Dream - Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan mengakui adanya kekurangan dana dalam penyelenggaraan BPJS Kesehatan pada tahun lalu sebesar Rp 2 triliun.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyatakan terjadinya kekurangan dana tersebut karena adanya ketidaktepatan perkiraan iuran masuk dan biaya kesehatan.
" Ini program baru, belum semua orang masuk, yang masuk pun banyak yang sakit, ada effect selection, ada insurance effect, iuran juga harus kita sesuaikan dengan data historical baru," ujarnya di Jakarta.
Karena alasan tersebut, lanjut Fachmi, BPJS Kesehatan harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 42,65 triliun untuk melayani 92 juta orang yang datang berobat. Sebanyak 62 juta berobat ke Puskesmas, sedangkan 21 juta orang berobat ke Rumah Sakit, dan 5 juta lebih peserta BPJS harus dirawat.
Sementara, dana yang masuk dari iuran hanya sebesar Rp 40 triliun. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah memberikan dana sebesar Rp 2 triliun guna menutupi kekurangan anggaran ini.
" Ada mismatch Rp 2 triliun, dan itu sudah kita tutup dengan cadangan teknis dan sudah kita siapkan dari awal tahun sebesar Rp 5 triliun, itu tahun lalu," tandasnya.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik