Bantah 10 Juta Pekerja China, Jokowi: Gaji Disini Lebih Rendah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 25 Desember 2016 07:02
Bantah 10 Juta Pekerja China, Jokowi: Gaji Disini Lebih Rendah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu serbuan 10 juta tenaga kerja asing dari China yang bekerja di Indonesia. Dia menanggap hal itu tak mungkin terjadi.

Dream – Isu kedatangan 10 juta tenaga kerja asal Tiongkok bekerja di Tanah Air kembali berhembus. Isu ini mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir dari setkab.go.id, Sabtu 24 Desember 2016, presiden mengaku gusar dengan munculnya isu serbuan tenaga kerja dari Negeri Tirai Bambu itu. Dia menegaskan jumlah tenaga kerja asing dari Tiongkok yang bekerja di Indonesia hanya 21 ribu orang.

“ Itu yang hitung kapan? Hitungan kita sampai hari ini tenaga kerja yang dari Tiongkok itu 21 ribu. 21 ribu, sangat kecil sekali. Jangan ditambahin terlalu banyak,” kata dia dalam acara “ Deklarasi Pemagangan Nasional di Karawang International Industrial City, Karawang, Jawa Barat.

Jokowi justru membandingkan jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Dia mencatat ada lebih dari 1 juta orang Indonesia bekerja di Saudi. Sementara di Malaysia terdapat lebih dari 2 juta, Hongkong 153 ribu, di Thailand 200 ribu.

“ Negara mereka welcome dan mereka biasa-biasa saja,” ujar dia.

Logikanya, kata Jokowi, tidak mungkinlah ada tenaga kerja dari luar, misalnya dari Hongkong, atau dari Eropa, atau dari Amerika masuk, tidak mungkin. Sebab, gaji mereka di sana lebih gede dari gaji di Indonesia.

“ Kita harus ngomong apa adanya, gaji kita di sini memang masih lebih rendah dari yang di sana,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

 

1 dari 1 halaman

Angka 10 Juta Ternyata....

Angka 10 Juta Ternyata.... © Dream

Mengenai angka 10 juta itu, Presiden Jokowi menjelaskan,  bahwa itu adalah turis yang diharapkan dari Tiongkok bisa masuk ke Indonesia. Alasannya, turis dari Tiongkok ini juga diincar oleh negara-negaa lain.

“ Ini urusannya urusan turis lho, bukan urusan tenaga kerja. Mana mau mereka ke sini dengan gaji yang lebih kecil. Kan tidak mungkin,” kata Presiden.

Presiden Jokowi meminta logika tetap berjalan ketika menerima isu yang berkembang. Untuk itu, dia meminta penyebar isu tidak menebar kabar yang tidak punya data yang jelas karena berita itu bisa meresahkan masyarakat.  

“ Jumlahnya hanya 21 ribu dibilang 10 juta, ada yang bilang 20 juta, angkanya dari mana, seperti itu. Logikanya tidak mungkin karena kita harus ngomong apa adanya, gaji di sana sudah 2-3 kali lipat gaji di sini. Nggak mungkin dong mereka ke sini, logikanya itu,” kata dia.

Beri Komentar