Layanan WhatsApp di China `Dilumpuhkan`

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 20 Juli 2017 13:50
Layanan WhatsApp di China `Dilumpuhkan`
Layanan foto, video, dan pesan suara WhatsApp baik masuk dan keluar Beijing tidak bisa digunakan.

Dream - Heboh pemblokiran layanan chat tak hanya terjadi di Indonesia. Sejak Rabu, (19 Juli 2017) kemarin, pemerintah China juga memutuskan menutup sebagian layanan aplikasi percakapan. Namun aplikasi yang ditutup adalah milik perusahaan raksasa Facebook, WhatsApp.

Langkah penutupan ini dijalankan untuk memperketat keamanan jelang pergantian jajaran kepemimpinan di Beijing.

Layanan seperti foto, video, dan pesan suara baik masuk dan keluar Beijing terblokir, namun pesan tertulis tidak termasuk. Pengguna WhatsApp di Tiongkok mengeluhkan larangan ini, seperti dilansir The Guardian.

Pemblokiran itu berjalan secara sporadis, sama dengan kasus pemblokiran Google Mail pada 2014 lalu. Di tahun itu, otoritas Tiongkok tengah mempersiapkan penggantian kabinet.

Kala itu, situasi politik memanas lantaran gesekan tiap faksi dalam tubuh Partai Komunis memperebutkan posisi-posisi penting. Sementara Presiden Xi Jinping merasa perlu mengkonsolidasikan kekuatan.

Terkait pelarangan ini, Facebook selaku pemilik aplikasi WhatsApp tidak memberikan komentar.

Tiongkok mengoperasikan sistem penyensoran terbesar di dunia yang disebut Great Firewall. Sistem ini memblokir ribuan laman termasuk platforms terkenal seperti Facebook, Google, Instagram, YouTube, dan sejumlah laman media asing.

Xi, yang telah berkuasa selama lima tahun, telah memperketat kontrol terhadap informasi yang bisa diakses oleh rakyat Tiongkok dengan dalih 'kedaulatan siber'. Dalam beberapa bulan, Beijing telah membatasi sejumlah aplikasi video live streaming, konten video online, berita selebritis, dan VPN.

Di Tiongkok, WhatsApp kurang terkenal dibandingkan dengan aplikasi serupa buatan dalam negeri WeChat yang digunakan 900 juta orang. Tapi aplikasi asal Amerika ini semakin banyak digunakan oleh penduduk Tiongkok yang peduli akan privasi atau komunikasi dengan teman maupun mitra bisnis di luar negeri.

Sementara WhatsApp mengenkripsi semua pesan, WeChat rutin memantau semua percakapan penggunanya.

" Dengan memblokir WhatsApp, otoritas telah menutup salah satu dari beberapa aplikasi percakapan bebas dan terenkripsi tapi, lebih penting lagi, mereka juga membatasi kemampuan orang Tiongkok untuk melakukan percakapan pribadi dengan teman mereka," kata pengamat penyensoran Tiongkok yang dikenal dengan nama Charlie Smith, kepada The Guardian.

" Sementara itu komunitas kebebasan berinternet terus mengembangkan alat pembuka blokir yang unik dan inovatif, yang kami lakukan adalah langkah kecil untuk melawan iklim ketakutan yang diciptakan Xi Jinping di Tiongkok," lanjut Smith.(Sah)

Beri Komentar