Ada Covid-19, Ini 6 Strategi Bertahan Hidup Jelang Akhir Tahun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 November 2020 11:45
Ada Covid-19, Ini 6 Strategi Bertahan Hidup Jelang Akhir Tahun
Pandemi Covid ini memberikan ketidakpastian, terutama di bidang keuangan.

Dream – Pandemi Covid-19 berpotensi mengubah tatanan ekonomi dunia. Kekhawatiran terbesar adalah resesi ekonomi di banyak negara.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen. Ini artinya Indonesia sudah memasuki masa resesi ekonomi. Saat ini, Indonesia dan beberapa negara lainnya, seperti Korea Selatan hingga Amerika Serikat, telah masuk ke jurang resesi.

Sebetulnya, apa itu resesi ekonomi? Mengapa resesi perlu dihindari oleh banyak negara? Resesi ekonomi adalah suatu kondisi di mana perekonomian suatu negara mengalami penurunan selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini ditandai dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang minus.

Efek dari resesi ialah ekonomi yang lesu, hal ini berdampak pada daya beli masyarakat melemah, penghasilan merosot, rendahnya tingkat konsumsi, investasi tidak bergairah, hingga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Delapan bulan sejak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, belum ditemukannya vaksin serta pemberlakukan PSBB di beberapa wilayah membuat tatanan kehidupan masyarakat banyak yang harus berubah. Pembatasan aktivitas, membuat banyak perusahaan yang melakukan pemotongan gaji karyawan, merumahkan karyawan atau cuti di luar tanggungan, pemutusan hubungan kerja (PHK), kredit macet, dan penundaan ekspansi oleh pengusaha.

Selama pandemi, bursa saham juga bergerak fluktuatif merespons setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Lalu, apa yang harus dilakukan?

 

1 dari 6 halaman

Amankan Sumber Penghasilan

Dikutip dari keterangan tertulis Allianz Indonesia, Kamis 26 November 2020, pertama, mengamankan sumber penghasilan. Pertahankan sumber penghasilan seberapapun sulitnya.

Jika kamu adalah karyawan, tunda dulu rencana resign atau pensiun dini. Dalam kondisi pandemi dan resesi, cashflow akan menyelamatkan kita di kondisi darurat, misalnya jatuh sakit.

 

Jika seorang pekerja lepas dengan banyak klien atau pemberi kerja, berusahalah sekuat mungkin agar kontrakmu tetap berjalan. Dengan demikian, penghasilan selama masa pandemi ini tetap aman.

Kamu juga bisa mulai mempertimbangkan alternatif penghasilan, contohnya berjualan online. Manfaatkan talenta yang dimiliki saat ini untuk menghasilkan pendapatan.

2 dari 6 halaman

Mengamankan Dana Darurat

Ke dua, mengamankan dana darurat. Masa pandemi dan resesi ekonomi adalah masa di mana ketahanan dana darurat diuji. Jika disiplin menjaga porsi dana darurat, seberat apa pun kondisi ekonomi yang diuji saat ini, kamu bisa melanjutkan hidup tanpa berutang.

Untuk yang masih lajang, para perencana keuangan umumnya menyarankan untuk menyiapkan dana darurat minimal tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Sementara bagi yang telah berkeluarga, baik punya anak atau belum punya anak, idealnya Sahabat Dream menyiapkan dana darurat enam kali hingga sembilan kali pengeluaran bulanan.

Sesuai namanya, dana darurat ini bisa digunakan untuk hal-hal mendesak, seperti biaya pengobatan jika kamu atau anggota keluarga sakit, bayar utang agar tidak macet, atau membiayai kebutuhan sehari-hari jika kehilangan pekerjaan. Dana darurat dapat disimpan dalam tabungan, deposito atau instrumen pasar uang lainnya.

3 dari 6 halaman

Hindari Pengeluaran Besar

Ketiga, menghindari pengeluaran besar. Tunda dulu segala rencana yang membutuhkan pengeluaran besar. Terlebih jika itu harus mengambil dana daruratmu. Tanyakan ke dirimu sebelum belanja, keinginan, atau kebutuhan lainnya.

Contohnya, jika berencana membeli gadget puluhan juta dan berniat menggunakan dana darurat, ada baiknya rencana tersebut ditunda hingga kamu benar-benar punya dana yang cukup untuk keperluan tersebut, tanpa mengutak-atik dana darurat.

Jika memang punya rencana mendesak, contohnya menikah, dan kamu telah memiliki dana khusus untuk itu tanpa mengutak-atik dana darurat, kamu boleh saja tetap melangsungkan acara tersebut.

4 dari 6 halaman

Hindari Utang

Ke empat, menghindari utang dan mencari pekerjaan baru. Tujuan menghindari pengeluaran besar adalah agar kamu terhindar dari utang.

Pada masa tidak menentu seperti sekarang, kita tidak tahu apakah besok masih memiliki penghasilan atau tidak, apakah penghasilan akan bertahan atau berkurang dan sampai kapan kondisi ini akan berlangsung.

Jadi, sebaiknya hindari diri dari kewajiban utang yang akan membuat cashflow semakin tertekan. Sebab, jika di tengah jalan tidak mampu membayar cicilan utang, kamu akan menanggung bunga yang menggulung, yang lagi-lagi akan menekan arus kas.

5 dari 6 halaman

Cari Pekerjaan Baru

Ke lima, saat kehilangan pekerjaan, jangan terlalu lama dalam kesedihan. Cobalah mencari sumber penghasilan baru, baik membuka usaha sendiri atau melamar pekerjaan di perusahaan lain.

Jangan takut mencoba hal yang sebelumnya belum pernah dicoba. Dengan konsisten mengeluarkan waktu dan tenaga sama seperti yang dicurahkan sebelumnya, maka kamu sudah berada di jalur yang tepat dalam memupuk jam terbang dan keahlian.

Sembari menyiapkan sumber penghasilan baru agar stabil, kendalikan pengeluaran dengan berhemat berdasarkan skala prioritas. Ini bermanfaat agar pengeluaran tidak lebih banyak dari pemasukan, yang bisa berakhir pada jerat utang.

6 dari 6 halaman

Punya Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa

Ke enam, memastikan punya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa tetap aktif. Dengan memiliki asuransi yang aktif, maka kamu bisa bekerja dan berusaha dengan tenang, meski di tengah ketidakpastian ekonomi dan pandemi.

Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, saat ini yang menjadi fokus adalah kesehatan. Yang diutamakan adalah asuransi kesehatan. Kalau asuransi jiwa diutamakan untuk yang sudah punya tanggungan atau pemberi nafkah, asuransi kesehatan penting untuk dimiliki semua orang.

“ Ditambah saat ini semakin banyak risiko yang bisa terjadi terhadap kita di tengah pandemi ini,” kata Prita.

Kalau sudah ada BPJS atau asuransi kantor bagaimana? Benefit kesehatan kantor akan menggantikan biaya perawatan. Sebaiknya sebagai tambahan, jangan ambil asuransi kesehatan biasa, tapi ambil yang punya santunan tunai harian dan penyakit kritis. Karena untuk benefit perawatan sudah bisa di-cover oleh kantor.

Lebih lanjut Prita mengatakan, selain harus sesuai dengan kebutuhan proteksi keluarga, pada saat membeli asuransi, kamu juga perlu memahami isi polis dan pastikan membayar premi asuransi sesuai kemampuan finansial (idealnya 5 persen dari penghasilan) karena membeli asuransi berarti mendapatkan rasa tenang dari risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Selain itu, memiliki proteksi memberikan beberapa keuntungan, yaitu meminimalkan kerugian finansial, membantu cashflow saat terjadi musibah, serta memberikan ketenangan hidup bagi kamu dan keluarga.

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar