Dream - Dubai Islamic Bank PJSC (DIB) pada akhir minggu lalu mengatakan telah menerima persetujuan resmi dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia (OJK) untuk menaikkan sahamnya di PT Bank Panin Syariah Tbk (Bank Panin Syariah) menjadi 40 persen.

DIB telah mengakuisisi sekitar 25 persen saham Bank Panin Syariah, bank komersial terdaftar di Indonesia, pada bulan Mei tahun lalu. Pada tahap pertama akuisisi, DIB membeli saham Bank Panin Syariah melalui bursa saham.

Pada tahap kedua, DIB baru-baru ini mendapat lampu hijau dari OJK untuk memperoleh status sebagai pemegang saham. DIB sendiri telah memulai dan melengkapi fase 2 dari rencana pembelian saham, yang bertujuan untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 40 persen.

Bersama Bank Panin, DIB ingin mempromosikan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Untuk mencapai hal ini, DIB akan mentrasfer ahli-ahli operasi perbankan syariah ke Bank Panin Syariah, yang akan didukung oleh ahli-ahli dari Bank Panin sendiri.

"Perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, yang masih sebagian besar masih belum terjamah", kata Dr Adnan Chilwan, CEO Grup DIB seperti dikutip dari Gulf News, Selasa, 6 Oktober 2015.

"Dengan pengetahuan lokal dari Bank Panin Syariah dan keahlian tak terbantahkan DIB di segmen perbankan syariah, kami melihat peluang besar untuk pertumbuhan dan ekspansi".

Bank Panin Syariah saat ini dikendalikan oleh PT Bank Panin dan beroperasi melalui jaringan 12 cabang. Bank ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya DIB telah mengembangkan seluruh operasinya di Uni Emirat Arab dan luar negeri.

Pada semester pertama tahun ini, DIB melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 35 persen senilai 1,8 miliar dirham dari 1,33 miliar dirham pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, total aset bank meningkat 18 persen menjadi 146,7 miliar dirham dibandingkan dengan 123,9 miliar dirham pada akhir tahun 2014.

Di luar UEA, DIB sudah beroperasi di negara-negara seperti Pakistan, Sudan, Yordania dan Bosnia. Indonesia menawarkan potensi pertumbuhan perbankan syariah yang tinggi berkat populasi muslim yang besar serta jumlah kelas menengah yang terus berkembang.