Ada Menteri Yang Akan Dipertahankan Oleh Joko Widodo Dalam Menjalankan Pemerintahannya. (Foto: Setkab.go.id)
Dream – Pelantikan Joko Widodo sebagai presiden Indonesia periode 2019—2024 tinggal hitungan hari. Direncanakan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin akan menjalani proses pelantikan pada Minggu 20 Oktober 2019 jam 14.00 WIB.
Selain momen pelantikan, publik menunggu jajaran kabinet baru yang akan dibentuk pasangan pemimpin baru lima tahun ke depan ini.
Berbicara usai pertemuan dengan pimpinan DPR RI, Presiden memberikan sedikit bocoran tentang jajaran menteri yang akan dipilihnya untuk periode kedua.
Dikutip dari setkab.go.id, Rabu 16 Oktober 2019, Jokowi memastikn akan ada sejumlah menteri yang tetap dipertahankan. Orang-orang ini akan bersamanya untuk menjalankan pemerintahan pada periode 2019—2024.
“ Ya, ada yang lama,” kata dia setelah menerima pimpinan MPR RI di Jakarta.
Tapi, tak disebutkan siapa saja orangnya.
Selain orang-orang “ lama”, Jokowi juga akan memasukkan orang-orang baru. Bahkan dia menegaskan anggota kabinet 5 tahun ke depan akan lebih banyak diisi oleh wajah-wajah baru.
Saat ditanya tentang persentase menteri lama dengan yang baru, Jokowi tak menyebut angka pasti. “ Belum dihitung persentasenya,” kata dia.
Tentang siapa saja orang yang menjadi menteri-menterinya, Jokowi akan mengumumkannya setelah pelantikan presiden.
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan pengoperasian Palapa Ring atau tol langit. Jokowi meminta konektivitas yang muncul dari instalasi digital ini mampu membawa manfaat dan kemajuan bangsa.
" Dan untuk memperkuat perdagangan kita, menghubungkan produk-produk UMKM ke jaringan pasar nasional, bahkan global,” kata Jokowi dikutip dari laman Setkab, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019.
Jokowi mengatakan, perkembangan teknologi digital dan konektivitas tidak boleh disalahgunakan. Dia tak ingin teknologi digital menjadi ladang berkembangnya fitnah, hoaks, dan informasi bohong, serta kejahatan siber.
Kehadiran Palapa Ring, diharapkan presiden mampu menghadirkan rasa keadilan bagi seluruh warga Indonesia.

Selain itu, Jokowi juga meminta teknologi ini dimanfaatkan aparatur sipil negara (ASN).
Jokowi memerintahkan seluruh aparatur pemerintah agar memanfaatkan beroperasinya tol langit ini untuk mempercepat terwujudnya birokrasi yang efisien, birokrasi yang melayani, yang meningkatkan akuntabilitas publik serta akurasi dalam kebijakan-kebijakannya.
“ Bagi seluruh rakyat Indonesia, saya berpesan gunakan konektivitas digital ini dengan baik, gunakan internet secara bijak, gunakan konektivitas digital ini untuk kebaikan kita bersama, untuk kerukunan, untuk persaudaraan, untuk persatuan kita sebagai sebuah bangsa, serta untuk kesejahteraan dan kemajuan Indonesia,” ujar dia.
Dream - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan tidak akan menambah personel pengamanan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menjelaskan pengamanan Jokowi sudah berstandar tinggi.
" Tak perlu. Kita kan standar sudah high risk. Kalau kita engak tahu kondisinya bagaimana harusnya bisa diantisipasi," ujar Maruli, kepada Merdeka.com, Kamis, 10 Oktober 2019.
Maruli mengatakan, pengamanan presiden sudah sesuai dengan standar operasi. Maruli yakin pengamanan tetap ketat.
" Enggaklah kita sudah hitung semua ada SOP-nya. Kalau kami saat dropping harusnya sudah clear. Tidak ada. Kami sudah siaga dan mudah-mudahan tidak terjadi ya," kata dia.
Wacana mengenai peningkatan pengamanan presiden muncul setelah insiden penusukan yang dialami Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten. Kondisi ini membuat Wiranto dan dua orang lain mengalami luka tusuk.
Wiranto saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Dream - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menyebut pembatasan penggunaan fitur di media sosial dan instant messenger efektif untuk menahan arus hoaks.
" Efektif, mengapa karena kalau kita menerima, katakan lah, pesan ada tulisan teks, ada gambar, ada video, mana yang paling cepat menyentuh emosi kita, video kan. Video tanpa teks dilahap aja," ujar Rudi di Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019.
Dia mengatakan, saat ini literasi penggunaan media sosial di Indonesia masih minim. Sehingga apabila ada informasi yang belum diketahui keberadaannya, asal mudah terpancing dan menyebarkannya.
" Kadang-kadang karena tingkat literasi kita yang harus dititkatkan, apa saja yang ada terus dilahap," ucap dia.
Saat ini, pemerintah tengah membatasi penggunaan fitur video dan gambar yang ada di Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp dan YouTube.
Rudiantara mengaku belum mengetahui sampai kapan pembatasan ini akan dicabut.
" Tunggu kondusif, yang bisa menyatakan suasana kondusif atau tidak tentu dari pihak keamanan," kata dia.
Setelah pihak keamanan dinyatakan kondusif, Rudi berjanji akan mencabut kebijakan pembatasan ini.
" Kalau sudah kondusif kita akan buka akan fungsikan kembali fitur-fitur, karena saya sendiripun merasakan dampak yang saya buat sendiri," ucap dia.
Advertisement
Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng


OJK: Kerugian Korban Penipuan Setahun Terakhir Capai Rp7,8 Triliun

Coba Tenangkan Diri Dulu, Begini Cara Mengatasi Gejala Serangan Jantung Saat Sendirian

Heboh Robot Humanoid IRON: Gerakan Nyaris Luwes, Sampai Perlu Dibuktikan Bukan Manusia


Honda Culture Indonesia Vol.2 Digelar di Jakarta, Ribuan Pengunjung Hadiri Pameran Komunitas Honda
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Proses Pembuatannya Sampai 2 Tahun, Bonvie Haircare Rilis Produk Perawatan Rambut Khusus Cowok


Siswa SMPN 19 Tangsel Diduga Korban Bullying Meninggal Dunia, Sempat Koma di RS

Pria di Rusia Saban Tahun Ganti Nama Biar Tak Ditagih Tunjangan Anak

Mengenal Komunitas GMDI, Generasi Muda Penjaga Budaya Kalteng

BGN Buka Layanan Pengaduan MBG di Call Center 127, Bisa Diakses 24 Jam