.
Hal ini karena rempah-rempah mengandung zat yang bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh. Sandesh tersebut ternyata terbuat dari campuran kapulaga, kunyit, licorice, daun salam, lada hitam, lengkuas, jahe, jintan hitam, dan bubuk pala.
Rempah-rempah juga bertindak sebagai penjaga sistem kekebalan tubuh. Pemilik toko menambahkan rempah-rempah dalam Sandesh untuk membantu menyehatkan tubuh pelanggannya, terutama menangkal virus corona.
Camilan ini rupanya mengundang kontroversi. Banyak orang yang menganggap kalau manisan itu hanya sekadar mencari keuntungan dengan adanya corona. Bagaimana menurut Sahabat Dream?
Sumber: Times of India
Dream - Bisnis apapun dalam situasi pandemi seperti sekarang memang harus melakukan berbagai cara agar bisa bertahan, termasuk bisnis kuliner. Pengusaha harus kreatif dan memutar otak agar penjualan mereka tetap berlangsung, keuntungan di dapat, tanpa mengabaikan keselamatan konsumen dan pegawai.
Sebuah terobosan dilakukan oleh toko daging mentah McCann's Local Meats yang berbasis di Amerika Serikat. Sebelum pandemi, toko ini menjual langsung daging kepada pembeli yang dagang ke toko. Terdapat pelayan yang melayani, namun hal itu sangat berisiko jika tetap dilakukan.
Mereka akhirnya membuat mesin penjual atau vending machine khusus daging. Mesin dirancang khusus untuk menjaga suhu daging tetap beku agar selalu segar. Pelanggan yang datang tinggal memasukkan sejumlah uang, menekan tombol untuk memilih daging yang diinginkan, setelah itu daging langsung ada di depan mata.
Tak perlu kontak dengan orang lain dan tetap menjaga jarak serta menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menggunakan mesin. Dilansir dari Fox News, vending machine daging menjadi primadona baru untuk para pembeli di tengah pandemi virus Corona.
(Foto: FOxNews)
Kevin McCann, selaku pemilik toko mengaku harus mengisi ulang daging-daging steak sebanyak 4-5 kali dalam satu hari. Ia bercerita kalau dirinya tidak menyangka jika vending machine ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat.
Tak heran kalau daging di mesin ini laris manis. Selengkapnya baca di Diadona.id
Dream – Ada-ada saja yang dilakukan restoran untuk menarik perhatian pembeli. Misalnya, memberikan satu paket makan gratis untuk orang yang bertubuh pendek.
Dikutip dari World of Buzz, Kamis 11 Juni 2020, restoran Wo Men Zhe Yi Guo terletak di Gala City, Kuching, Malaysia.
Restoran hotpot ini memberikan daging gratis sepanjang satu meter, jika ada pengunjung yang makan bersama teman bertubuh pendek.
Ketentuannya, tinggi pria di bawah 165 cm dan perempuan 155 cm. Untuk bisa menikmati promo ini, kamu bisa pergi ke restoran tapi harus memesan dulu, ya.
Sekadar catatan, restoran itu buka setiap jam 11.00-01.00. Sayangnya, restoran ini menyediakan daging non halal.
Dream – Di tengah pandemi corona yang sedang melanda dunia, banyak pengusaha yang memutar otak untuk bertahan di industrinya masing-masing. Salah satu yang terkena dampak akibat corona yaitu usaha restoran.
Meski dirundung penghasilan yang makin seret, tak lantas para pelaku usaha ini menarik pemasukan lewat tagihan yang tak masuk akal.
Baru-baru ini tempat makan Por ejemplo Goog's Pub & Grub di Holland, Michigan menghebohkan jagat twitter. Pemilik usaha ini menerapkan pajak baru baru para pelanggan yang datang ke tempat makan mereka. Pengelola mengenakan pajak Covid-19 bagi para tamu.
Dikutip dari TMZ, Minggu 17 Mei 2020, pemilik resto tersebut, Brad White, mengatakan usahanya harus bisa beradaptasi di tengah perekonomian yang tidak stabil. Hal ini ia lakukan sebagai upaya menutupi kenaikan harga bahan pokok dan persediaan restoran.
White mengatakan bahwa setiap pembelian akan dikenakan biaya tambahan sebesar 86 sen untuk semua jenis barang pesanan seperti tas, peralatan makan, bumbu dan wadah styrofoam bagi pesanan take-away.
Pemiliki resto tersebut mengatakan, sebelum pandemi corona melanda, restonya dapat menjual 1.500 burger per minggu dengan harga satu bungkus daging yang hanya US$50 (Rp700 ribu).
Namun, setelah Covid-19 melanda, harga satu bungkus daging bisa mencapai US$96 (Rp1,4 juta). Covid-19 telah memukul keras pabrik daging di seluruh negeri, menjadikan pengolahan daging menjadi sulit.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya